Distribusi Terhambat Libur Lebaran, Sido Muncul Berharap Kinerja Semester I Terjaga

Selasa, 11 Juni 2019 | 06:40 WIB
Distribusi Terhambat Libur Lebaran, Sido Muncul Berharap Kinerja Semester I Terjaga
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga tutup semester I 2019 nanti, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berharap mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja pada kuartal I 2019. Meskipun aktivitas distribusi barang selama bulan Juni ini tidak mulus.

Maklumlah, cuti bersama Lebaran menyebabkan pengiriman barang libur selama tujuh hari sampai 10 hari. "Untuk semester I -2019 belum closing, tapi diharapkan tetap tumbuh sesuai harapan," kata David Hidayat, Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kepada KONTAN, tanpa menyebutkan proyeksi pertumbuhan, Minggu (9/6).

Sebagai gambaran saja, pada semester I 2018, penjualan Sido Muncul meningkat 4,96% dibandingkan setahun sebelumnya atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,27 triliun. Adapun selama kuartal pertama 2019, penjualan Sido Muncul tumbuh 14,95% yoy menjadi Rp 713,68 miliar.

Namun, mungkin, realisasi penjualan semester I 2019 tidak akan setinggi semester II. Secara historis, penjualan Sido Muncul di paruh kedua lebih bagus ketimbang paruh pertama. Khususnya, penjualan produk herbal.

Sepanjang tahun ini, Sido Muncul masih memegang target pertumbuhan yang telah ditetapkan yakni 10% yoy untuk penjualan maupun laba. Perusahaan tersebut memperkirakan, komposisi penjualan 2019 terdiri dari 68% produk herbal, 27% minuman, dan 5% farmasi.

Sejalan dengan upaya untuk mengejar kenaikan kinerja, Sido Muncul menggelar strategi penambahan produk baru dan perluasan pasar. Mereka sedang mempersiapkan produk herbal dalam bentuk soft gel. Targetnya adalah pasar generasi milenial yang menginginkan pola hidup sehat.

Sementara rencana perluasan pasar meliputi wilayah domestik dan mancanegara. Meskipun sudah merambah 16 negara, fokus utama pemasaran di luar negeri tetap di Asia Tenggara. Saat ini, Sido Muncul sedang mendaftarkan sejumlah produk agar bisa dipasarkan di kawasan tersebut.

Sebagian besar produk Sido Muncul di luar negeri adalah Tolak Angin. Sisanya adalah produk-produk seperti minuman energi, kapsul herbal suplemen, jamu, minuman kopi jahe, susu jahe dan kunyit asam.

Menurut catatan internal Sido Muncul, kontribusi penjualan ekspor kini sekitar 2% terhadap total penjualan. Perusahaan itu ingin kontribusi penjualan ekspor naik menjadi 5% dalam waktu dekat.

Sembari mengembangkan bisnis yang sudah berjalan, Sido Muncul mengulik peluang bisnis lain. Namun ketimbang membangun bisnis baru, mereka lebih memilih untuk mengakuisisi perusahaan lain. "Saat ini banyak juga tawaran yang sedang kami kaji," ungkap David.

Hanya saja, manajemen SIDO belum bersedia blak-blakan mengenai perusahaan atau bidang usaha yang ingin diakuisisi. Yang pasti, mereka sudah menyiapkan anggaran. Kalau kebutuhan dana akuisisi melebihi alokasi anggaran, Sido Muncul siap mencari pendanaan baru.

Bagikan

Berita Terbaru

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

Berkilau di Masa Suram
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:35 WIB

Berkilau di Masa Suram

​Jika emas batangan laris manis, tidak demikian halnya dengan emas dalam bentuk perhiasan. Penjualannya tak terlihat melonjak.

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:14 WIB

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,01% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler