Ditjen Pajak Tetap Andalkan Extra Effort untuk Memacu Penerimaan

Rabu, 22 Mei 2019 | 07:52 WIB
Ditjen Pajak Tetap Andalkan Extra Effort untuk Memacu Penerimaan
[]
Reporter: Adinda Ade Mustami, Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah belum menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi penerimaan pajak yang seret belakangan ini. Selama empat bulan pertama tahun ini, penerimaan pajak terhadang perlambatan pertumbuhan perekonomian dan kebijakan percepatan restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Hanya saja,

Sebagai gambaran, per akhir April 2019, realisasi penerimaan pajak tercatat sebesar Rp 387 triliun. Artinya penerimaan hanya tumbuh 1% year on year (yoy). Padahal, untuk memenuhi pendanaan seluruh belanja tahun ini, penerimaan pajak harus tumbuh 19,88% yoy sepanjang tahun.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengaku belum ada strategi baru untuk memacu penerimaan perpajakan tahun ini. Kantor pajak hanya akan berupaya untuk menggenjot penerimaan melalui peningkatan extra effort.

"Effort kita sama. Kualitasnya yang terus kami improve," kata Yon Arsal, Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak Kemkeu kepada KONTAN, Selasa (21/5).

Extra effort penagihan pajak dilakukan baik terhadap wajib pajak maupun menyisir masyarakat yang belum menjadi wajib pajak. Usaha lebih gencar yang ia dimaksud yaitu mengimplementasikan manajemen risiko kepatuhan wajib pajak, pembentukan komite perencanaan pemeriksaan, hingga kerjasama dengan Diorektorat Jenderal Ditjen Bea dan Cukai juga Direktorat Jenderal Anggaran Kemkeu.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Robert Pakpahan sempat menyatakan akan tetap mengedepankan edukasi dan penyuluhan dan pelayanan hingga pengawasan dengan data-data yang ada. "Hasil dari pengawasan dan pemeriksaan growth-nya masih 11%," kata Robert. Selain itu, Pajak terus melanjutkan reformasi perpajakan yang sudah jalan.

Meskipun ada potensi penerimaan pajak turun, Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemkeu Askolani belum mau menyebutkan secara gamblang apa dampaknya terhadap belanja negara. Ia menyebut Kemkeu masih memonitor kondisi ini secara berkala tiap bulan. "Nanti dalam laporan semester I-2019 pada bulan Juli akan kami hasil evaluasi enam bulan berjalan, serta membuat perkiraannya untuk sisa enam bulan berikutnya sampai dengan akhir tahun," kata Askolani.

Tapi, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengingatkan upaya pemerintah dalam mengejar target penerimaan pajak tahun ini. Sebab, "Upaya itu bisa berdampak negatif terhadap iklim usaha," kata Piter.

Piter memperkirakan, realisasi penerimaan pajak akhir tahun hanya akan mencapai 90%–95% dari target. Sehingga defisit anggaran akan melebar ke kisaran 2%–2,5% terhadap PDB.

Bagikan

Berita Terbaru

Trump Pro Energi Fosil, Simak Prospek Sektoralnya yang Unggul Empat Tahun Terakhir
| Jumat, 24 Januari 2025 | 11:18 WIB

Trump Pro Energi Fosil, Simak Prospek Sektoralnya yang Unggul Empat Tahun Terakhir

Langkah Trump yang jor-joran mendorong industri migas, ditambah permintaan China yang melambat bakal menekan harga komoditas minyak.

Layanan JKN Memoles Prospek Kinerja RS Hermina (HEAL)
| Jumat, 24 Januari 2025 | 10:03 WIB

Layanan JKN Memoles Prospek Kinerja RS Hermina (HEAL)

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan mendapat keuntungan dari sejumlah kebijakan baru pemerintah pada tahun ini. 

Harapan Cuan Menebal di Tahun Ular Kayu
| Jumat, 24 Januari 2025 | 09:45 WIB

Harapan Cuan Menebal di Tahun Ular Kayu

Sektor bisnis yang berhubungan dengan elemen kayu, api dan air dinilai lebih hoki di tahun Ular Kayu

Tunggu Arahan Presiden Terkait Tax Amnesty III
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:32 WIB

Tunggu Arahan Presiden Terkait Tax Amnesty III

Keputusan kebijakan tersebut sepenuhnya berada di ranah Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan

Kemampuan Bayar Utang Indonesia Rentan
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:24 WIB

Kemampuan Bayar Utang Indonesia Rentan

Debt service ratio (DSR) Indonesia berpotensi meningkat mencapai 45% pada tahun ini dan 40% pada 2026 mendatang 

Menakar Arah Saham Japfa (JPFA) di Tengah Kabar Divestasi Induk Usahanya
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:17 WIB

Menakar Arah Saham Japfa (JPFA) di Tengah Kabar Divestasi Induk Usahanya

Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang sudah melejit 73,97% dalam setahun terakhir, kini menghadapi tekanan jual.

Makan Lebih Bergizi dari Penghematan Rp 300 Triliun
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:17 WIB

Makan Lebih Bergizi dari Penghematan Rp 300 Triliun

Presiden Prabowo menginstruksikan penghematan anggaran belanja negara dari pusat (anggaran K/L) hingga daerah (anggaran transfer ke daerah)

Menakar Efek Trump 2.0, India Paling Optimistis tapi Indonesia Hadapi Ketidakpastian
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:05 WIB

Menakar Efek Trump 2.0, India Paling Optimistis tapi Indonesia Hadapi Ketidakpastian

Indonesia diperkirakan tidak mampu menyerap relokasi perusahaan China seiring potensi perang dagang di masa Jabatan Trump yang kedua.

Dana Pensiun Lokal Banyak Koleksi Saham Gocap
| Jumat, 24 Januari 2025 | 07:47 WIB

Dana Pensiun Lokal Banyak Koleksi Saham Gocap

Dari 20 besar saham berdasarkan volume terbanyak per akhir tahun 2024, lima diantaranya disuspensi dan masuk Papan Pemantauan Khusus.

Kemenhub Usul 24-27 Maret Diberlakukan WFA
| Jumat, 24 Januari 2025 | 07:37 WIB

Kemenhub Usul 24-27 Maret Diberlakukan WFA

Kemenhub akan mengusulkan dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain terkait usulan WFA.untuk antisipasi kemacetan

INDEKS BERITA

Terpopuler