DKI Jakarta Tawarkan Proyek Infrastruktur Senilai Rp 571 Triliun

Kamis, 11 April 2019 | 08:37 WIB
DKI Jakarta Tawarkan Proyek Infrastruktur Senilai Rp 571 Triliun
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap menawarkan proyek infrastruktur bernilai Rp 571 triliun ke calon investor. Pemprov DKI sudah mengusulkan deretan proyek yang siap ditawarkan ke pemerintah pusat, lewat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas . Hasil telisik Bappenas, ada delapan dari sembilan proyek bisa dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Proyek tersebut, antara lain, pengembangan jaringan rel Moda Raya Terpadu (MRT) menjadi 223 kilometer (km), pengembangan jaringan rel Lintas Rel Terpadu (LRT) menjadi 116 km, pengembangan rute Transjakarta menjadi 2.149 km.

Lalu pengembangan jaringan rel elevated loopline sepanjang 27 km, penyediaan pemukiman hingga 600.000 unit, peningkatan cakupan air bersih hingga 100% penduduk DKI Jakarta. Ada juga peningkatan jaringan air limbah hingga 81% penduduk DKI Jakarta, revitalisasi angkot 20.000 unit, dan pengendalian banjir dan penambahan pasokan air.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bilang, delapan dari sembilan proyek infrastruktur publik Jakarta 2030, layak ditawarkan ke investor swasta. Lewat skema KPBU , Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta bisa lebih hemat.

Bappenas juga siap menawarkan fasilitas Pembiayaan Investasi Non-anggaran Pemerintah (PINA) untuk proyek baru (greendfield), atau yang sudah ada (brownfield). "Proyek yang sudah operasional juga bisa dipakai investor," tandas dia, Rabu (10/4). Satu proyek yang tidak bisa KPBU, yakni revitalisasi angkot sebanyak 20.000 unit. "Ini hanya bisa dari APBD DKI Jakarta saja," tambah Bambang.

Dalam proyek infrastruktur MRT dan LRT, Pemprov DKI Jakarta, kata Bambang, bisa melibatkan investor dengan skema penetapan tarif sesuai Internal Rate Return (IRR). Yakni tingkat pengembalian investasi di angka tertentu yang telah dikeluarkan investor.

Sedangkan proyek pengembangan rute Transjakarta dan pengendalian banjir bisa dikembangkan dengan skema KPBU Availability Payments (KPBU-AP). Dalam skema ini, swasta membangun dan mengerjakan proyek tersebut, adapun biaya investasi swasta baru dibayar setelah proyek tersebut selesai.Konsep KPBU-AP ini diterapkan pemerintah dalam pembangunan jalan nasional di Papua dan Sumatra.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku terbuka atas opsi pendanaan Bappenas ini. "Semua opsi terbuka, agar tak membebani anggaran. Memang dari awal kami tidak berencana membuka peluang proyek ini dibiayai APBN atau APBD," katanya.

Saat ini, Pemprov sedang membahas internal opsi-opsi yang disarankan Bappenas. "Kami akan eksplorasi skema KPBU, bila nanti ditetapkan, kami umumkan ," tutur dia. Yang pasti, pembangunan infrastruktur di Jakarta ini akan dikerjakan serentak. Anies mencontohkan di Bangkok Thailand, proyek infrastruktur dikerjakan sebagian alias bertahap, justru menimbulkan ongkos ekonomi yang lebih tinggi.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekspor China ke ASEAN Bulan Mei Cetak Rekor! Impor Indonesia Melonjak 21%
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 13:11 WIB

Ekspor China ke ASEAN Bulan Mei Cetak Rekor! Impor Indonesia Melonjak 21%

Pada bulan Mei 2025, ekspor China ke Indonesia berjumlah US$ 6,8 miliar, melonjak 21,43% dari setahun lalu.

Profit 35,33% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Juni 2025)
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 09:06 WIB

Profit 35,33% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (14 Juni 2025) 1.960.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,33% jika menjual hari ini.

Menakar Risiko dan Peluang Investasi Aset Alternatif Uang Koin Kuno
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:21 WIB

Menakar Risiko dan Peluang Investasi Aset Alternatif Uang Koin Kuno

Uang dan koin kuno bisa dihargai lebih mahal, saat sudah mendapat skor dari lembaga penilaian resmi.

Direktur KISI Sekuritas Seok Mo Yang: Selalu Bersikap Cermat Saat Investasi
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:10 WIB

Direktur KISI Sekuritas Seok Mo Yang: Selalu Bersikap Cermat Saat Investasi

Melihat pilihan investasi Seok Mo Yang, Online Equity Associate Director Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI)

Mitrabada Adiperdana (MBAP) Mencicipi Peluang Diversifikasi
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:07 WIB

Mitrabada Adiperdana (MBAP) Mencicipi Peluang Diversifikasi

Melihat profil bisnis PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) yang tengah fokus melakukan diversifikasi bisnis non-batubara

Ekonomi Rumah Tangga Tertekan, Kredit Bermasalah pun Meningkat
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Rumah Tangga Tertekan, Kredit Bermasalah pun Meningkat

Kondisi ekonomi masyarakat bawah tampak semakin tertekan. Itu tercermin dari rata-rata simpanan per rekening di bank yang Susut

Daulat Kelapa Bulat
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:30 WIB

Daulat Kelapa Bulat

Indonesia adalah produsen kelapa terbesar kedua dunia. Lebih dari 5,6 juta petani mengelola 3,34 juta hektar kebun.

Invasi Investor Asing ke E-commerce
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:00 WIB

Invasi Investor Asing ke E-commerce

Dalam satu-dua tahun terakhir, kita bisa melihat bisnis online yang dikelola perusahaan asing makin mendominasi e-commerce di Indonesia

Suku Bunga Masih Tinggi, Tren Take Over KPR di Perbankan Melejit
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:00 WIB

Suku Bunga Masih Tinggi, Tren Take Over KPR di Perbankan Melejit

Bank-bank dengan porsi dana murah (CASA) besar biasanya lebih leluasa menyalurkan KPR karena mampu menawarkan bunga kredit lebih kompetitif.​

 Transaksi QRIS Antarnegara Semakin Melesat
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 06:55 WIB

Transaksi QRIS Antarnegara Semakin Melesat

​Tren transaksi QRIS lintas negara terus meningkat, baik dari sisi inbound atau transaksi wisatawan asing di Indonesia, maupun outbound.

INDEKS BERITA

Terpopuler