Dolar AS Melemah, Harga Emas Hari Ini Berbalik Ke Level US$ 1.490

Jumat, 18 Oktober 2019 | 23:02 WIB
Dolar AS Melemah, Harga Emas Hari Ini Berbalik Ke Level US$ 1.490
[ILUSTRASI. Petugas menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas Antam, Jakarta, Senin (9/9/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Meski masih turun, harga emas hari ini (18/10) berbalik ke level US$ 1.490, setelah mendapat bantuan dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah.

Tambah lagi, ada kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan, ketidakpastian atas perdagangan AS-Cina, dan kekhawatiran perlambatan global, menjaga emas di jalur kenaikan pekan ini.

Mengacu Blommberg pukul 22.50 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun tipis 0,03% ke level US$ 1.491,53 per ons. Sedang emas berjangka AS turun 0,22% menjadi US$ 1.495,00.

Baca Juga: Efek Kesepakatan Brexit, Harga Emas Hari Ini Balik Lagi Ke Kisaran US$ 1.480

"Dolar agak lunak sehingga (itu) bisa membantu sedikit, tetapi secara keseluruhan emas berkelok-kelok di tanah tak bertuan," kata Tai Wong, Head of Base and Precious Metals Derivatives Trading BMO, kepada Reuters.

"Mungkin emas telah menemukan keseimbangan bergolak sampai mendapatkan pendorong makro baru," ujar Wong. "Kisaran US$ 1.380-$ 1.400 seharusnya menjadi dasar yang kuat untuk emas dan US$ 1.480-US$ 1.520 tampaknya benar-benar menjadi keseimbangan".

Inggris dan Uni Eropa menyegel kesepakatan Brexit baru pada Kamis (17/10). Tetapi, apakah kesepakatan itu akan mendapat persetujuan Parlemen Inggris pada Sabtu (19/10) membuat pasar gelisah.

"Brexit adalah koin balik pada saat ini memasuki akhir pekan, emas masih menunggu situasi perdagangan untuk melihat, apakah mereka akan menandatangani kesepakatan parsial (AS-China) yang sebenarnya," kata David Meger, Director of Metals Trading High Ridge Futures.

"Titik fokus hari ini adalah pembicaraan The Fed. Emas berharap mendapatkan petunjuk apa pun jika ada perubahan dalam  penurunan suku bunga pada akhir bulan ini," ujar Meger.

Baca Juga: Simak Fakta Menarik Tentang Harga Emas Saat Ini premium

Federal Reserve (The Fed) sedang mengawasi tanda-tanda perlambatan perdagangan global berdampak ke AS, di luar data manufaktur dan investasi. "Tapi, belum menuju ke siklus pemotongan suku bunga penuh," kata Presiden Federal Reserve Dallas Robert Kaplan.

Tanda lain: sengketa perdagangan menyeret pertumbuhan ekonomi. Data dari China menunjukkan, pertumbuhan ekonomi negeri tembok raksasa di kuartal ketiga tahun ini melambat ke laju terlemah dalam hampir tiga dekade.

Bagikan

Berita Terbaru

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:00 WIB

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Banjir ini mencerminkan akumulasi krisis ekologis yang dipicu ekspansi tambang, proyek energi, hingga perkebunan sawit skala besar.

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:00 WIB

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan

AUM reksadana mencapai all time high (ATH) per Oktober 2025 dengan mencatat Rp 621,67 triliun per Oktober 2025

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:58 WIB

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur

Merujuk laporan SKK Migas, realisasi investasi hulu migas Indonesia hingga Agustus 2025 mencapai US$ 9,38 miliar atau setara Rp 152,96 triliun.

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:55 WIB

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik

Harga DMO batubara untuk kelistrikan US$ 70 ton per ton berlaku sejak 2018, sehingga pelaku usaha minta penyesuaian

Pemerintah akan Cabut Izin Korporasi Perusak Hutan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:48 WIB

Pemerintah akan Cabut Izin Korporasi Perusak Hutan

Terdapat sedikitnya 1.907 wilayah izin usaha pertambangan minerba aktif dengan total luas 2.458.469,09 hektare,

Beragam Insentif Tak Kuat Mendorong Laju KPR
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:35 WIB

Beragam Insentif Tak Kuat Mendorong Laju KPR

Bank Indonesia (BI) mencatat KPR perbankan per Oktober 2025 hanya naik 6,77% secara tahunan, melambat dari Desember 2024 yang tumbuh 10,14%. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler