Dorong Bisnis Petrosea (PTRO), Indika Energy (INDY) Siapkan Capex Jumbo

Sabtu, 02 Maret 2019 | 08:10 WIB
Dorong Bisnis Petrosea (PTRO), Indika Energy (INDY) Siapkan Capex Jumbo
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 315 juta untuk 2019. Anggaran belanja mereka tersebut hampir dua kali lipat lebih besar ketimbang tahun lalu yang senilai US$ 162,8 juta.

Sebanyak 75% capex tahun ini berasal dari pinjaman perbankan. Lantas 25% sisanya dari kas internal. Kalau mengintip laporan keuangan periode 30 September 2018, Indika Energy masih memiliki kas dan setara kas sebesar US$ 637,93 juta.

Dana belanja modal tersebut untuk mendukung rencana bisnis sejumlah anak usaha Indika Energy. "Sebagian besar capex tahun ini digunakan untuk pengembangan bisnis Petrosea yaitu sekitar US$ 175 juta," ujar Azis Armand, Managing Director dan Chief Execuitve Officer PT Indika Energy Tbk kepada KONTAN, Jumat (1/3).

Dalam catatan KONTAN, PT Petrosea Tbk masih fokus pada lini bisnis kontraktor pertambangan. Anak usaha yang tercatat dengan kode saham PTRO di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu bergelut di sektor batubara dan non batubara.

Harapan manajemen Indika Energy tahun ini adalah Petrosea bisa meningkatkan efisiensi biaya operasional dan keunggulan kompetitif di antara para pesaing. Sebagai gambaran saja, tahun lalu Petrosea menargetkan pengerjaan dari overburden removal atau pengupasan lapisan tanah sebanyak 133 juta bank cubic meter (bcm).

Sementara pada lini bisnis penambangan, tahun ini Indika Energy mengincar volume penambangan batubara sama seperti tahun lalu. Sepanjang 2018, perusahaan berkode saham INDY di BEI tersebut mencatatkan produksi 34,1 juta ton batubara.

Indika Energy sengaja mematok target produksi stagnan. Manajemen perusahaan beralasan, target tersebut menyesuaikan dengan kondisi pasar batubara dan memperhatikan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sekadar mengingatkan, saban tahun seluruh produsen batubara wajib menyerahkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). RKAB yang sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menjadi acuan rencana produksi mereka selama setahun.

Terminal penyimpanan

Rencana lain penggunaan capex 2019 membangun fuel storage atau terminal tangki penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur senilai US$ 98 juta. Proyek itu berjalan melalui anak usaha usaha tidak Indika Energy yang bernama PT Kariangau Gapura Terminal Energi.

Indika Energy menargetkan pembangunan tangki untuk menampung bahan bakar minyak (BBM) tersebut bisa rampung pada semester II 2020. "Kariangau Gapura Terminal Energi telah memulai persiapan awal konstruksi pembangunan sejak awal tahun ini," terang Azis.

Selain itu, Indika Energy juga berniat membangun jetty alias dermaga di lokasi yang sama dengan teminal penampungan BBM di Balikpapan. Keberadaan dermaga itu nanti untuk mempermudah mobilitas BBM.

Tahun 2018, Kariangau Gapura Terminal telah menandatangani layanan fasilitas penyimpanan dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia. Kembali melirik catatan KONTAN, durasi kerjasama 20 tahun dengan opsi perpanjangan 10 tahun. Kapasitas tangki sekitar 100 juta liter.

Dalam keterbukaan informasi BEI tanggal 2 Januari 2019, Indika Energy dan empat anak usaha meneken perjanjian fasilitas pinjaman US$ 75 juta pada 31 Desember 2018. Tenggat pelunasan 31 Desember 2023 dengan bunga LIBOR+1,85% per tahun. Tujuan penggunaan dana untuk membiayai pembangunan dermaga dan terminal penyimpanan bahan bakar.

Kreditur pinjaman adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, MUFG Bank, Ltd. dan ICIC Bank Limited. MUFG sekaligus bertindak sebagai agen sedangkan Bank Mandiri menjadi bank rekening dan agen penjaminan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:01 WIB

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final

Ditjen Pajak menegaskan bahwa kebijakan PPh final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak menambah beban pajak baru

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:51 WIB

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO

Secara valuasi, harga saham IPO MERI masih tergolong wajar. Tapi, investor tetap harus mencermati fundamental perusahaan. 

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:50 WIB

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka peluang memperbesar penerbitan surat berharga negara (SBN) pada tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler