Dorong Kinerja, Emiten Pelayaran Pacu Diversifikasi dan Utilisasi

Senin, 24 Juni 2019 | 05:53 WIB
Dorong Kinerja, Emiten Pelayaran Pacu Diversifikasi dan Utilisasi
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran masih akan menghadapi beberapa tantangan tahun ini. Namun, para emiten tetap yakin kinerja 2019 masih bisa tumbuh pesat. Perusahaan pelayaran sudah memiliki strategi sendiri untuk mengerek kinerja di tahun ini.

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), misalnya, berharap dapat mencatatkan laba pada tahun 2019 setelah selama empat tahun beruntun terus merugi. Wakil Direktur Utama MBSS Lucas Djunaidi mengatakan, untuk mencapai target itu, pihaknya akan mengevaluasi aset serta melakukan diversifikasi.

Dia menjelaskan, diversifikasi yang akan dilakukan adalah memperluas layanan pengangkutan komoditas lain seperti timah dan minyak. Di sisi lain, MBSS tengah melakukan efisiensi dengan tidak menambah kapal baru pada tahun ini. "Kami sudah tambah sembilan hingga sepuluh kapal baru tahun lalu. Tahun ini, kami optimalisasi yang ada," ujarnya. Tahun lalu, MBSS harus merogoh kocek hingga US$ 27,2 juta untuk membeli kapal baru.

MBSS juga mengincar beberapa kontrak dengan perusahaan tambang. Terbaru, pada Mei 2019, MBSS menandatangani kontrak dengan PT Cotrans Asia senilai US$ 30 juta. Strategi tersebut diharapkan dapat mengerek pendapatan 15%–20% dari tahun lalu sebesar US$ 75,38 juta.

Informasi saja, saat ini, mayoritas pendapatan MBSS berasal dari pengangkutan batubara. "Hampir 90% pendapatan kami dari batu bara," ujar Lucas kepada KONTAN, Kamis (20/6).

Strategi emiten

PT Humpuss Intermoda Trans Tbk (HITS) pun yakin pendapatan tahun ini bisa tumbuh 20% menjadi US$ 98,16 juta dari tahun lalu yang US$ 81,8 juta. Sekretaris Perusahaan HITS Okty Minarti menjelaskan, HITS juga menempuh strategi yang sama, yakni diversifikasi bisnis. "Selama ini, HITS fokus pada pengangkutan energi untuk disewakan," kata dia. Ke depan, perusahaan ini akan mulai menawarkan jasa manajemen logistik dan supply chain terintegrasi.

Okty bilang, layanan ini akan jadi tumpuan bisnis HITS lima tahun ke depan. Nantinya, bidang bisnis HITS meliputi pengangkutan minyak bumi, LNG dan petrokimia terintegrasi.

Emiten pelayaran lain yakni, PT Bina Buana Raya Tbk (BBRM) juga yakin rugi tahun ini dapat ditekan. Sebab emiten ini akan meningkatkan utilisasi kapal offshore dari posisi tahun lalu di 20%–25% . Jelang semester I tahun ini, utilisasi kapal BBRM naik menjadi 35%.

Direktur Utama BBRM Peter optimistis, di semester II, utilisasi kapal BBRM mencapai 63%. "Target yang sudah ada dan akan terealisasi bisa mendongkrak utilisasi kami di tahun ini dengan rerata 50%," jelas dia.

Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai, rebound harga minyak bisa menjadi sentimen positif bagi perusahaan. Sehingga, pelanggan bisa meningkatkan permintaan pengangkutan minyak. Meski begitu, kenaikan itu bisa menjadi beban emiten lantaran harus menambah biaya operasional kapal. "Perusahaan tidak bisa seenaknya menaikkan nilai transaksi karena sifatnya kontrak. Itu menjadi konsekuensi logis emiten pelayaran," ujar dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Menangkap Kakap
| Minggu, 25 Mei 2025 | 06:19 WIB

Menangkap Kakap

Otoritas BEI mulai aktif menjemput bola, membidik beberapa konglomerat agar melepas saham mereka ke publik.

Sell America
| Minggu, 25 Mei 2025 | 06:05 WIB

Sell America

​Usai peringkat kredit AS dipangkas, indeks bursa utama Wall Street merosot, imbal hasil atau yield US Treasury naik dan indeks dolar AS menukik. 

WOOD Mengintip Peluang Cetak Uang dari Hasil Pengelolaan Hutan
| Minggu, 25 Mei 2025 | 05:45 WIB

WOOD Mengintip Peluang Cetak Uang dari Hasil Pengelolaan Hutan

PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang memiliki konsesi hutan bersiap berkecimpung di bisnis karbon. Apa saja tantangannya?

Saat yang Lain Sibuk, Mereka Menyelami Hobi Anime Sampai ke Jepang
| Minggu, 25 Mei 2025 | 05:05 WIB

Saat yang Lain Sibuk, Mereka Menyelami Hobi Anime Sampai ke Jepang

Penggemar komik khas Jepang atau anime, tak lagi hanya sekadar membaca anime saja. Lewat komunitas, mereka juga berkolab

Surplus Anggaran Pembangunan
| Minggu, 25 Mei 2025 | 04:34 WIB

Surplus Anggaran Pembangunan

Ketika APBN tidak lagi defisit, tentu peluang pemerintah untuk membiayai program-program pembangunan menjadi lebih fleksibel.

Iklim Kemarau Basah Membuat Petani Buah Gelisah
| Minggu, 25 Mei 2025 | 04:00 WIB

Iklim Kemarau Basah Membuat Petani Buah Gelisah

Fenomena iklim kemarau basah membuat produksi buah berikut dengan kualitas rasa buah-buahan jadi menurun. Bagaimana solusinya?

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (24 Mei 2025)
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 08:48 WIB

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (24 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (24 Mei 2025) 1 gram Rp 1.930.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,89% jika menjual hari ini.

Gesit Membangun Bisnis Logistik
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 08:35 WIB

Gesit Membangun Bisnis Logistik

Menyusuri perjalanan Wijaya Candera membangun bisnis dan sukses memimpin perusahaan logistik MPX Logistic International

Menengok Perkembangan Industri Film Animasi di Indonesia, Jumbo Kian MengInspirasi
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 07:49 WIB

Menengok Perkembangan Industri Film Animasi di Indonesia, Jumbo Kian MengInspirasi

Hingga Mei 2025 film Indonesia telah dinikmati oleh 35 juta penonton, tiga kali lipat lebih banyak dibanding film impor.

Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Memperluas Jaringan Telekomunikasi
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:30 WIB

Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Memperluas Jaringan Telekomunikasi

Melongok profil dan strategi bisnis PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) di layanan infrastruktur telekomunikasi

INDEKS BERITA

Terpopuler