Dua Emiten Properti Ketiban Rezeki Pemindahan Ibukota

Jumat, 30 Agustus 2019 | 05:44 WIB
Dua Emiten Properti Ketiban Rezeki Pemindahan Ibukota
[ILUSTRASI. Foto udara Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara]
Reporter: Akhmad Suryahadi, Benedicta Prima | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemindahan ibu kota diperkirakan mampu memecah konsentrasi perekonomian dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan.

Tak mau ketinggalan momentum, sejumlah emiten properti bersiap menangkap peluang tersebut.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) misalnya. Perusahaan ini bakal melakukan revitalisasi aset bisnisnya yang ada di Kalimantan.

Langkah pertama, dengan meluncurkan kluster baru dalam waktu dekat. "Sekarang sudah mulai persiapan, mungkin bulan depan sudah launching kluster baru," ujar Tulus Santoso, Direktur Ciputra kepada KONTAN, Kamis (29/8).

Asal tahu saja, Ciputra sudah memiliki proyek properti di Kalimantan Timur sejak 10 tahun yang lalu. Saat ini, setidaknya ada enam portofolio properti yang tengah dikembangkan.

Tulus belum mau mengungkap nama proyek yang bakal diluncurkan tersebut. Tapi, sedikit gambaran, proyek tersebut diperkirakan bisa mendatangkan cuan sekitar Rp 50 miliar.

Nilainya memang tak terlalu besar. Namun, jika ditotal, portofolio bisnis properti Ciputra di Kalimantan Timur memiliki kontribusi yang cukup signifikan.

"Dalam setahun, rata-rata penjualan di Kalimantan Timur berkontribusi 12% terhadap pendapatan konsolidasi," jelas Tulus.

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) bersiap menangkap pasar properti baru

Ciputra memiliki landbank seluas 870 hektare (ha) di wilayah Kalimantan Timur. Sekitar 590 ha berlokasi di Samarinda dan 30 ha di Balikpapan.

Kenaikan nilai aset

Bukan hanya Ciputra yang akan menadah berkah pemindahan ibu kota. 

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) juga menjadi salah satu emiten properti yang berpotensi mampu memaksimalkan peluang di balik rencana pemindahan ibukota.

Terlebih, Agung Podomoro memiliki proyek Borneo Bay City yang lokasinya berdekatan dengan Kutai Kartanegara dan Penajam Pasir Utara, wilayah calon ibukota baru.

Manajemen Agung Podomoro menilai prospek bisnis properti di sekitar Balikpapan cerah.

"Proyek properti ini sudah kami kembangkan sejak 2013," jelas Direktur Agung Podomoro Agung Wirajaya dalam keterangan resminya.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan, emiten properti yang memiliki aset di Kalimantan Timur tentunya bisa menerima cuan.

Apalagi pemerintah akan mengunci tanah Borneo tersebut untuk menghindari spekulan tanah.

"Jadi menurut saya yang diuntungkan adalah yang sudah punya aset di sana, karena secara tidak langsung nilai aset akan naik," jelas Dennies kepada Kontan, Kamis (29/8).

Kendati begitu, emiten properti bukan tidak akan langsung mendulang keuntungan dari proses pemindahan pusat pemerintahan.

Baca Juga: Agung Podomoro Land (APLN) fokus menggarap Borneo Bay City

Pasalnya, menurut Dennies, di tahap awal yang akan dibangun adalah infrastruktur dasar.

Dengan demikian, yang diuntungkan adalah emiten konstruksi yang telah memiliki pabrik di sana atau sudah mengembangkan proyek di sana.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
| Kamis, 18 September 2025 | 06:58 WIB

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu

CTRA berada di posisi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan, margin, dan mendorong nilai jangka panjang

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru
| Kamis, 18 September 2025 | 06:57 WIB

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru

BSDE mengantongi marketing sales ruko Rp 1,26 triliun atau berkontribusi sekitar 25% dari total pra-penjualan di semester I-2025

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut
| Kamis, 18 September 2025 | 06:55 WIB

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut

Penurunan suku bunga Federal Reserve biasanya turut menyebabkan dolar AS melemah dalam jangka pendek

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang
| Kamis, 18 September 2025 | 06:52 WIB

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang

Ekspor konsentrat tembaga telah dilarang sejak 1 Januari 2025 berdasarkan Permendag Nomor 22 Tahun 2023 junto Permendag Nomor 20 Tahun 2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler