Dugaan Fraud Hingga Korupsi Membayangi Saham Pelat Merah

Jumat, 24 Mei 2024 | 09:38 WIB
Dugaan Fraud Hingga Korupsi Membayangi Saham Pelat Merah
[ILUSTRASI. Pialang beraktivitas pada perdagangan saham di Jakarta, Selasa (14/5/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/05/2024]
Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham emiten BUMN tengah dilanda kabar negatif. Tak cuma soal masalah keuangan dan tingginya beban utang, terdapat pula dugaan korupsi dan fraud. Hal ini bisa membuat kepercayaan investor terhadap saham emiten pelat merah kembali memudar.

PT Indofarma Tbk (INAF) misalnya, tengah dihantui masalah keuangan hingga Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Lalu, ada dugaan fraud yang merugikan negara. INAF juga membenarkan terkait kabar belum membayar upah atau gaji kepada karyawan untuk periode Maret 2024.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Seiring Akuisisi Tambahan Kepemilikan Blok Corridor, Blackrock Akumulasi Saham MEDC
| Kamis, 31 Juli 2025 | 08:04 WIB

Seiring Akuisisi Tambahan Kepemilikan Blok Corridor, Blackrock Akumulasi Saham MEDC

Dari sisi produksi, akan ada tambahan sekitar 141 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau 24 mboepd sebagai efek akuisisi tersebut.

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Realisasi Belanja Pemerintah
| Kamis, 31 Juli 2025 | 07:02 WIB

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Realisasi Belanja Pemerintah

Langkah ini untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2025. Semester II-2025 menjadi penentu tercapainya target pertumbuhan ekonomi.

Dharma Satya (DSNG) Menikmati Lonjakan Harga CPO di Semester I
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:20 WIB

Dharma Satya (DSNG) Menikmati Lonjakan Harga CPO di Semester I

Manajemen DSNG memperkirakan harga CPO akan tetap bertahan karena permintaan masih cukup kuat, baik di dalam maupun luar1 negeri.

Tarif Pajak Baru Bisa Bikin Transaksi Kripto Layu
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:15 WIB

Tarif Pajak Baru Bisa Bikin Transaksi Kripto Layu

Ada beberapa poin perubahan ketentuan pajak yang diatur dalam PMK 50/2025. Yakni, perubahan ketentuan PPN dan PPh atas aset kripto. ​

Perbankan Swasta Masih Menabung Laba
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:10 WIB

Perbankan Swasta Masih Menabung Laba

Kinerja keuangan sejumlah bank swasta beraset besar berhasil tumbuh positif sepanjang paruh pertama 2025.​

Pembuktian Negara
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:09 WIB

Pembuktian Negara

Target pertumbuhan ekonomi 5,2% sangat berat untuk dicapai karena itu artinya di semester kedua ekonomi harus bisa melaju cepat.

Harga Emas Semakin Berkilau, Laba Hartadinata Abadi (HRTA) Semakin Memukau
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:05 WIB

Harga Emas Semakin Berkilau, Laba Hartadinata Abadi (HRTA) Semakin Memukau

Laba bersih  PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) di semester I-2025 mencapai Rp 348,9 miliar, atau tumbuh 69,5% secara tahunan (yoy).​

Profit Taking dan Net Sell Bikin IHSG Loyo, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:01 WIB

Profit Taking dan Net Sell Bikin IHSG Loyo, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pemicu pelemahan adalah aksi profit taking pasca  IHSG terus menguat lebih dari tiga pekan. Pasar juga mencermati kinerja emiten. 

Hatten Wine Perkuat Pasar di Luar Bali
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:00 WIB

Hatten Wine Perkuat Pasar di Luar Bali

Hatten Wine (WINE) mengincar pendapatan dan laba 2025 tumbuh masing-masing 14% dan 20% di akhir tahun ini..

Ekspansi KPR Makin Lesu
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:00 WIB

Ekspansi KPR Makin Lesu

Pasar sektor properti, terutama hunian, masih menghadapi tekanan sepanjang paruh pertama 2025. Kondisi ini terlihat dari penyaluran KPR

INDEKS BERITA

Terpopuler