Efek IFRS 17, Solvabilitas Asuransi Turun

Senin, 25 Februari 2019 | 07:47 WIB
Efek IFRS 17, Solvabilitas Asuransi Turun
[]
Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi tengah bersiap menerapkan standar akuntansi terbaru yakni International Financial Reporting Standard (IFRS) 17. Hanya, tak semua perusahaan asuransi siap menerapkan standar yang wajib dijalankan paling lambat tahun 2021 nanti.

Meski, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mengeluarkan draft aturan mengenai standar akuntansi perusahaan asuransi baru ini. Kami memfasilitasi bersama dengan asosiasi, industri kami libatkan, kata Kristianto Andi Handoko Deputi Direktur Pengawasan Asuransi OJK.

IFRS 17 ini adalah standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh International Financial Reporting System (IFRS). Ada beberapa perubahan jika standar ini terapkan yakni pengakuan laba, penyajian laporan laba rugi, liabilitas dan perubahan tingkat diskonto.

Dengan penerapan IFRS 17, liabilitas dari koreksi laba ditahan akan naik. Hal ini menyebabkan rasio pencapaian tingkat solvabilitas (RBC) akan turun, dan demikian juga halnya dengan jumlah ekuitas.

Namun kebijakan penerapan standar ini sepertinya masih perlu sosialisasi lagi. Yanes Y. Matulatuwa, Presiden Direktur WanaArtha Life mengatakan perlu ada kajian mengenai implementasi aturan ini. Sampai saat ini belum ada kajian dari industri maupun OJK terkait dampak ke industri terutama asuransi jiwa, kata Yanes.

Sunyata Wangsadarma, Direktur Utama Asuransi Harta menjelaskan, standar akuntansi IFRS 17 bisa membuat banyak perusahaan tak dapat mengikuti aturan baru tersebut. Hal ini menyebabkan jumlah perusahaan asuransi menjadi terbatas, kata Sunyata.

Debbie Wijaya, Direktur PT Asuransi Central Asia (ACA) mengatakan penerapan IFRS 17 ini diperkirakan akan menyebabkan aset industri asuransi akan turun. Namun ACA sendiri tak khawatir penerapan aturan ini. Kami akan patuhi jika IFRS 17 ada ketentuannya, kata Debbie.

Bagikan

Berita Terbaru

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 22:29 WIB

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi

Dana pensiun Australia mulai investasi di ASEAN. Indonesia jadi magnet dengan PDB 40% kawasan. Peluang PPP & peran Danantara diulas.

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI
| Selasa, 02 Desember 2025 | 18:09 WIB

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI

Untuk masuk MSCI, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membutuhkan free float market cap minimal US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,0 miliar.

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

INDEKS BERITA

Terpopuler