Efek Reshuffle

Selasa, 09 September 2025 | 06:10 WIB
Efek Reshuffle
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Wahyu Tri Rahmawati. (Ilustrasi KONTAN/Steve GA)]
Wahyu Tri Rahmawati | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham yang anteng menghijau sejak awal perdagangan tiba-tiba terjun bebas hanya 20 menit sebelum penutupan perdagangan. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan cermin adanya reshuffle kabinet, terutama menteri keuangan yang arah kebijakannya paling dekat memengaruhi pasar modal. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menjabat posisinya sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meski ada sedikit periode Sri Mulyani tidak menjabat posisi ini. Sempat mundurnya Sri Mulyani kala itu juga diwarnai oleh penurunan pasar modal. 

Sri Mulyani dianggap sebagai menteri yang mampu menjaga kestabilan keuangan negara di sekitar 20 tahun masa jabatannya, siapa pun presidennya. Belakangan, Kementerian Keuangan terutama Menteri Keuangan menerima kritik keras karena sejumlah kebijakan.

Perlu diingat bahwa kebijakan-kebijakan ini muncul untuk mengakomodasi berbagai program pemerintahan baru yang membutuhkan dana besar. Pendapatan negara kempes akibat berkurangnya dividen yang disetorkan ke Danantara.

Efisiensi anggaran yang terjadi di berbagai kementerian dan lembaga pun tidak menyusutkan belanja, karena ada alokasi belanja untuk kebutuhan lain yang merupakan program baru seperti Makan Bergizi Gratis.

Di tengah penurunan pasar saham kemarin, harga saham emiten rokok seperti GGRM dan HMSP justru naik tajam. Mundurnya Sri Mulyani yang digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa dianggap akan mengubah kebijakan cukai, termasuk potensi batalnya kenaikan cukai rokok.

Ada kemungkinan itu. Tetapi meski berganti menteri, tantangan di Kementerian Keuangan masih tetap besar. Mampukah menteri keuangan baru mengatasi tantangan tersebut?

Efek reshuffle sudah terjadi di pasar saham. Ini baru merupakan efek jangka pendek karena pergantian menteri terjadi menjelang tutup pasar. Efek reshuffle masih akan terjadi hari ini hingga beberapa bulan ke depan.

Pasar juga akan tetap melihat kinerja menteri baru selanjutnya di tengah tantangan berbagai program yang perlu anggaran besar saat pendapatan negara segitu-gitu aja. Mau tidak mau, change is the only constant in life.

Perubahan itu tidak bisa ditolak. Akan ada keseimbangan baru yang terjadi setelah perubahan, termasuk bagi pasar keuangan yang mungkin terguncang di jangka pendek. 

Selanjutnya: Paylater Melesat Saat Kredit Tersendat

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

PP Pesisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:00 WIB

PP Pesisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan

Diversifikasi usaha PPRE kini terfokus pada jasa pertambangan, yang telah menjadi penyumbang dominan terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:46 WIB

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru

Diskon tarif pesawat berlaku spesifik untuk tiket domestik kelas ekonomi untuk periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%

Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan arus petikemas yang konsisten dari tahun ke tahun di seluruh lini operasi perusahaan.

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN

Danantara menargetkan pemangkasan jumlah BUMN dari ribuan entitas saat ini menjadi hanya ratusan dalam lima tahun ke depan.  

Ini Penyebab Trafik  21 Jalan Tol Sepi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:41 WIB

Ini Penyebab Trafik 21 Jalan Tol Sepi

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengumumkan  terdapat 21 ruas tol yang masih sepi dengan trafik di bawah 50% dari target dalam PPJT

 Ramai-Ramai Mengawal Program Makan Bergizi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:38 WIB

Ramai-Ramai Mengawal Program Makan Bergizi

Pemerintah akan merilis aturan tata kelola makan bergizi gratis yang melibatkan sejumlah instansi agar serapan anggaran optimal

Freeport akan Beli Konsentrat Tembaga dari Tambang Lain
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:33 WIB

Freeport akan Beli Konsentrat Tembaga dari Tambang Lain

Saat ini produksi tambang Freeport sudah dihentikan sementara, kurang lebih satu bulan, sebagai imbas dari insiden longsor.

Sumber Global Energy (SGER) Menjajaki Bisnis Smelter Nikel
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:30 WIB

Sumber Global Energy (SGER) Menjajaki Bisnis Smelter Nikel

Saat ini, SGER terus melakukan diversifikasi bisnis dengan menjajaki peluang di sektor smelter nikel dengan salah satu smelter di Indonesia

PANR Catat Kenaikan Permintaan Pariwisata
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:30 WIB

PANR Catat Kenaikan Permintaan Pariwisata

Pertumbuhan ini merupakan hasil dari partisipasi Panorama dalam sejumlah pameran pariwisata seperti WITF dan ITB Asia 2025 di Singapura.

Proyek DME Terganjal Keekonomian
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:26 WIB

Proyek DME Terganjal Keekonomian

Hanya saja, proyek hilirisasi DME ini sepi peminat. Tak banyak investor yang melirik lantaran biaya mahal

INDEKS BERITA

Terpopuler