Efek Reshuffle

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham yang anteng menghijau sejak awal perdagangan tiba-tiba terjun bebas hanya 20 menit sebelum penutupan perdagangan. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan cermin adanya reshuffle kabinet, terutama menteri keuangan yang arah kebijakannya paling dekat memengaruhi pasar modal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menjabat posisinya sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meski ada sedikit periode Sri Mulyani tidak menjabat posisi ini. Sempat mundurnya Sri Mulyani kala itu juga diwarnai oleh penurunan pasar modal.
Sri Mulyani dianggap sebagai menteri yang mampu menjaga kestabilan keuangan negara di sekitar 20 tahun masa jabatannya, siapa pun presidennya. Belakangan, Kementerian Keuangan terutama Menteri Keuangan menerima kritik keras karena sejumlah kebijakan.
Perlu diingat bahwa kebijakan-kebijakan ini muncul untuk mengakomodasi berbagai program pemerintahan baru yang membutuhkan dana besar. Pendapatan negara kempes akibat berkurangnya dividen yang disetorkan ke Danantara.
Efisiensi anggaran yang terjadi di berbagai kementerian dan lembaga pun tidak menyusutkan belanja, karena ada alokasi belanja untuk kebutuhan lain yang merupakan program baru seperti Makan Bergizi Gratis.
Di tengah penurunan pasar saham kemarin, harga saham emiten rokok seperti GGRM dan HMSP justru naik tajam. Mundurnya Sri Mulyani yang digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa dianggap akan mengubah kebijakan cukai, termasuk potensi batalnya kenaikan cukai rokok.
Ada kemungkinan itu. Tetapi meski berganti menteri, tantangan di Kementerian Keuangan masih tetap besar. Mampukah menteri keuangan baru mengatasi tantangan tersebut?
Efek reshuffle sudah terjadi di pasar saham. Ini baru merupakan efek jangka pendek karena pergantian menteri terjadi menjelang tutup pasar. Efek reshuffle masih akan terjadi hari ini hingga beberapa bulan ke depan.
Pasar juga akan tetap melihat kinerja menteri baru selanjutnya di tengah tantangan berbagai program yang perlu anggaran besar saat pendapatan negara segitu-gitu aja. Mau tidak mau, change is the only constant in life.
Perubahan itu tidak bisa ditolak. Akan ada keseimbangan baru yang terjadi setelah perubahan, termasuk bagi pasar keuangan yang mungkin terguncang di jangka pendek.