KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pasar keuangan mengalami gejolak belakangan ini, ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) belum mengubah kebijakan moneternya. Dalam Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung sejak kemarin dan berakhir hari ini, BI diprediksi mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR).
Mempertahankan bunga acuan sebesar 6% dinilai penting untuk memperkuat stabilitas ekonomi domestik untuk menghadapi gejolak. "Berlanjutnya perang dagang berpotensi mendorong perlambatan ekonomi global dan menekan laju pertumbuhan volume perdagangan global," kata Ekonom Bank Permata Josua Pardede, (15/5).
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro juga berpendapat tidak ada urgensi bagi bank sentral memangkas suku bunga dalam jangka pendek.
Sementara, Ekonom Maybank Indonesia Juniman melihat BI perlu mempertahankan bunga acuannya untuk menjaga daya tarik aset keuangan domestik, sekaligus menjaga defisit transaksi berjalan.
Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto memperkirakan perbankan, sektor riil dan investor portofolio merespon positif jika BI mempertahankan kebijakan moneter. BI cukup memperkuat relaksasi kebijakan makroprudensial.