KONTAN.CO.ID - Sebagian besar ekonom memperkirakan neraca dagang September 2018 bakal kembali defisit. Namun, defisit itu lebih kecil dibandingkan sebulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,02 miliar. Kebijakan pemerintah mengendalikan impor diperkirakan akan terasa efeknya tahun depan.
David Sumual, Ekonom Bank Central Asia (BCA) memperkirakan neraca perdagangan yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (15/10) defisit US$ 600 juta. "Impor masih tinggi terutama bahan baku, termasuk BBM (bahan bakar minyak)," ungkap David, Minggu (14/10).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.