Ekonom Prediksikan Penurunan Bunga Paling Cepat Terjadi di Semester Kedua

Rabu, 20 Februari 2019 | 06:30 WIB
Ekonom Prediksikan Penurunan Bunga Paling Cepat Terjadi di Semester Kedua
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom memproyeksikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia mempertahankan bunga acuan, hari ini. Kondisi makroekonomi domestic dan global menjadi alasan ekonom memprediksi BI 7 days reverse repo rate tak berubah dari 6%.

Di dalam negeri, defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) senilai US$ 31,1 miliar akan menjadi pertimbangan BI menahan bunga acuan. BI dinilai makin cenderung menahan bunga karena neraca dagang di awal tahun minus US$ 1,16 miliar. “Padahal, biasanya neraca dagang Januari surplus,” tutur David Sumual, ekonom BCA.

Perang tarif dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang belum memperlihatkan tanda-tanda akan mereda juga bisa menjadi alasan BI menahan bunga. Di saat perdagangan dunia tak tentu arah, investor akan mewaspadai negeri-negeri yang memiliki CAD negatif, seperti Indonesia. “Kalau bunga diturunkan, bakal ada gejolak lagi,” imbuh dia.

BI kemungkinan juga menunda perubahan bunga karena masih ada kemungkinan bunga acuan di AS naik. “Potensi kenaikan Fed Fund Rate masih tetap ada,” tutur Eric Supandi, ekonom Asian Development Bank Institute.

Jika laju inflasi yang menjadi ukuran, bunga di Indonesia sangat mungkin diturunkan. Januari lalu, laju inflasi secara tahunan mencapai 3,13% atau lebih kecil dari laju tahunan di akhir 2017 yang mencapai 3,61%.

Namun ekonom memprediksi BI akan menimbang kondisi ekonomi global dan dalam negeri terlebih dulu sebelum memangkas bunga. Karena itu, “Bunga acuan turun paling cepat semester kedua mendatang,” tutur Lana Soelistianingsih, ekonom dari Samuel Asset Manajemen.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler