Ekonomi di Kuartal Pertama Tumbuh Lebih Rendah daripada Perkiraan

Selasa, 07 Mei 2019 | 07:00 WIB
Ekonomi di Kuartal Pertama Tumbuh Lebih Rendah daripada Perkiraan
[]
Reporter: Abdul Basith, Benedicta Prima, Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2019 meleset dari ekspektasi. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, pertumbuhan ekonomi untuk Januari-Maret 2019 sebesar 5,07% year on year (yoy). Angka ini hanya terpaut tipis di atas kuartal I-2018 yang sebesar 5,06% yoy, namun di bawah kuartal IV-2018 yang sebesar 5,18%.

Pesta demokrasi pada April 2019 memang mengerek komponen pengeluaran pemerintah hingga berhasil tumbuh 5,21% yoy di awal tahun. Kenaikan belanja ini sejalan dengan realisasi anggaran bantuan sosial (Bansos) yang naik hingga dua kali lipat dari periode sama tahun lalu.

Namun, tingginya realisasi Bansos tak cukup kuat mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebagai komponen terbesar penyumbang produk domestik bruto (PDB). BPS mencatat, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01% yoy, masih lebih tinggi dibanding kuartal I-2018 sebesar 4,94% yoy.

Memang, konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) juga tumbuh mencapai 16,93% yoy.  Namun, kontribusinya terhadap PDB tidak signifikan, hanya sebesar 1,36%.

Komponen pengeluaran lainnya, seperti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tumbuh 5,03% yoy. Angka ini melambat dibanding kuartal I-2018 yang sebesar 7,95% yoy karena investor yang wait and see.

Demikian juga net ekspor, yang kontribusinya terhadap PDB masih negatif. Kepala BPS Suhariyanto, Senin (6/5) menyebutkan, peningkatan investasi dan ekspor menjadi menjadi tantangan ke depan.

Berdasarkan sektornya, pergeseran musim panen ke bulan April-Mei membuat pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di kuartal I-2019 hanya 1,81% yoy, melambat dari periode yang sama 2018 sebesar 3,34% yoy. Padahal, sektor ini penyumbang PDB terbesar ketiga setelah sektor industri dan perdagangan dengan kontribusi sebesar 12,65%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2019  masih sesuai pola biasanya. Namun ia meyakini perbaikan akan terjadi di kuartal II karena selalu menjadi momentum puncak pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga optimistis ekonomi ke depan akan membaik, terutama pada komponen investasi. Sebab, pemilu  turut memengaruhi keputusan yang diambil oleh investor.

Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto menilai, masyarakat masih menahan konsumsi meski pemerintah telah menggelontorkan anggaran bansos yang cukup tinggi. "Berarti dana bansosnya tidak dibelanjakan," kata Ryan.

Konsumen lanjut dia, baru akan berbelanja di kuartal kedua tahun ini sejalan dengan adanya momentum ramadan dan lebaran. Sehingga, dampak anggaran bansos baru akan tampak pada periode April-Juni 2019.

Menurut Ryan, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target 5,3%. Antara lain, mendorong konsumsi rumah tangga ke kisaran 5,5%, belanja pemerintah ke kisaran 8%, dan investasi ke kisaran 10%. Pemerintah juga harus mendorong pertumbuhan ekspor  minimal ke kisaran 3%. Pada saat yang sama, pertumbuhan impor harus ditekan ke kisaran minus 10%.    

Bagikan

Berita Terbaru

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro
| Kamis, 13 November 2025 | 08:27 WIB

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro

Gozco memiliki lima anak usaha dan total luas perkebunan tertanam mencapai 15.596 hektare per akhir 2024.

Genjot Ekspansi, Barito Pacific (BRPT) Rogoh Capex Rp 8 Triliun
| Kamis, 13 November 2025 | 08:04 WIB

Genjot Ekspansi, Barito Pacific (BRPT) Rogoh Capex Rp 8 Triliun

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) telah menggelontorkan belanja modal US$ 480 juta, setara Rp 8,02 triliun selama periode Januari–September 2025. ​

Setelah Melonjak Tinggi Saham BEEF Masih Kuat naik, Sejumlah Aksi Korporasi Digadang
| Kamis, 13 November 2025 | 08:00 WIB

Setelah Melonjak Tinggi Saham BEEF Masih Kuat naik, Sejumlah Aksi Korporasi Digadang

Menyelami rencana ekspansi BEEF, mulai dari penambahan usaha baru hingga fasilitas kredit Rp 1,6 triliun.

Penjualan Mobil Melaju Kencang, Saham Emiten Otomotif Terbang
| Kamis, 13 November 2025 | 07:57 WIB

Penjualan Mobil Melaju Kencang, Saham Emiten Otomotif Terbang

Pertumbuhan penjualan mobil per Oktober 2025 ikut mendorong laju saham emiten otomotif dan komponen.

Laju Indeks Sektoral Semakin Menebal
| Kamis, 13 November 2025 | 07:50 WIB

Laju Indeks Sektoral Semakin Menebal

Kinerja indeks teknologi mengalami penguatan terbesar sejak awal 2025, dengan kenaikan 161,82% ke 10.467,24 pada perdagangan kemarin.​

Ketidakpastian di AS Berakhir, IHSG Masih Belum Aman
| Kamis, 13 November 2025 | 07:44 WIB

Ketidakpastian di AS Berakhir, IHSG Masih Belum Aman

Rebound IHSG didorong sentimen berakhirnya shutdown AS. Hal ini memicu aliran dana asing ke pasar berkembang, termasuk Indonesia. ​

Perintis Triniti (TRIN) Membalikkan Rugi Jadi Laba Bersih
| Kamis, 13 November 2025 | 07:30 WIB

Perintis Triniti (TRIN) Membalikkan Rugi Jadi Laba Bersih

TRIN membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 28,48 miliar.

Sejumlah Bank Swasta Pilih Tak Ikut-ikutan Menaikkan Bunga Deposito Dollar
| Kamis, 13 November 2025 | 07:29 WIB

Sejumlah Bank Swasta Pilih Tak Ikut-ikutan Menaikkan Bunga Deposito Dollar

 Sejumlah bank swasta memilih untuk tidak ikut-ikutan dalam mengerek bunga deposito dolar Amerika Serikat (USD)​

Trisula International (TRIS) Optimis Kinerja Tumbbuh 10% di Tahun Ini
| Kamis, 13 November 2025 | 07:20 WIB

Trisula International (TRIS) Optimis Kinerja Tumbbuh 10% di Tahun Ini

Tahun ini. Selain itu, TRIS terus memperluas jangkauan ekspor ke pasar potensial untuk mendorong kinerja ke depan.

NPL Kredit UMKM Tetap Bertengger Tinggi
| Kamis, 13 November 2025 | 07:17 WIB

NPL Kredit UMKM Tetap Bertengger Tinggi

Rasio NPL UMKM per September 2025 berada di level 4,46%, hanya turun tipis dari Agustus yang mencapai 4,55%.

INDEKS BERITA

Terpopuler