Ekonomi Membaik, Investasi Obligasi Korporasi Lebih Menarik

Jumat, 05 November 2021 | 04:25 WIB
Ekonomi Membaik, Investasi Obligasi Korporasi Lebih Menarik
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang merilis obligasi korporasi tetap ramai di awal November ini. Setidaknya ada empat perusahaan yang tengah berburu utangan, yakni PT Medco Energi Internasional Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, PT Indomobil Finance dan Protelindo.

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengungkapkan, tren bunga rendah memberi daya tarik bagi korporasi. Ditambah, pemulihan ekonomi membuat perusahaan membutuhkan dana untuk ekspansi. Selain itu, risiko kredit penerbit menurun. 

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf menyebut, beberapa obligasi korporasi tersebut punya prospek menarik. Ia mencontohkan obligasi MDKA dan Indomobil Finance menarik karena punya induk perusahaan yang kuat. 

Baca Juga: Banyak penerbitan obligasi korporasi, cermati tips berikut untuk memilih

Obligasi MEDC juga dinilai menarik karena perusahaan ini memiliki likuiditas yang baik. Kondisi ini terlihat dari kas yang cukup tebal. Selain itu, Dimas juga menyebut obligasi korporasi masih menawarkan potensi upside menarik dibandingkan deposito. Pemulihan ekonomi juga menjadi katalis positif. 

Namun, Dimas mengingatkan, investor harus tetap cermat memilih sebelum berinvestasi. Alasannya, risiko masih tetap membayangi kinerja penerbit obligasi seiring pandemi yang belum selesai.

Dimas menyarankan investor juga mempertimbangkan sektor bisnis dan kondisi keuangan perusahaan penerbit. Fundamental perusahaan bisa jadi kurang baik bila balance sheet ketat dan cash flow tersendat. 

Meski sektor bisnis perusahaan penerbit terdampak pandemi, namun bila emiten punya cash flow lancar dan balance sheet longgar, obligasi bisa dipertimbangkan. "Investor harus teliti dan memastikan balance sheet, cash flow, rekam jejak, tata kelola dan lainnya," saran Dimas.

Yudha merekomendasikan investor memilih obligasi yang diterbitkan perusahaan yang bergerak di sektor yang memiliki ketahanan terhadap pandemi, seperti telekomunikasi, menara, consumer related, hingga keuangan. "Perhatikan cara manajemen beradaptasi dengan kondisi selama Covid-19," kata dia. 

Para analis meyakini penerbitan obligasi korporasi masih akan marak hingga paruh pertama tahun depan. "Investor pemula bisa memilih reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, karena pemilihan underlying sudah selektif dipilih manajer investasi," imbuh Yudha.

Baca Juga: Protelindo akan menerbitkan obligasi Rp 3,35 triliun, ini bunganya

Bagikan

Berita Terbaru

SSIA Buka Peluang Kolaborasi Lanjutan dengan Konglomerasi Grup Djarum & Barito
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 13:00 WIB

SSIA Buka Peluang Kolaborasi Lanjutan dengan Konglomerasi Grup Djarum & Barito

Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja menyampaikan, kedua grup tersebut terbuka atas kesempatan atau peluang kolaborasi bersama SSIA.

Kiat Setyono Djuandi Darmono: Investasi Sektor Riil Sambil Menciptakan Lapangan Kerja
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 10:15 WIB

Kiat Setyono Djuandi Darmono: Investasi Sektor Riil Sambil Menciptakan Lapangan Kerja

Tujuan saya berinvestasi bukan hanya mencari untung, tetapi menciptakan lapangan kerja dan manfaat bagi masyarakat,

Vanda Laura Jadi Presdir Perempuan Pertama Urus SPBU
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 09:45 WIB

Vanda Laura Jadi Presdir Perempuan Pertama Urus SPBU

Perjalanan karier ari Vanda Laura yang memulai dari cuci sayuran hingga menjadi figur yang memimpin ekspansi SPBU BP-AKR

Kucuran Kredit dari Perbankan ke Segmen UMKM Semakin Mampet
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:55 WIB

Kucuran Kredit dari Perbankan ke Segmen UMKM Semakin Mampet

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit UMKM hanya tumbuh 1,6% secara tahunan per Juli jadi Rp 1.397,4 triliun

Aksi Investasi Korporasi Menopang Penyaluran Kredit Perbankan
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Aksi Investasi Korporasi Menopang Penyaluran Kredit Perbankan

Di saat pertumbuhan penyaluran kredit terus melambat, penyaluran kredit investasi masih tumbuh tinggi, meski juga melambat

BI Akan Perluas QRIS  ke China dan Arab Saudi
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:21 WIB

BI Akan Perluas QRIS ke China dan Arab Saudi

Saat ini, QRIS telah dipakai 57 juta pengguna dan 40 juta merchant, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Istana Sebut Tunjangan DPR Kewenangan Kemkeu
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:17 WIB

Istana Sebut Tunjangan DPR Kewenangan Kemkeu

Tunjangan tambahan ini menuai perhatian lantaran dianggap tidak sesuai dengan semangat efisiensi anggaran pemerintah

Tepis Kekhawatiran Sentralisasi Fiskal
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:10 WIB

Tepis Kekhawatiran Sentralisasi Fiskal

Alokasi anggaran transfer ke daerah (TKD) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 menyusut signifikan. 

Duit Rp 3 Miliar Mengalir ke Wamenaker
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Duit Rp 3 Miliar Mengalir ke Wamenaker

Wkil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel diduga menerima aliran uang sebesar Rp 3 miliar

Sektor Riil Tahan Ekspansi, Duit Tak Berputar
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 07:53 WIB

Sektor Riil Tahan Ekspansi, Duit Tak Berputar

Bank Indonesia mencatat uang beredar Juli 2025 sebesar Rp 9.569,7 triliun, turun dari Juni          

INDEKS BERITA