Ekonomi Tertekan, Optimisme Konsumen Ikut Melemah

Selasa, 09 Juli 2019 | 06:45 WIB
Ekonomi Tertekan, Optimisme Konsumen Ikut Melemah
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme konsumen pada Juni 2019 masih dalam level tinggi, tapi melemah dibandingkan dengan sebulan sebelumnya. Hal ini lantaran kondisi ekonomi ke depan diprediksi melemah.

Hasil Survei Konsumen oleh Bank Indonesia (BI) menyatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2019 sebesar 126,4, turun tipis dibandingkan dengan Mei sebesar 128,2. Berdasarkan komposisinya, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) masih dalam tren naik dari 113,5 pada Mei menjadi 114,7. Sedangkan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) melemah dari 142,9 menjadi 138,1.

IEK membandingkan kondisi saat ini dengan enam bulan yang akan datang. Pelemahan IEK karena konsumen memprediksi akan terjadi penurunan penghasilan, kegiatan usaha, dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Ekonom BCA David Sumual menganalisa, pelemahan daya beli konsumen karena efek inflasi yang tinggi pada Juni sebesar 0,6%. Lalu, sejumlah perusahaan juga mengurangi pegawai, seperti PT Krakatau Steel yang melakukan efisiensi pekerja.

"Sampai akhir tahun laporan ekspektasi konsumen masih berada dalam ketidakpastian. Hal ini karena soal arah dan kebijakan ekonomi yang diambil oleh kabinet ke depan," jelas David, Senin (8/7).

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menambahkan, saat ini masyarakat masih meraba kondisi ekonomi pasca pemilu. Lantas, bulan Juli kemungkinan IKK melemah begitu juga dengan IEK. "Konsumen menengah ke bawah masih ragu untuk belanja, uangnya ada tapi belanja ditahan dulu," kata Bhima.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, konsumen juga masih menunggu kebijakan tarif listirik untuk tahun depan. Pasalnya, belakangan ini ada isu tarif listrik akan naik.

Kontrol pangan

Josua mengimbau pemerintah harus bisa mengontrol harga dan distribusi pangan. "Perlu ada optimisme harga pangan terjaga, sehingga laju konsumsi rumah tangga meningkat," kata Josua.

Namun pengusaha menilai kondisi ini hanya sementara dan akan kembali meningkat pada periode selanjutnya. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey. menyatakan, besaran IKK pada Juni masih bagus karena tetap berada di level optimis.

Kalangan pengusaha juga sudah memprediksi pelemahan ini dan diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober 2019. "Karena periode ini tidak ada momentum, konsumen juga punya beban bayar uang sekolah," jelas Roy.

Mulai Oktober, daya beli konsumen akan bangkit lagi. "Karena sudah ada kepastian iklim politik, dan akhir tahun ada Natal," kata Roy.

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026
| Jumat, 05 Desember 2025 | 15:00 WIB

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026

SMDR tahun ini mengalokasikan belanja modal senilai Rp 4 triliun ayang dialokasikan untuk menambah kapal baru.

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian
| Jumat, 05 Desember 2025 | 14:00 WIB

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian

Target GTSI adalah juga mencari sumber pendapatan baru agar tidak tergantung dari LNG shipping dan FSRU.

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 12:50 WIB

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis

Pendapatan IMAS sampai dengan September 2025 ditopang dari PT IMG Sejahtera Langgeng senilai Rp 14,79 triliun atau tumbuh 15,46% YoY.

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?
| Jumat, 05 Desember 2025 | 10:03 WIB

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?

Dengan target transaksi harian hanya Rp 14,5 triliun, besaran dana untuk menyerap saham free float 15% sekitar Rp 203 triliun termasuk besar.

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:53 WIB

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi

Pergerakan saham teknologi ke depan akan jauh lebih selektif dan berbasis kinerja, bukan lagi sekadar euforia sentimen.

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:00 WIB

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Banjir ini mencerminkan akumulasi krisis ekologis yang dipicu ekspansi tambang, proyek energi, hingga perkebunan sawit skala besar.

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

INDEKS BERITA

Terpopuler