Ekspektasi Penurunan Bunga The Fed Meningkat, Harga Emas Hari Naik Ke US$ 1.509,5

Jumat, 04 Oktober 2019 | 18:45 WIB
Ekspektasi Penurunan Bunga The Fed Meningkat, Harga Emas Hari Naik Ke US$ 1.509,5
[Emas batangan]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas hari ini (4/10) naik, di tengah kekhawatiran yang meningkat akan perlambatan ekonomi global dan ekspektasi pemotongan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang meningkat pula.

Mengacu data Bloomberg pukul 18.37 WIB, harga emas spot naik 0,29% ke posisi US$ 1.509,50 per ons troi, setelah naik ke level tertinggi pada 25 September lalu di US$ 1.518,50. Harga ini mendorong kenaikan mingguan sekitar 0,8%.

"Kami telah menerima lebih banyak bukti bahwa pertumbuhan global sedang berjuang. Kemungkinan besar global mengalami resesi manufaktur dan ada risiko ini akan meluas. Itulah sebabnya, emas telah pulih cukup cepat setelah aksi jual pekan lalu," kata Analis ​​Carsten Menke, Julius Baer, kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas menguat 0,25% di angka US$ 1.508,94 per ons troi

"Fundamental untuk emas masih positif, pertumbuhan global melambat, ketegangan perdagangan masih berlanjut, dan kami melihat lebih banyak ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. Jadi, ini adalah lingkungan di mana emas akan makmur dan harga harus di US$ 1.575 menjelang akhir tahun," ujar Menke.

Data dari AS menunjukkan aktivitas sektor jasa pada September melambat ke level terendah dalam tiga tahun terakhir, mengikuti sektor manufaktur yang mengalami kontraksi ke posisi terlemah dalam satu dekade. Rektrutmen pekerja oleh pengusaha swasta AS juga melambat lebih lanjut bulan lalu.

Investor sekarang menunggu laporan non-farm payrolls AS untuk kejelasan tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia itu.

Dua pembuat kebijakan The Fed pada Kamis (4/10) mengisyaratkan, mereka terbuka untuk memberikan penurunan suku bunga lagi. Sementara Wakil Ketua The Fed Richard Clarida mengatakan, bank sentral akan bertindak sesuai untuk mempertahankan tingkat pengangguran yang rendah dan pertumbuhan yang solid serta inflasi yang stabil.

"Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan pada Juli lalu, bahwa langkah (penurunan suku bunga) ini hanyalah sebuah asuransi terhadap risiko internasional dan bukan awal dari siklus baru. Tetapi, pada September menjadi siklus yang jelas dan sekarang semakin banyak anggota FOMC yang mendukung penurunan suku bunga," ujar Analis
Quantitative Commodity Research Peter Fertig.

Bagikan

Berita Terbaru

Efek Aturan Baru Harga Patokan Mineral, Penambang Kecil Berpotensi Tertekan
| Selasa, 02 September 2025 | 11:56 WIB

Efek Aturan Baru Harga Patokan Mineral, Penambang Kecil Berpotensi Tertekan

Di satu sisi pemerintah menilai langkah ini memperkuat penerimaan negara, sementara di sisi lain penambang khawatir posisi tawarnya makin lemah.

Prabowo akan Rilis Aturan Pembangkit Sampah, Danantara dan Swasta Siap Garap PLTSa
| Selasa, 02 September 2025 | 11:46 WIB

Prabowo akan Rilis Aturan Pembangkit Sampah, Danantara dan Swasta Siap Garap PLTSa

Aturan terbaru terkait pembangkit listrik tenaga sampah meniadakan tipping fee dan mengakomodasi semua teknologi pengolahan sampah​.

Paling Diminati Asing Pekan Lalu, tapi Analis Pilih Wait and See AMMN, CUAN, & BBRI
| Selasa, 02 September 2025 | 08:36 WIB

Paling Diminati Asing Pekan Lalu, tapi Analis Pilih Wait and See AMMN, CUAN, & BBRI

Situasi Indonesia yang masih panas di sejumlah daerah membuat investor saham mesti lebih berhati-hati.

Prospek Diadang Lemahnya Daya Beli Masyarakat, Saham ACES Berpotensi Masih Tertekan
| Selasa, 02 September 2025 | 08:10 WIB

Prospek Diadang Lemahnya Daya Beli Masyarakat, Saham ACES Berpotensi Masih Tertekan

Tantangan lain bagi ACES adalah kembalinya merek Ace Hardware di bawah naungan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Masih Jadi Sasaran Jual Asing, Saham Big Banks Berpotensi Naik Ketika IHSG Rebound
| Selasa, 02 September 2025 | 07:52 WIB

Masih Jadi Sasaran Jual Asing, Saham Big Banks Berpotensi Naik Ketika IHSG Rebound

Posisi underowned investor asing di saham-saham perbankan besar membuat kemungkinan tekanan jual ke depannya cenderung lebih kecil 

IHSG Sering Turun di September 10 Tahun Terakhir, 6 Saham LQ45 Ini Justru Lawan Arus
| Selasa, 02 September 2025 | 06:35 WIB

IHSG Sering Turun di September 10 Tahun Terakhir, 6 Saham LQ45 Ini Justru Lawan Arus

Probabilitas kenaikan harga enam saham LQ45 mencapai 60 persen ke atas pada bulan September dalam 10 tahun terakhir.

Di Awal Pekan Pasar Panik, Net Sell Rp 2,15 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 02 September 2025 | 06:24 WIB

Di Awal Pekan Pasar Panik, Net Sell Rp 2,15 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kondisi politik yang memanas memicu asing melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 2,15 triliun.

Kinerja Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Lesu di Semester I 2025, Apa Strategi Andalan?
| Selasa, 02 September 2025 | 06:20 WIB

Kinerja Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Lesu di Semester I 2025, Apa Strategi Andalan?

TLKM catat penurunan pendapatan 3% di semester I 2025. Pelajari segmen yang terdampak dan strategi perusahaan untuk hadapi tantangan pasar.

Rupiah Bangkit di Awal Pekan, Begini Proyeksinya di Selasa (2/9)
| Selasa, 02 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Bangkit di Awal Pekan, Begini Proyeksinya di Selasa (2/9)

Setelah melemah, rupiah menunjukkan tanda-tanda penguatan terhadap dolar AS. Pelajari faktor pendukung dan prediksi pergerakan rupiah ke depan

Genjot Kontribusi Anak Usaha, Charoen Pokphand (CPIN) Akuisisi Pembibitan Unggas
| Selasa, 02 September 2025 | 06:10 WIB

Genjot Kontribusi Anak Usaha, Charoen Pokphand (CPIN) Akuisisi Pembibitan Unggas

Melalui anak usahanya, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengambil alih fasilitas pembibitan unggas milik PT Istana Satwa Borneo.

INDEKS BERITA

Terpopuler