Ekspor Distop, Investasi Batubara Bisa Terancam

Senin, 03 Januari 2022 | 06:06 WIB
Ekspor Distop, Investasi Batubara Bisa Terancam
[ILUSTRASI. Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Kamis (9/12/2021).]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Para pengusaha batubara tak bisa melewatkan pesta tahun baru 2022 dengan suka cita. Pasalnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melarang produsen batubara untuk mengekspor produknya sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022.

Pemerintah beralasan, PLTU milik PLN dan perusahaan swasta (IPP) dalam kondisi darurat lantaran tak memiliki pasokan batubara.

Kebijakan larangan ekspor batubara dikeluarkan melalui surat yang diteken Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin pada 31 Desember 2021. Surat larangan ekspor batubara itu bernomor B-1611/MB.05/DJB.B/2021 tertanggal 31 Desember 2021.
 
Kebijakan menyetop ekspor batubara berawal dari surat Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo bernomor 77875.01.01/C01000000/2021-R tertanggal 31 Desember 2021 perihal krisis pasokan batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN dan IPP.
 
Ia melaporkan pasokan batubara saat ini kritis dan ketersediaan batubara rendah. "Kebijakan ini bersifat sementara. Jika larangan ekspor tidak dilakukan, hampir 20 PLTU dengan daya sekitar 10.850 mega watt (MW) akan padam," kata Ridwan, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
 
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Pandu Sjahrir mengungkapkan, pasokan batubara ke setiap PLTU, baik milik PLN maupun IPP bergantung pada kontrak antara pemasok dan PLN/IPP.
 
APBI menilai kebijakan ini bakal berdampak pada terganggunya produksi batubara nasional sekitar 38 juta ton hingga 40 juta ton per bulan serta berdampak pada devisa batubara kurang lebih US$ 3 miliar per bulan.
 
"Pemerintah akan kehilangan pendapatan pajak dan non pajak (royalti). Ini juga berpotensi mengganggu iklim investasi karena menunjukkan adanya ketidakpastian usaha," kata dia, dalam pernyataan resminya, Sabtu (1/1) lalu.
 
Sekretaris Perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) Sudin Sudiman mengungkapkan, pihaknya terkejut dengan kebijakan pemerintah melarang ekspor batubara. "Namun (Kami) bisa mengerti akan risiko yang dihadapi jika tidak mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi PLN," kata dia kepada KONTAN, Minggu (2/1).
 
Sudin mengungkapkan, pihaknya berharap ada kesepakatan yang dapat tercapai antara Kementerian ESDM dan pelaku usaha terkait permasalahan ini. Menurut dia, realisasi pasokan domestic market obligation (DMO) GEMS hingga kuartal III 2021 mencapai 40%.
 
Produksi batubara GEMS pada kuartal III-2021  mencapai 22,1 juta ton atau turun 7,53% year-on-year (yoy). Pada kuartal III 2020 lalu GEMS membukukan produksi sebanyak 23,9 juta ton.
 
Sementara itu, Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga menilai, kebijakan larangan ekspor batubara terkesan terburu-buru.
 
Jika ada dialog dan diskusi dengan pelaku usaha, kata dia, maka semua pelaku usaha pasti akan mendukung langkah pemerintah. "Seluruh penambang sudah punya jadwal pengiriman, sudah diatur dua tiga bulan sebelumnya. Jadi tidak bisa satu hari langsung berhenti," ucap dia, kemarin.
 
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid bilang, anggota Kadin yang merupakan pemasok batubara telah berupaya maksimal memenuhi kontrak penjualan dan aturan penjualan batubara untuk kelistrikan nasional sebesar 25%. "Hasil penelusuran kami, tidak semua PLTU Grup PLN termasuk IPP mengalami kondisi kritis persediaan batubara," ungkap dia, dalam pernyataan resminya, Sabtu.     

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang
| Rabu, 25 Desember 2024 | 11:46 WIB

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang

Beberapa perusahaan mineral dan batubara di Indonesia saat ini sudah mulai mengetatkan pengeluaran bisnisnya karena memikul kerugian.

Grup Lippo Lego Aset Properti Komersial di Shanghai
| Rabu, 25 Desember 2024 | 09:01 WIB

Grup Lippo Lego Aset Properti Komersial di Shanghai

Sulur bisnis Grup Lippo yang berbasis di Singapura, OUE Real Estate Investment Trust hendak melepas aset properti di Shanghai.

BEI Akan Delisting Setidaknya 10 Saham di 2025, Intip Historis Delisting Sejak 2020
| Rabu, 25 Desember 2024 | 08:16 WIB

BEI Akan Delisting Setidaknya 10 Saham di 2025, Intip Historis Delisting Sejak 2020

BEI mengumumkan rencana penghapusan pencatatan alias delisting ada 10 emiten efektif tanggal 21 Juli 2025.

Harga Emas Naik 27% Sejak Awal Tahun, Pasar Menanti Langkah The Fed 2025
| Rabu, 25 Desember 2024 | 07:08 WIB

Harga Emas Naik 27% Sejak Awal Tahun, Pasar Menanti Langkah The Fed 2025

Tanpa gangguan geopolitik yang tidak terduga, proyeksi dasar harga emas sekitar US$ 2.800 per ons troi.

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru
| Selasa, 24 Desember 2024 | 10:32 WIB

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru

PJAA menghadapi banyak tantangan di industri pariwisata. Terlihat dari kinerja yang tidak sebaik sebelumnya. 

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa
| Selasa, 24 Desember 2024 | 09:48 WIB

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa

Ada tiga fase yang dihadapi orang dewasa. Ketiganya yaitu fase akumulasi, fase konsolidasi dan fase pensiun.

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:16 WIB

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi

Perusahaan di bidang industri energi baru dan terbarukan (EBT) berlomba menangkap peluang dari misi transisi energi

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:13 WIB

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun

Menjelang pergantian tahun, pelaku pasar masih bisa memburu cuan dari emiten yang menebar dividen interim ataupun saham bonus. 

INDEKS BERITA

Terpopuler