ILUSTRASI. Pertambangan?batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melalui anak usahanya PT Indominco Mandiri (IMM) di Bontang, Kalimantan Timur.
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan harga komoditas masih menjadi momok bagi emiten pertambangan mineral dan batubara. Hal ini tercermin dari kinerja sejumlah perusahaan tambang besar sepanjang tahun 2023 lalu.
Di sektor batubara misalnya, pendapatan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menurun 35% menjadi US$ 2,37 miliar. Laba bersih emiten ini terkoreksi hingga 58,30% menjadi US$ 500,33 juta per akhir 2023.Salah satu penyebab penurunan kinerja ITMG adalah terkoreksinya harga jual rata-rata alias average selling price (ASP). Realisasi harga jual sepanjang tahun lalu merosot hingga 41%, dari semula US$ 192 per ton di 2022 menjadi US$ 113 per ton.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.