Emiten Pipa Baja Menunggu Berkah Infrastruktur

Selasa, 23 Juli 2019 | 06:22 WIB
Emiten Pipa Baja Menunggu Berkah Infrastruktur
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sepanjang semester pertama tahun ini, kondisi pasar baja nasional masih stagnan. Produsen baja belum merasakan adanya pertumbuhan permintaan. Produsen pun berharap bisa menuai berkah dari pengembangan infrastruktur di semester kedua tahun ini.

Presiden Direktur PT KHI Pipe Industries, Jati Santiono menyampaikan, pada semester pertama tahun ini, permintaan pipa baja nasional mengalami penurunan. Hal tersebut lantaran permintaan di sektor minyak dan gas (migas) yang diharapkan bisa mendorong pasar pipa baja, ternyata belum maksimal.

Sebelumnya, anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) ini berharap porsi pipa migas dapat meraup 25% volume penjualan dalam setahun, yang rata-rata total volume penjualan KHI mencapai lebih dari 100.000 ton per tahun.

Nah, lantaran melemahnya permintaan di semester pertama, menurut Jati, pada semester kedua tahun ini mereka berupaya masuk pasar ekspor. "Dan terus mendukung sinergi antara Krakatau Steel bersama BUMN Karya dan PGAS yakni dengan memenuhi kebutuhan pipa baja konstruksi dan migas," ungkap dia kepada KONTAN, Senin (22/7).

Lantaran kebutuhan pipa migas belum ada, maka sebagian besar permintaan KHI Pipe berasal dari sektor konstruksi dan infrastruktur. "Kami juga berharap pada semester kedua tahun ini permintaan pipa migas meningkat sehingga dapat memperbaiki kinerja di sepanjang tahun 2019," sebut Jati.

Dia menganggap, saat ini proyek infrastruktur mempunyai peranan penting untuk mendorong permintaan pipa baja nasional. Hal itu lantaran pertumbuhan dan market share lebih besar dibandingkan sektor migas.

Dorongan permintaan pipa baja diharapkan berasal dari proyek-proyek infrastruktur, seperti pelabuhan, pembangkit listrik, bandara, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan fasilitas olahraga. "Kami terus berupaya meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi sehingga mempunyai daya saing yang tinggi dibandingkan produsen domestik lain dan produk impor," sebut Jati.

Selain pasar lokal, tahun ini mereka berupaya membuka peluang pasar ekspor. Namun demikian, produk yang ditawarkan harus kompetitif. Untuk itu, KHI Pipe harus mendapatkan bahan baku HRC yang kompetitif dari sisi kualitas dan pricing serta menekan manufacturing cost.

Sementara produsen pipa baja lainnya, yakni PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo masih optimistis dapat meraih kinerja bagus di semester kedua tahun ini, meski pencapaian di kuartal satu belum memuaskan. "Intinya memasuki semester kedua ini kami tetap optimis, karena pencapaian semester pertama tetap lebih baik dibandingkan semester pertama tahun lalu," sebut Johannes Edward, Investor Relations Spindo kepada KONTAN, Senin (22/7).

Tuntasnya proses pemilihan umum, menurut dia, dapat memberikan angin segar bagi para pelaku usaha yang selama ini masih wait and see. ISSP berusaha meningkatkan jaringan distribusi dengan menambah beberapa unit depo di Luar Jawa.

Emiten ini mematok pertumbuhan volume penjualan 20% pada tahun ini, berpedoman pada aktivitas perekonomian yang mulai menanjak setelah rampungnya banyak proyek infrastruktur.

Secara porsi, Spindo mematok seimbang, yakni masing-masing sebanyak 50% untuk segmen penjualan proyek dan ritel. Dengan kapasitas terpasang saat ini 600.000 ton per tahun, ISSP menilai masih mencukupi. Utilitas produksi dikawal di kisaran 65%, sehingga masih dapat mengerek produksi, tergantung kondisi dan permintaan pasar.

Bagikan

Berita Terbaru

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

Cermat Memilih Saham Selera Pasar
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:37 WIB

Cermat Memilih Saham Selera Pasar

Saham BUMI, DEWA, GOTO, hingga BKSL menjadi saham dengan volume perdagangan saham terbesar tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler