KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan layanan data telekomunikasi meningkat cukup signifikan jika dibandingkan hari normal. Sehingga, kinerja emiten di sektor ini pun meningkat.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) misalnya. Hingga akhir tahun, penggunaan data dari emiten pelat merah tersebut bisa naik 20% dibanding hari biasa.
"Pelanggan akan memanfaatkan layanan data untuk berkomunikasi dan berinteraksi melalui layanan media sosial, pesan instan, mendengarkan musik secara streaming bahkan hingga bermain game, jelas GM External Corporate Communication TLKM Denny Abidin kepada KONTAN, Kamis (27/12).
Namun, dia belum bisa merinci berapa potensi pendapatan yang bisa diperoleh dari kenaikan penggunaan data tersebut.
Yang terang, kinerja TLKM diyakini tetap bakal positif. Ini berdasarkan pencapaian kinerja keuangan perusahaan selama sembilan bulan pertama tahun ini.PT Indosat Tbk (ISAT) mencatat tren serupa. Pada tanggal 25 Desember, penggunaan data meningkat sebesar 12,9% dibanding trafik data di hari biasa.
Jika dibandingkan dengan momen Natal tahun lalu, kenaikannya bahkan mencapai 74,2%.Turina Farouk, Group Head Corporate Communication ISAT, berharap, kondisi tersebut bisa menjadi momentum bagi emiten ini untuk memperbaiki kinerja keuangan.
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, kenaikan penggunaan data bukan menjadi jaminan kinerja keuangan bakal membaik. Terlebih, kenaikan itu hanya terjadi di waktu yang singkat.Menurut Sukarno, strategi emiten menjaga loyalitas konsumen merupakan salah satu kunci utama pertumbuhan. Caranya, dengan menjaga kualitas jaringan.
"Kalau jaringan bagus, konsumen suka, paket data mereka pun lebih cepat habis, sehingga mereka kembali membeli paket data," tutur Sukarno.
Namun, dari sekian emiten telekomunikasi, Sukarno menjagokan saham TLKM. Sebab, perusahaan ini mampu mencatat margin laba bersih 14%, jauh di atas rata-rata industri. Margin PT XL Axiata Tbk (EXCL) saja hanya sekitar 9%. Meski demikian, tetap waspadai harga saham TLKM yang masih dalam tren penurunan.