Empat Provinsi Masuk Nominasi sebagai Lokasi Ibukota yang Baru

Selasa, 07 Mei 2019 | 07:20 WIB
Empat Provinsi Masuk Nominasi sebagai Lokasi Ibukota yang Baru
[]
Reporter: Abdul Basith, Vendi Yhulia Susanto | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rencana pemindahan ibukota memasuki babak baru. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) kini melibatkan empat pemerintah daerah (pemda) dalam membahas rencana pemindahan lokasi ibukota. Keempatnya adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel), Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim), dan Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar).

Empat provinsi ini dianggap masuk ke dalam kriteria lokasi pemindahan ibukota. "Mencari lokasi ideal yang terbaik bukan persaingan antar daerah," ujar Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Senin (6/5).

Bambang menyatakan, kerjasama dengan empat pemda ini sangat penting, terutama untuk mendapatkan informasi mengenai potensi daerah sebagai sumber kajian dalam rencana pemindahan ibukota. Adapun keempat provinsi ini telah mengumumkan lokasi yang tepat untuk pemindahan ibukota.

Meski tidak secara spesifik, setiap pemda memastikan adanya luas lahan yang tersedia untuk pemindahan ibu kota. "Kami harus melihat ketersediaan lahan apakah betul secara hukum memang tanah itu tersedia, sehingga tidak perlu mengeluarkan pembiayaan pembebasan lahan," terang Bambang.

Lokasi lahan juga harus sesuai kriteria yang disampaikan sebelumnya, yaitu dekat dengan kota yang sudah berfungsi sebelumnya. Hal ini untuk meminimalisir biaya pembangunan untuk infrastruktur di tempat itu.

Bambang menyatakan, setelah ada kajian final lokasi ibukota negara, pemerintah akan membawa ke DPR untuk mendapatkan persetujuan. "Perlu ada persetujuan Undang Undang (UU). Kan ada UU Daerah Khusus Ibukota" tandas Bambang.

Keempat daerah calon lokasi ibu kota negara sudah menyampaikan kelebihan masing-masing dan berharap jadi pertimbangan pemerintah pusat untuk memilih daerahnya.
Gubernur Kalteng Sugianto  Sabran mengatakan, menyiapkan tiga lokasi yakni Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas. "Kami siapkan lahan seluas 300.000-500.000 hektare (ha) untuk mengantisipasi masalah jangka panjang. "Lahan tersebut sebagian besar masih kawasan hutan sehingga pembebasan lahannya minim," ujar dia.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, Kalsel ideal menjadi wilayah ibukota baru karena memiliki area pesisir yang bisa mencirikan Indonesia sebagai negara maritim. "Kami punya lokasi yang merupakan kawasan Arus Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)," tuturnya.

Selain itu, Sahbirin menyatakan Kalsel punya kelebihan dari tekstur tanah yang bebatuan tua sehingga minim potensi gempa. Karakteristik masyarakatnya pun berbudaya terbuka sehingga potensi konflik sosial sangat rendah.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Zairin Zain menyatakan, pihaknya siap membuat konsep forest city atau kota hutan untuk ibukota baru. "Ada empat lokasi yang kami siapkan, yakni Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Balikpapan, dan Samarinda," ujar Zairin.

Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar juga menawarkan ibu kota untuk pindah ke provinsi yang baru terbentuk pada tahun 2004. Menurut Ali, Sulbar ideal  sebagai ibukota. Selain berada di tengah, Sulbar juga bisa merepresentasikan Indonesia Timur yang selama ini jauh dari lokasi pemerintah pusat. Ali bilang, salah satu kelebihan yang dimiliki Sulbar ketimbang provinsi lain adalah penduduk yang masih sedikit. Alhasil, potensi gangguan pembangunan minim.  

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA

Terpopuler