Eximbank Menerbitkan Surat Utang Rp 4,29 Triliun

Senin, 08 April 2019 | 07:25 WIB
Eximbank Menerbitkan Surat Utang Rp 4,29 Triliun
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berencana menerbitkan obligasi. Rencananya perusahaan ini akan menggelontorkan surat utang dengan total dana sebesar Rp 4,29 triliun.

Masa pemasaran umum surat utang ini akan berlangsung dari 15 April hingga 16 April 2019. Keterangan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan bahwa surat utang yang ditawarkan Indonesia Eximbank terbagi dalam dua bentuk.

Pertama, Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap IV Tahun 2019 dengan jumlah pokok Rp 3,85 triliun. Kedua, dalam bentuk Sukuk Mudarabah Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap III Tahun 2019 dengan dana sukuk sebesar Rp 441,0 miliar.

Sekretaris Indonesia Eximbank Dyza Rochadi mengatakan dana yang dibidik dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk refinancing atau sebagai pinjaman baru untuk melunasi utang lama.

Dari jumlah itu, sebenarnya perusahaan membidik total pendanaan sekitar Rp 30 triliun pada tahun 2019, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun valuta asing (valas). Dari jumlah itu, sebesar Rp 10 triliun berasal dari penerbitan surat berharga.

Strategi pendanaan sangat dipengaruhi oleh profil aset yang akan dibiayai serta mempertimbangkan situasi pasar. "Hal tersebut untuk menentukan apakah pinjaman atau penerbitan surat berharga lebih tepat untuk dilakukan perusahaan, kata Dyza kepada KONTAN pada akhir pekan lalu.

Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia menyebutkan bahwa sumber dan penempatan dana Indonesia Eximbank berasal dari beberapa sumber, seperti penerbitan surat berharga, hibah dan dari penempatan dana oleh Bank Indonesia.

Sementara, pinjaman jangka pendek hingga jangka panjang bisa diperoleh dari pemerintah asing, lembaga multilateral, pemerintah, bank serta lembaga keuangan dari dalam dan luar negeri.

Berbagai sumber pendanaan itu diharapkan bisa meningkatkan pembiayaan Eximbank sebesar 2% pada tahun ini. Seperti diketahui, lini bisnis perusahaan hanya mencakup ekspor, penjaminan dan jasa konsultasi. Di tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan dari lini bisnis asuransi dan penjaminan masing-masng sebesar 2% dan 25%, ungikap Dyza.

Eximbank masih optimistis target tersebut bisa terealisasi karena potensi bisnis pembiayaan ekspor masih baik. Terlebih, Eximbank tetap fokus menyalurkan pembiayaan kepada sektor yang mempunyai manfaat sosial tinggi, seperti sektor industri strategi yang mempunyai nilai tambah. Selain itu, perusahaan juga gencar melakukan penetrasi pasar ke negara non tradisional.

Penerbitan surat utang sebesar Rp 4,29 triliun merupakan bagian penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV dengan target dana Rp 26 triliun. Hingga saat ini, korporasi ini sudah menerbitkan surat berharga tiga kali dengan nilai Rp 6,24 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Apple Akan Investasi Rp 1,5 Triliun di Indonesia
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Apple Akan Investasi Rp 1,5 Triliun di Indonesia

Kemenperin masih tetap menagih janji Apple yang ingin berinvestasi Rp 300 miliar untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Kemenperin Dorong LCGC Gendong Mesin Hybrid
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Kemenperin Dorong LCGC Gendong Mesin Hybrid

Mobil LCGC banyak diincar konsumen, terutama pembeli mobil pertama, lantaran harganya relatif terjangkau dari segmen lainnya.

Pemerintah Targetkan Tidak Lagi Impor Beras di 2025
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Pemerintah Targetkan Tidak Lagi Impor Beras di 2025

Target ambisius pemerintah untuk tidak impor beras tahun depan seiring dengan program swasembada pangan.

Persaingan Sengit PDIP-KIM Plus di Jakarta dan Jawa Tengah
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Persaingan Sengit PDIP-KIM Plus di Jakarta dan Jawa Tengah

Jajak pendapat untuk calon kepala daerah di Jakarta dan Jawa Tengah antara calon dari PDIP dan KI Plus bersaing ketat.

Jenderal Polisi Memimpin KPK
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Jenderal Polisi Memimpin KPK

Setyo Budiyanto, Irjen Kementerian Pertanian berpangkat komisaris jenderal polisi jadi Ketua KPK periode 2024-2029.

Industri Kritik Rencana Pembatasan Impor Garam
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Industri Kritik Rencana Pembatasan Impor Garam

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan impor garam industri akan berkurang lebih dari 500.000 ton pada 2025 mendatang.

Dana Pensiun Masih Berharap Berkah SRBI
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Dana Pensiun Masih Berharap Berkah SRBI

Rencana Bank Indonesia (BI) mengurangi frekuensi penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI memantik perhatian pengelola dana pensiun

Judi Online Sudah Merangsek Segala Lini
| Jumat, 22 November 2024 | 04:05 WIB

Judi Online Sudah Merangsek Segala Lini

Perputaran uang di transaksi judi online di dalam negeri sudah mencapai Rp 900 triliun dari 8,8 juta penjudi.

Asuransi Perjalanan Bangkit Saat Ekonomi Masih Sulit
| Jumat, 22 November 2024 | 04:05 WIB

Asuransi Perjalanan Bangkit Saat Ekonomi Masih Sulit

Kinerja asuransi perjalanan diyakini akan makin terdongkrak momen libur Natal dan tahun baru (Nataru). 

Pengawasan Industri Fintech Lending Perlu Diperkuat
| Jumat, 22 November 2024 | 04:05 WIB

Pengawasan Industri Fintech Lending Perlu Diperkuat

Bayang-bayang gagal bayar masih mengikuti pemberi pinjaman di industri fintech peer to peer lending. 

INDEKS BERITA

Terpopuler