Flawed Democracy

Sabtu, 08 Maret 2025 | 05:00 WIB
Flawed Democracy
[ILUSTRASI. TAJUK - Titis Nurdiana]
Titis Nurdiana | Pemimpin Redaksi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lagi, Indonesia kena tato sebagai negara flawed democracy. Ini adalah label yang menandai Indonesia cacat demokrasi. Adalah Economist Intelligence Unit (EIU) yang memberikan tato ini. 

Dalam laporan terbarunya, EIU menyebut, dari skala tertinggi 10, skor indeks demokrasi Indonesia cuma di 6,44, turun tajam dari skor tahun lalu yang mencapai 6,53. Efeknya, posisi Indonesia di global juga anjlok ke urutan 59, dari sebelumnya di 56 di tahun 2023.

Label ini menandakan, meski Indonesia masih memiliki mekanisme demokrasi, kualitasnya semakin merosot dan rawan terhadap penyalahgunaan kekuasaan.

Bukan label yang membanggakan memang. Apalagi label ini sudah bertahan dalam beberapa tahun terakhir. Jika tahun 2021, kita di peringkat ke-52, tahun 2022, turun ke posisi 54, kemudian di 2023 ke posisi 56. Dan tahun 2024 terjerembab ke urutan 59.

Dari indikator yang diukur, skor terendah pada kultur politik dan kebebasan sipil. EIU menyoroti tren politik dinasti menguat di Indonesia sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi pada kemunduran demokrasi.

Kemenangan Presiden Prabowo yang disokong Jokowi, Presiden sebelumnya menjadikan ketakutan pemusatan dan minimnya pengawasan dan keseimbangan. Pun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberi jalan Gibran Rakabuming jadi wakil presiden disebut EUI telah merusak independensi peradilan

Buruknya kebebasan sipil dengan aksi sensor karya seni bernada kritik menjadi indikator kebebasan sipil yang semakin amblas. Jika ini berlanjut, negeri ini akan terperosok lebih jauh dalam masalah akuntabilitas dan kelemahan institusi. 

Kita semua tentu berharap Presiden Prabowo menjadikan masalah ini sebagai prioritasnya. Hanya, melihat pola kebijakan dan politik legislasi pemerintah dan parlemen, rasanya berat dan sulit berharap indeks demokrasi bangkit. 

Pemusatan koalisi pendukung pemerintahan di parlemen menjadi salah satu satu bukti sulitnya terjadi fungsi check and balances. Politik legislasi bahkan semakin condong memperluas corak militeristik dalam pemerintahan. Revisi UU TNI dan UU Polri berbau perluasan jabatan militer di ranah sipil.

Dus, harapan tergantung pada para pejuang demokrasi untuk berjuang memperbaiki mekanisme checks and balances serta memperkuat perlindungan kebebasan sipil. 
Hanya, tantangan yang tak mudah, namun harus diupayakan sungguh-sungguh. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Sulitnya Mengungkap Praktik Insider Trading di Pasar Saham Meski Indikasinya Kentara
| Jumat, 13 Juni 2025 | 11:19 WIB

Sulitnya Mengungkap Praktik Insider Trading di Pasar Saham Meski Indikasinya Kentara

OJK memiliki kewenangan menyidik dugaan tindak pidana di pasar modal, termasuk dugaan insider trading

Substansi Penanggulangan Kemiskinan
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:31 WIB

Substansi Penanggulangan Kemiskinan

Upaya penanggulangan kemiskinan seyogianya tidak dilakukan secara sepotong-potong, parsial, dan hanya bersifat temporer.

Antara Psikologi Kognitif dan Harga Saham
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:25 WIB

Antara Psikologi Kognitif dan Harga Saham

Investor juga cenderung konservatif. Mereka terlalu lambat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi atau berita-berita baru.

Bancakan Koperasi
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:00 WIB

Bancakan Koperasi

Di desa, jabatan pengurus Koperasi Merah Putih jadi rebutan kader partai penguasa hingga di tingkat akar rumput.

Kemkeu Bebaskan Pajak 1.800 Barang Jemaah Haji
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:58 WIB

Kemkeu Bebaskan Pajak 1.800 Barang Jemaah Haji

 Nilai barang bawaan jemaah haji yang dibebaskan pajaknya mencapai US$ 149.000, setara Rp 2,4 miliar 

Revisi Standar Garis Kemiskinan Nasional Tunggu Restu Prabowo
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:55 WIB

Revisi Standar Garis Kemiskinan Nasional Tunggu Restu Prabowo

Kajian mengenai perubahan standar garis kemiskinan oleh Badan Pusat Statistik sudah dibahas sejak lama

Politikus dan TNI/Polri  di BUMN Tambang
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:45 WIB

Politikus dan TNI/Polri di BUMN Tambang

Pemerintah merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN dari mulai Mind ID, Inalum, Antam, PTBA hingga Pertamina

Profit 33,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (13 Juni 2025)
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:43 WIB

Profit 33,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (13 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Juni 2025) 1.951.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,86% jika menjual hari ini.

Pemerintah Siap Bayar Utang Jumbo di Juni
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:42 WIB

Pemerintah Siap Bayar Utang Jumbo di Juni

Puncak jatuh tempo utang pemerintah, khususnya dari surat berharga negara (SBN), terjadi pada bulan Juni 2025. 

Sulit Membuat Kinerja Pajak Kembali Tumbuh
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:35 WIB

Sulit Membuat Kinerja Pajak Kembali Tumbuh

Bercermin pada tahun 2024 lalu, setoran pajak periode Januari-Juni mengalami kontraksi secara tahunan

INDEKS BERITA

Terpopuler