Fluktuasi Rupiah Masih Tinggi, Analis Sarankan Pilih Saham Defensif

Jumat, 08 Maret 2019 | 07:24 WIB
Fluktuasi Rupiah Masih Tinggi, Analis Sarankan Pilih Saham Defensif
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah telah menguat 2,28% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun. Meski demikian, rupiah melemah 0,25% ke level Rp 14.150 per dollar AS pada Rabu (6/3), sehari sebelum libur Hari Raya Nyepi.

Kondisi tersebut mencerminkan potensi fluktuasi rupiah sepanjang tahun ini masih terbuka. Hal ini juga bisa menjadi pertimbangan saat memilih saham. "Emiten yang memiliki penjualan ekspor lebih kuat menghadapi fluktuasi kurs," ujar Harry Su, Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International, Rabu (7/3).

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), misalnya. Kontribusi ekspor terhadap pendapatan konsolidasi memang tidak besar.

Namun, kerugian kurs Rp 6,78 miliar sepanjang 2017 berbalik menjadi laba selisih kurs Rp 2,87 miliar. Perubahan ini turut membantu UNVR mencatat penghasilan lain-lain hingga Rp 2,822 triliun tahun lalu.

Padahal, tahun lalu diwarnai dengan depresiasi rupiah. Rupiah bahkan sempat menembus level Rp 15.000 per dollar AS.

Kondisi hampir serupa juga terjadi di PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Emiten ini sepanjang sembilan bulan tahun lalu mencatat kenaikan laba kurs lebih dari empat kali lipat menjadi Rp 294,54 miliar.

Potensi depresiasi

Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Dari luar negeri, meski dibayangi isu perlambatan ekonomi global, namun tekanan mulai mereda. Ini setelah The Fed tak lagi agresif menaikkan suku bunga acuan.

Namun, dari dalam negeri, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) masih cukup menjadi perhatian. Belum lagi faktor situasi politik. "Jika melihat CAD, depresiasi diperkirakan terjadi hingga pemilu," kata Harry.

Dari situ, sejatinya bisa dilihat, saham sektor konsumsi masih menjadi favorit. Bukan hanya karena memiliki penjualan ekspor, tapi juga sektor ini cenderung kebal dengan segala sentimen, termasuk politik. "Hindari juga emiten saham yang memiliki utang dalam bentuk dollar AS dan bahan baku yang berasal dari impor," kata Sukarno Alatas, analis Oso Sekuritas.

Dia menjagokan saham UNVR. Target harga darinya Rp 55.550 per saham. Saham UNVR sebelumnya menguat 250 poin ke level Rp 48.900 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:15 WIB

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan

Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.

Darurat Judi Online
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:10 WIB

Darurat Judi Online

Pemerintah harus berupaya keras menumpas judi online lewat beragam aspek tidak hanya pemblokiran semata.

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:05 WIB

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar

Hasil lawatan Presiden Prabowo Subianto menjaring komitmen investasi jumbo dari China dan Inggris senilai US$ 18,5 miliar.

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:00 WIB

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat

Pertumbuhan permintaan pembiayaan multifinance di segmen multiguna masih akan berlanjut hingga tahun depan

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

INDEKS BERITA

Terpopuler