Gandeng Wise dan Western Union, Google Merambah Layanan Remitansi

Selasa, 11 Mei 2021 | 22:39 WIB
Gandeng Wise dan Western Union, Google Merambah Layanan Remitansi
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: :Loto Western Union di New York, AS. 28 Maret 2009. REUTERS/Eric Thayer/File Photo]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Google merambah ke pasar remitansi di Amerika Serikat (AS). Bekerjasama dengan perusahaan pengiriman uang Wise and Western Union Co, anak usaha Alphabet Inc itu menawarkan layanan pengiriman uang ke luar negeri bagi para pengguna aplikasi pembayarannya di Negeri Paman Sam.

Pengguna Google Pay di AS sekarang dapat mentransfer uang ke sesama pelanggan aplikasi tersebut India dan Singapura. Google menyatakan rencana memperluas layanan tersebut hingga ke 80 negara, melalui Wise, dan 200 negara melalui Western Union, pada akhir tahun ini.

Aksi Google merambah pasar pengiriman uang yang bernilai US$ 470 miliar itu, menandai semakin luasnya layanan keuangan yang ditawarkan perusahaan teknologi. Persaingan di lini pembayaran digital pun semakin ketat.

Baca Juga: Lakukan digitalisasi, bankir yakin pendapatan komisi bakal meningkat

Wise yang berbasis di London diluncurkan pada tahun 2011 dengan tujuan membuat pengiriman uang internasional lebih murah dan mudah. Sedang Western Union merupakan pemimpin pasar di jasa remitansi, dengan memiliki jaringan global lokasi fisik yang luas.

Kecenderungan yang terjadi selama pandemi Covid-19 mendorong kedua perusahaan menjalin kemitraan dengan Google Pay, yang memiliki 150 juta pengguna di 40 negara. Kondisi darurat kesehatan, di satu sisi memicu ledakan pembayaran secara online. Namun di sisi lain, arus pengiriman uang secara keseluruhan melandai.

Bank Dunia memperkirakan nilai uang yang dikirim pekerja migran ke kampung halamannya selama 2020 turun 14% dibandingkan realisasi di tahun sebelumnya. Prediksi ini sejalan dengan memburuknya kondisi ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja di negara-negara penerima pekerja migran.

Baca Juga: Bank yakin fee based income akan tumbuh positif pada tahun ini

"Bahkan di masa Covid sekalipun, migrasi orang tetap terjadi. Kami ingin fokus pada bagaimana kami dapat membantu memfasilitasi pembayaran ini," kata Josh Woodward, direktur manajemen produk di Google. "Tujuan kami tahun ini adalah bekerja sama dengan Wise dan Western Union untuk meluncurkan aplikasi ini untuk negara-negara yang mereka dukung." Raksasa teknologi itu mendisain ulang aplikasi pembayarannya di AS pada November lalu,

Metode baru dalam pengiriman uang bakal meningkatkan persaingan di antara perusahaan teknologi dan perusahaan keuangan tradisional atas uang dan data konsumen. Masing-masing penyedia layanan berambisi menjadi toko serba ada untuk mampu memenuhi kebutuhan finansial dari penggunanya.

Ant Group, Samsung Electronics Co, Apple Inc, dan PayPal Holdings Inc juga menawarkan dompet seluler yang bertujuan menjadi pusat layanan, mulai pembayaran lintas batas negara hingga penawaran kredit.

Selanjutnya: Prospek Bisnis Remitansi Masih Dihantui Pandemi

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:39 WIB

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur

Ancaman tarif resiprokal ke Amerika Serikat, hingga banjir produk furnitur impor, menjadi tantangan industri.

Melaba dari Usaha Minuman Matcha
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:34 WIB

Melaba dari Usaha Minuman Matcha

Belakangan, olahan matcha digemari masyarakat. Peluang ini ditangkap pelaku usaha yang menuai omzet hingga ratusan juta

PR Perlindungan Investor
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:31 WIB

PR Perlindungan Investor

Nyoman terkejut karena dia merasa cuma mengorder 9 lot, namun mengapa bisa berubah menjadi 16.541 lot?

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa
| Minggu, 06 Juli 2025 | 04:00 WIB

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa

IHSG ditutup melemah ke 6.865,19 pada perdagangan terakhir, 4 Juli 2025 setelah melemah 0,47% dalam sepekan mulai 30 Juni 2025.

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:25 WIB

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun

Tekanan harga batubara berasal dari akumulasi turunnya permintaan impor dari China sebanyak 5% year on year (YoY).

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:05 WIB

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)

Pernyataan mengenai percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis, di dalam tujuan transaksi 15% saham FAST, memancing sas sis sus di pasar saham

INDEKS BERITA

Terpopuler