Gara-Gara Brexit, London Kehilangan Status sebagai Kiblat Industri Keuangan Dunia

Selasa, 28 Mei 2019 | 17:37 WIB
Gara-Gara Brexit, London Kehilangan Status sebagai Kiblat Industri Keuangan Dunia
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON. Rencana Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa (Brexit) yang tak kunjung tuntas menurunkan gengsi London di mata para pebisnis keuangan. Financiers kini mempersepsikan pusat keuangan global berada di New York, bukan London. Demikian hasil survey yang digelar lembaga konsultan Duff & Phelps.

Dalam survei bertajuk Global Regulatory Outlook, Duff & Phelps mewawancarai 180 eksekutif keuangan di berbagai sektor, seperti asset management, private equity, hedge fund, brokerage dan perbankan. Mereka bekerja di Inggris, Amerika Serikat, Hong Kong, Irlandia, Singapura dan Luksemburg.

Para responden diminta menjawab di manakah pusat keuangan global berada? Lebih dari 60% responden. Lebih dari separuh responden memilih New York sebagai pusat keuangan global. Angka pemilih New York lebih tinggi 10% dibandingkan tahun lalu.

Sedangkan 36% responden menyebut London sebagai kiblat keuangan global. Angka itu turun 17% dibandingkan tahun lalu. “Brexit tahun lalu baru menimbulkan keragu-raguan tentang ekonomi Inggris. Kini, Brexit telah menjadi krisis,” demikian kesimpulan Duff & Phelps seperti dikutip Reuters.

Sekitar 12% responden memprediksikan Hong Kong akan menjadi pusat keuangan terkemuka dunia dalam lima tahun mendatang. “Tanda-tanda menyebarnya pengaruh mulai terlihat,” demikian kesimpulan lain riset tersebut.

Duff & Phelps menyatakan, popularitas Dublin, Frankfurt dan Luksemburg kian meningkat di mata para financier sebagai hub baru bagi industri keuangan Uni Eropa.

Pemerintah Inggris pekan lalu menyatakan sektor keuangan negerinya akan semakin kuat setelah negeri itu hengkang dari Uni Eropa. Pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa telah ditunda dua kali. Penundaan itu mengakibatkan ketidakpastian di dunia bisnis, tak terkecuali industri keuangan.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

INDEKS BERITA

Terpopuler