Gara-gara Data Manufaktur AS Jeblok, Harga Emas Hari Ini Berbalik Arah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas hari ini berbalik arah, setelah menyentuh level terendah dalam hampir dua bulan terakhir.
Dolar Amerika Serikat (AS) tertekan pasca data manufaktur negeri uak Sam melemah ke level paling rendah sejak Juni 2009 silam.
Mengacu Bloomberg pukul 22.55 WIB, harga emas spot naik 0,8% menjadi US$ 1.484,20 per ons troi, setelah menyentuh posisi terendah sejak 6 Agustus di US$ 1.458,50.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Merosot Semakin Dalam, Menuju Level Terendah
Sementara emas berjangka AS naik 1,15% ke level US$ 1.489,80 per ons troi.
Sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada September ke level terlemah dalam lebih dari satu dekade terakhir. Sebab, kondisi bisnis semakin memburuk di tengah ketegangan perdagangan dengan China.
"Ini menunjukkan, mungkin ada koreksi signifikan dalam ekonomi dan para trader akan kembali ke posisi aman sekarang," kata Phillip Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior di RJO Futures, kepada Reuters.
"Data (manufaktur AS) yang lebih lemah ini mungkin mendukung penurunan suku bunga The Fed lagi. Dan sebagai hasilnya, logam mulia mungkin mendapatkan bonus untuk bergerak lebih tinggi," ujar Streible.
Bursa saham AS berubah menjadi merah dan dolar memangkas keuntungan dari puncak tertinggi kuartalan setelah data manufaktur keluar. Sedang imbal hasil US Treasury jatuh ke posisi terendah pada sesi hari ini.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang non-yield bullion dan juga membebani imbal hasil obligasi AS dan dolar.
Baca Juga: Anjlok lebih dari 3% pada September, harga emas masih menguat di kuartal ketiga
Meski begitu, emas sudah kehilangan hampir US$ 100 sejak mencapai puncak di US$ 1.557 pada awal September lalu, sebagian besar karena keperkasaan dolar AS.
Emas telah menguji level support di bawah $ 1.500 karena ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed. "Kami berpikir, risiko tetap condong ke sisi positif antara sekarang hingga akhir tahun," kata Analis UBS dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters.