Gearing Ratio Multifinance Tumbuh Melambat

Senin, 08 April 2019 | 07:30 WIB
Gearing Ratio Multifinance Tumbuh Melambat
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri multifinance mencatatkan perlambatan pertumbuhan angka gearing ratio pada awal tahun 2019. Perlambatan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya kondisi pasar pembiayaan yang juga tertekan.

Berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri multifinance hingga April 2019 mencatatkan gearing ratio 2,84 kali. Realisasi itu menurun tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu mencapai 2,95 kali. Gearing ratio merupakan jumlah pinjaman dibandingkan modal sendiri.

Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi membenarkan. Dan, ia menyebutkan bahwa penurunan gearing ratio disebabkan beberapa faktor.

Menurut Riswinandi, gearing ratio bisa meningkat jika perusahaan pembiayaan yang bersangkutan memperoleh pertumbuhan laba. Sementara jika menurun, salah satu faktornya karena perlambatan bisnis pembiayaan. Seperti diketahui, pembiayaan multifinance tahun lalu hanya tumbuh 5,16% menjadi Rp 436,26 triliun.

Perusahaan bisa menurunkan jumlah pinjaman karena kondisi pasar tidak tumbuh optimal. "Tahun lalu saja, multifinance hanya tumbuh sekitar 6%. Maka itu pertumbuhannya tidak bisa dipaksakan, kata Riswinandi.

Dengan realisasi itu, ia masih berharap gearing ratio industri multifinance tumbuh positif seperti beberapa tahun lalu. Meski demikian, ia melihat pertumbuhan gearing ratio itu juga menunjukkan, pelaku usaha multifinance cukup efisien ketika market tertekan.

Managing Director Mulyadi Tjung PT Indosurya Inti Finance mengatakan, perusahannya mencatatkan gearing ratio sebesar 1,8 kali pada awal 2019. Memang masih rendah, namun ia menyakini perlahan akan naik. Dengan bertambahnya pendanaan maka otomatis gearing ratio akan naik sendiri , ungkap Mulyadi.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan BFI Finance Indonesia. Sudjono mengaku, pihaknya terus menjaga gearing ratio dengan baik. Sampai Februari 2019, BFI mencatatkan gearing ratio sebanyak 1,9 kali atau sama dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI
| Selasa, 02 Desember 2025 | 18:09 WIB

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI

Untuk masuk MSCI, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membutuhkan free float market cap minimal US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,0 miliar.

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:10 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini

Hingga September 2025 CSAP tercatat mengantongi pendapatan sebesar Rp 12,9 triliun, atau tumbuh tipis 1,2% secara tahunan atau yoy.​

INDEKS BERITA

Terpopuler