Gihon Telekomunikasi Bidik Pertumbuhan Penyewa Sebesar 15%

Selasa, 12 Februari 2019 | 07:57 WIB
Gihon Telekomunikasi Bidik Pertumbuhan Penyewa Sebesar 15%
[]
Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk optimistis bisa mencetak pertumbuhan bisnis lebih baik pada tahun ini. Apalagi saat ini Gihon berada dalam kendali PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.

Direktur Utama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk, Rudolf P Nainggolan mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan tenant minimal 15% dari total tenant tahun lalu. "Rencananya, kami melaksanakan pertumbuhan organik dan non-organik," kata dia kepada KONTAN, Jumat (8/2) pekan lalu.

Sepanjang tahun lalu, total tenancy emiten bersandi saham GHON di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sebanyak 800 tenant atau penyewa menara. Sementara tenancy ratio GHON adalah 1,4. Salah satu faktor yang potensial mengerek pertumbuhan adalah berbagai rencana operator seluler dalam meningkatkan cakupan sinyal.

Meski begitu, GHON menghadapi tantangan yakni masih berkutat pada permasalahan perizinan. Maklumlah, perizinan untuk membangun menara baru membutuhkan waktu dan proses yang tak sebentar. "Kami mengantisipasinya dengan pendekatan lokal," ungkap Rudolf.

Yang terang, dia bilang, induk usaha GHON, yakni Tower Bersama Infrastructure (TBIG) sangat bijaksana menerapkan standar manajemen secara terukur. "Sehingga target pasti akan tercapai di tahun 2019 ini," kata Rudolf.

Seperti diketahui, proses pengambilalihan Gihon Telekomunikasi oleh Tower Bersama Infrastructure akhirnya rampung lewat proses penawaran tender wajib.

TBIG berniat membeli saham GHON sebanyak-banyaknya 51,94 juta saham atau 9,44% dari total modal disetor GHON. Sedangkan periode penawaran tender wajib pun sejak 21 Desember 2018 hingga 21 Januari 2019.

Selama proses tersebut, Tower Bersama hanya membeli 0,31% atau sekitar 1,69 juta saham GHON yang ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, komposisi pemegang saham GHON saat ini berubah. TBIG menjadi pengendali mayoritas dengan total kepemilikan saham 50,43% atau sebanyak 277,34 juta.

Selanjutnya sebanyak 198,39 juta saham GHON atau 36,07% dimiliki Rudolf Parningotan Nainggolan, yang juga Direktur Utama GHON.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Ditopang Net Buy Asing, IHSG Mengungguli Beberapa Indeks Saham ASEAN
| Rabu, 30 April 2025 | 09:50 WIB

Ditopang Net Buy Asing, IHSG Mengungguli Beberapa Indeks Saham ASEAN

Secara year to date (ytd) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami koreksi sebesar -4,67%. 

Grup Djarum Kembali Borong Saham TOWR, Kali Ini Sebanyak 1 Miliar Saham di Harga 525
| Rabu, 30 April 2025 | 09:04 WIB

Grup Djarum Kembali Borong Saham TOWR, Kali Ini Sebanyak 1 Miliar Saham di Harga 525

Bisnis fiber optik bakal menjadi pendorong kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) di tahun 2025.

Laju Inflasi Tahunan April Diramal Melonjak
| Rabu, 30 April 2025 | 08:45 WIB

Laju Inflasi Tahunan April Diramal Melonjak

Setelah bergerak ke batas bawah target sasaran tahun ini, laju inflasi April diperkirakan kembali ke kisaran 2% secara tahunan

ESG AKRA: Upayakan Energi Lebih Bersih Di Tengah Ekspansi
| Rabu, 30 April 2025 | 08:34 WIB

ESG AKRA: Upayakan Energi Lebih Bersih Di Tengah Ekspansi

Upaya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menangkap peluang bisnis lewat ekspansi mengakibatkan kenaikan emisi gas rumah kaca.

Profit 36,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (30 April 2025)
| Rabu, 30 April 2025 | 08:32 WIB

Profit 36,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (30 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (30 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,91% jika menjual hari ini.

Saham HRTA Sudah Menembus All Time High, Namun Harganya Diprediksi bisa Terus Melaju
| Rabu, 30 April 2025 | 08:25 WIB

Saham HRTA Sudah Menembus All Time High, Namun Harganya Diprediksi bisa Terus Melaju

Analis menyarankan, investor yang meminati saham HRTA bisa masuk dengan menerapkan strategi buy on pullback.

Risiko Investasi Melandai,  Duit Investor Masuk ke SBN
| Rabu, 30 April 2025 | 07:53 WIB

Risiko Investasi Melandai, Duit Investor Masuk ke SBN

Tingkat premi risiko investasi alias credit default swap (CDS) Indonesia bergerak landai, seiring timbulnya sinyal de-eskalasi

Pasca Terangkat Pelemahan Dolar, Rupiah Diproyeksi Koreksi pada Rabu (30/4)
| Rabu, 30 April 2025 | 07:49 WIB

Pasca Terangkat Pelemahan Dolar, Rupiah Diproyeksi Koreksi pada Rabu (30/4)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot ditutup menguat 0,56% ke Rp 16.761 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (29/4)

Diversifikasi Dorong Kinerja PT Petrosea Tbk (PTRO)
| Rabu, 30 April 2025 | 07:44 WIB

Diversifikasi Dorong Kinerja PT Petrosea Tbk (PTRO)

Proyek-proyek baru PT Petrosea Tbk (PTRO) akan berkontribusi kepada kinerja perusahaan pada tahun ini

Target Pyridam Farma (PYFA) Mengantongi Pendapatan Rp 2,5 Triliun
| Rabu, 30 April 2025 | 07:30 WIB

Target Pyridam Farma (PYFA) Mengantongi Pendapatan Rp 2,5 Triliun

Pencapaian PYFA di 2024 didorong ekspansi bisnis jasa contract development and manufacturing organization (CDMO) farmasi

INDEKS BERITA

Terpopuler