Gombalan Politik

Selasa, 23 Mei 2023 | 08:00 WIB
Gombalan Politik
[]
Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang Pemilu 2024, suhu politik mulai menghangat dan bakal makin heboh saat pemilu semakin dekat. Apalagi peta calon presiden dan koalisi politik yang akan bertarung di pemilu tahun depan sudah mengerucut sehingga mulai terbaca siapa menghadapi siapa. 

Tak heran, perlombaan saling senggol, sindir dan narasi menjatuhkan lawan politik pun semakin gencar dilakukan. Alih-alih adu gagasan atau adu program yang menyegarkan tentang akan dibawa kemana arah bangsa ini ke depan. Atau barangkali karena masih pemanasan, sehingga adu gagasan dan program belum saatnya dipertontonkan.

Seperti yang sudah-sudah, di tahun politik, rakyat pemilih pun seperti raja yang dielu-elukan. Rakyat bak komoditas unggulan yang jadi buruan saat pesta demokrasi lima tahunan dimulai.

Narasi para politisi pun tak pernah luput dari embel-embel demi kepentingan rakyat, memperjuangkan rakyat dan semacamnya. Seolah tak sahih bila diksi memperjuangkan kepentingan rakyat tak disertakan. 

Tapi begitulah, cara partai politik dan politisi bekerja untuk mendapatkan perhatian dan syukur-syukur suara dari pemilik kedaulatan tertinggi negeri ini yakni rakyat.

Apa ini salah? Enggak dan sah-sah saja partai politik maupun politisi menjadikan narasi kepentingan rakyat sebagai jargon politik. Karena fungsi partai politik semestinya memang untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. 

Partai politik dan politisi ibarat kepanjangan lidah sekaligus kepanjangan tangan masyarakat dalam sistem demokrasi perwakilan. Rakyat kemudian menaruh kepercayaan memilih wakilnya di eksekutif maupun parlemen adalah untuk mewakili kepentingan mereka.

Yang salah itu kalau embel-embel demi kepentingan rakyat atau memperjuangkan rakyat tersebut cuma sebatas jargon atau sekadar platform jualan. Atau hanya jurus bujuk rayu meraih kekuasaan namun sejatinya tak ada kesungguhan memperjuangkan.

Karena itu, seharusnya jejak rekam atau track record partai politik atau politisi, capres maupun cawapres menjadi penting diperhatikan.

Mungkin track record akan jadi kata kunci atau pertimbangan utama bagi masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya saat ini. Apalagi, kemajuan teknologi dan guyuran informasi yang melimpah sangat membantu menilai jejak rekam.

Ini yang membuat rakyat kini kian cerdas dalam berpolitik. Mereka pemilih pintar yang tak mudah lagi termakan gombalan politik. 

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA