Grup Sinarmas Mengerem Bisnis Properti

Jumat, 24 Mei 2019 | 06:30 WIB
Grup Sinarmas Mengerem Bisnis Properti
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Bisnis properti tahun ini sepertinya masih menantang. Ini tecermin dari dua entitas properti anggota Sinarmas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan Duta Pertiwi Tbk (DUTI). Keduanya tak memasang target kinerja muluk tahun ini.

Tahun ini, DUTI menargetkan pendapatan pra penjualan atau marketing sales Rp 1,7 triliun. Target ini hanya naik 6% dibanding realisasi tahun lalu, Rp 1,6 triliun.

Head of Investor Relations DUTI Christy Grasella mengatakan, target tersebut tak lepas dari posisi DUTI yang tak banyak menggelar ekspansi tahun ini. Perusahaan ini hanya akan menggenjot penjualan dari portofolio properti yang sudah ada. "Belum ada proyek baru yang bisa dijual pada tahun ini," ujar Christy, Kamis (23/5).

Target tersebut sejalan dengan proyeksi marketing sales BSDE yang merupakan pemegang 88,56% saham DUTI. Target BSDE tahun ini justru turun 0,3% dibanding tahun lalu, sebesar Rp 6,22 triliun.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya tak menampik, tahun ini bisnis masih cukup menantang. Tantangan utama berasal dari tak kunjung turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan tensi politik yang masih tinggi. "Keduanya membuat kami cenderung wait and see terlebih dahulu, tidak seekspansif tahun sebelumnya," jelas dia.

Lebih fokus

Meski tak seekspansif periode sebelumnya, hal ini setidaknya membuat kedua emiten bisa lebih fokus mendorong kinerja keuangan.

Asal tahu saja, DUTI sukses mencetak marketing sales positif. Sepanjang kuartal pertama kemarin, perolehan marketing sales mencapai 44% dari target, atau setara sekitar Rp 748 miliar. "Jika genap 50% di kuartal kedua ini, itu sudah capaian luar biasa. Sisanya akan kami genjot semester kedua," tutur Christy.

Supaya lebih optimal, BSDE dan DUTI kompak tak membagi dividen tahun buku 2018. Perolehan laba di tahun tersebut akan digunakan sebagai belanja modal dan modal kerja tahun ini.

Kami melihat cost of fund untuk proyek-proyek kami masih cukup tinggi. Kami memilih untuk antisipasi saja, ujar Teky Mailoa, Direktur Utama DUTI.

DUTI memang masih butuh investasi besar. Untuk proyek South Gate TB Simatupang saja, perusahaan ini masih butuh Rp 3 triliun lagi hingga proyek tersebut kelar pada 2023 nanti.

Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian Sekuritas, masih underweight terhadap saham BSDE. Tapi, dengan strategi BSDE saat ini, earning per share (EPS) perusahaan diperkirakan naik lebih dari 15%. Dia merekomendasikan hold BSDE dengan target harga Rp 1.205 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Kilau Harga Emas, Tak Sejalan Besaran Cuan di Saham Antam (ANTM)
| Senin, 24 Februari 2025 | 21:12 WIB

Kilau Harga Emas, Tak Sejalan Besaran Cuan di Saham Antam (ANTM)

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan dan Wilbert Arifin menetapkan target harga ANTM di Rp 1.900 per saham.

Transaksi Jumbo di Pasar Negosiasi, GIC Jual Seluruh Kepemilikannya di EMTK & BUKA
| Senin, 24 Februari 2025 | 20:49 WIB

Transaksi Jumbo di Pasar Negosiasi, GIC Jual Seluruh Kepemilikannya di EMTK & BUKA

Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 31 Januari 2025, kepemilikan GIC di EMTK berjumlah 4.290.909.100 saham (6,99%).

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir
| Senin, 24 Februari 2025 | 15:02 WIB

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir

Nilai transaksi pada IIMS 2025 naik 3,2% menjadi Rp 6,91 triliun dari Rp 6,7 triliun pada tahun lalu.

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan
| Senin, 24 Februari 2025 | 13:07 WIB

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan

Berdasarkan data BPS, India telah menjadi importir utama minyak sawit atau CPO Indonesia sejak tahun 2012.

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN
| Senin, 24 Februari 2025 | 11:28 WIB

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN

Vanguar Group menjadi investor institusi asing yang paling banyak mendekap saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:21 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun pada tahun ini

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:01 WIB

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari

Aliran modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:27 WIB

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya

Salah satu tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) adalah pertumbuhan average revenue per user (ARPU).

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:16 WIB

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran

Pemerintah berencana mengembalikan dana sebesar Rp 58 triliun kepada 17 kementerian dan lembaga (K/L)

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:07 WIB

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar

Menilik efek dari rencana Bank Indonesia menjadi pembeli surat berharga negara (SBN) untuk mendanai program 3 juta rumah

INDEKS BERITA

Terpopuler