Gubernur BOJ Menilai Pergerakan Yen Agak Cepat Belakangan Ini

Selasa, 05 April 2022 | 09:18 WIB
Gubernur BOJ Menilai Pergerakan Yen Agak Cepat Belakangan Ini
[ILUSTRASI. Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, 20 Juni 2019. REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda pada Selasa mengatakan pergerakan yen baru-baru ini "agak cepat." Dengan melontarkan pernyataan semacam itu, Kuroda menjadi pejabat pengambil kebijakan terakhir yang memperingatkan bahwa penurunan nilai tukar yang tajam, akan merugikan ekonomi negaranya yang sangat bergantung pada impor.

Tapi Kuroda juga mengulangi pandangannya bahwa yen yang lemah menguntungkan perekonomian Jepang secara keseluruhan. Itu berbeda dengan pandangan beberapa ekonom di pasar keuangan bahwa penurunan yen lebih merugikan daripada menguntungkan ekonomi, karena mendorong kenaikan biaya impor.

"Pergerakan (yen) baru-baru ini agak cepat," kata Kuroda kepada parlemen. Ia menambahkan bahwa BOJ dengan hati-hati mengawasi pergerakan mata uang karena dampak "besar" mereka terhadap ekonomi dan harga.

"Sangat penting bagi nilai mata uang untuk bergerak secara stabil yang mencerminkan fundamental ekonomi dan keuangan," kata Kuroda.

Baca Juga: Awas, Kasus Covid-19 di China Naik Lagi, Ada Varian Baru Virus Corona

Nilai tukar yen telah merosot sekitar 6% terhadap dolar sejak awal Maret, dan yen sempat diperdagangkan di level lebih dari 125 per dolar pada Senin pekan lalu. Posisi itu merupakan yang pertama sejak Agustus 2015. Yen diperdagangkan sekitar 122,5 yen pada Selasa.

Kuroda juga menegaskan kembali tekad BOJ untuk mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar. Bahkan, ketika kenaikan biaya bahan bakar diperkirakan akan mendorong inflasi konsumen mendekati target 2%.

"Kami akan dengan sabar mempertahankan pelonggaran moneter yang kuat untuk mendukung ekonomi yang masih di tengah pemulihan dari dampak pandemi COVID-19," katanya, berbicara di depan parlemen dalam kesaksian setengah tahunan tentang tindakan BOJ.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Ditopang Lonjakan Saham Twitter dan Saham Pertumbuhan Megacap

Direktur Eksekutif BOJ Shinichi Uchida mengatakan pada sesi parlemen yang sama bahwa inflasi konsumen kemungkinan akan naik menjadi sekitar 2% dan bertahan di sana untuk beberapa waktu, karena melonjaknya biaya energi dan efek dari pemotongan biaya ponsel.

"Inflasi dorongan biaya seperti itu ... dapat merugikan ekonomi dan mungkin membebani tren inflasi," kata Uchida. "Inflasi dorongan biaya saja tidak akan membantu Jepang mencapai pertumbuhan harga yang berkelanjutan."

Lonjakan harga bahan bakar dan bahan mentah, didorong oleh perang di Ukraina, telah mendorong inflasi grosir Jepang ke tingkat rekor dan mendorong lebih banyak perusahaan untuk membebankan biaya yang lebih tinggi kepada rumah tangga.

Bagikan

Berita Terbaru

Marketplace Bukalapak Tutup Lapak, Tak bisa Bersaing & Jadi Beban Besar Tak Berujung
| Rabu, 08 Januari 2025 | 16:33 WIB

Marketplace Bukalapak Tutup Lapak, Tak bisa Bersaing & Jadi Beban Besar Tak Berujung

Marketplace yang tidak sanggup mengarungi kompetisi hanya berhadapan dengan dua pilihan; dicaplok investor lain atau lempar handuk.

BRPT Jadi Salah Satu Primadona Investor Asing di Seminggu Pertama 2025
| Rabu, 08 Januari 2025 | 16:23 WIB

BRPT Jadi Salah Satu Primadona Investor Asing di Seminggu Pertama 2025

Dimensional Fund Advisors LP menjadi investor asing yang paling banyak mengakumulasi saham BRPT pada pekan pertama tahun 2025.

Kokoh di 5 Besar Daftar Orang Terkaya, Berikut ini Sumber Kekayaan Keluarga Widjaja
| Rabu, 08 Januari 2025 | 12:00 WIB

Kokoh di 5 Besar Daftar Orang Terkaya, Berikut ini Sumber Kekayaan Keluarga Widjaja

Pada 13 Desember 2024 lalu, Forbes menempatkan Keluarga Widjaja pada posisi terkaya keempat se-Indonesia untuk tahun 2024.

Happy Hapsoro Tender Offer MINA di Harga Rp 25 per Saham, Siapa Mau?
| Rabu, 08 Januari 2025 | 11:46 WIB

Happy Hapsoro Tender Offer MINA di Harga Rp 25 per Saham, Siapa Mau?

Tender offer saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) berlangsung mulai 9 Januari hingga 7 Februari 2025.

Broker Asing Dominasi Nilai Transaksi Saham di BEI, Butuh Campur Tangan Pemerintah
| Rabu, 08 Januari 2025 | 10:53 WIB

Broker Asing Dominasi Nilai Transaksi Saham di BEI, Butuh Campur Tangan Pemerintah

Pemerintah perlu mendorong investor institusi lokal berinvestasi lebih besar di pasar saham Indonesia.

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Menurun
| Rabu, 08 Januari 2025 | 09:31 WIB

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Menurun

SPT Tahunan PPh yang disampaikan oleh  wajib pajak hingga 31 Desember 2024 lalu, mencapai 16,52 juta

Dua Mata Pedang Gabung ke BRICS
| Rabu, 08 Januari 2025 | 09:22 WIB

Dua Mata Pedang Gabung ke BRICS

Kementerian Luar Negeri Brasil mengumumkan bahwa Indonesia resmi menjadi anggota BRICS, Selasa (7/1) dini hari

Masih Berat Mengungkit Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 08 Januari 2025 | 09:17 WIB

Masih Berat Mengungkit Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah mengandalkan momen Ramadan dan guyuran insentif untuk mendorong ekonomi pada kuartal pertama tahun ini

Saham Emiten Barang Baku Masih Sulit Melaju
| Rabu, 08 Januari 2025 | 08:37 WIB

Saham Emiten Barang Baku Masih Sulit Melaju

Kinerja indeks saham sektor barang baku terus melandai sejak akhir Oktober 2024. Analis melihat, ada kemungkinan akibat sudah jenuh beli.

Aksi Jual Investor Asing di Saham Bank Terus Berlanjut, Capai Rekor All-Time High
| Rabu, 08 Januari 2025 | 08:32 WIB

Aksi Jual Investor Asing di Saham Bank Terus Berlanjut, Capai Rekor All-Time High

Ketidakpastian suku bunga acuan dan ekonomi global masih jadi momok utama yang menggerus saham bank.

INDEKS BERITA

Terpopuler