Gudang Garam (GGRM) Tertolong Rokok Murah

Rabu, 28 Agustus 2019 | 06:03 WIB
Gudang Garam (GGRM) Tertolong Rokok Murah
[ILUSTRASI. Warga melintas di depan pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk]
Reporter: Avanty Nurdiana, Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Sepanjang semester I-2019, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan kenaikan volume penjualan rokok sebanyak 14,8% secara tahunan, dari 40,6 miliar batang menjadi 46,6 miliar batang.

Padahal, riset pasar Nielsen menyebutkan, secara industri, volume penjualan rokok dalam negeri turun 8,6% menjadi 118,5 miliar batang pada paruh pertama tahun ini.

Direktur Gudang Garam Heru Budiman mengatakan, kenaikan penjualan terjadi karena kombinasi dari loyalitas pelanggan, kualitas, hingga ketersediaan produk sehingga mudah didapat.

"Faktor lainnya adalah karena kami menyediakan produk dengan harga hemat," kata dia, Selasa (27/8).

Menurut Heru, pasar memberikan respons positif terhadap merek sigaret dengan harga yang lebih murah.

Contohnya produk Gudang Garam Series dan Surya Series.

Volume penjualan kategori ini naik 15% year on year (yoy) menjadi 38,3 miliar batang pada semester I-2019.

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) gunakan dana internal untuk bangun bandara Kediri

Sementara itu, volume penjualan untuk kategori sigaret kretek mesin rendah tar nikotin (SKM LTN) naik 31,25% yoy menjadi 4,2 miliar batang pada paruh pertama tahun ini.

Contohnya Gudang Garam Signature Mild, Pro Mild dan GG Mild.

Margin GGRM turun

Penjualan sigaret kretek tangan (SKT) juga meningkat 2,44% yoy jadi 4,2 miliar batang.

Produknya seperti Klobot, Sriwedari, Djaja dan Merah Series.

Gudang Garam juga baru meluncurkan produk SKT, yakni Gudang Garam Patra, pada 5 Agustus 2019.

Meski pendapatan dan laba bersih GGRM naik, margin laba bruto GGRM menurun dari 19,8% menjadi 18,9%.

"Ini disebabkan beban pokok penjualan lebih tinggi dan pergeseran bauran produk secara keseluruhan terhadap merek yang berharga lebih rendah," ucap Heru.

GGRM juga dibebani peningkatan biaya pita cukai, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak rokok sebesar 17,6% jadi Rp 33,5 triliun.

Maklum, cukai dan pajak tersebut mencakup 78% dari total biaya pokok penjualan Gudang Garam.

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) masih pantau potensi pasar rokok elektrik Tanah Air

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menulis dalam risetnya, pertumbuhan volume penjualan rokok putih GGRM tahun depan akan turun karena kenaikan pajak cukai serta penurunan popularitas.

Meski begitu, dia masih menyarankan beli saham GGRM dengan target harga Rp 89.000 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Setelah IHSG Jebol ke Bawah 7.000, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Dari Analis
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:45 WIB

Setelah IHSG Jebol ke Bawah 7.000, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Dari Analis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin jebol ke bawah 7.000. Ini pertama kalinya di tahun 2025. indeks berada di level 6.000-an.

Porsi dan Tenor DHE-SDA Masih Dibahas
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:30 WIB

Porsi dan Tenor DHE-SDA Masih Dibahas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ailrngga Hartarto menyatakan bahwa kebijakan DHE SDA masih dalam pembahasan

Mulai Cicil Beli Ketika Investor Asing Jual Saham Bank
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:15 WIB

Mulai Cicil Beli Ketika Investor Asing Jual Saham Bank

Total jual bersih di bursa Rp 633,22 miliar di Selasa (14/1). Ini artinya, saham bank big caps berkontribusi 87% dari total jual bersih asing. 

Kredit Mobil Listrik Tersengat Insentif
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:15 WIB

Kredit Mobil Listrik Tersengat Insentif

Bisnis pembiayaan kendaraan listrik bisa makin menyengat dengan adanya insentif PPnBM DTP untuk mobil listrik pada 2025. 

Perluas Service Center, AXIO Bidik Kenaikan Penjualan
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:05 WIB

Perluas Service Center, AXIO Bidik Kenaikan Penjualan

Permintaan laptop dipicu pesatnya perkembangan teknologi di berbagai sektor seperti pendidikan dan pemerintahan

BOLT Memperkuat Penjualan Ekspor
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:05 WIB

BOLT Memperkuat Penjualan Ekspor

BOLT telah melakukan ekspor ke sembilan negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, Jerman, India, Malaysia, dan Filipina.

Proyek Smelter Bauksit Masih Mangkrak
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:00 WIB

Proyek Smelter Bauksit Masih Mangkrak

Dari beberapa proyek yang direncanakan, hanya smelter yang dikelola Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang menunjukkan perkembangan berarti.

Produsen Mobil Listrik China Mulai Getol Bangun Pabrik EV
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:00 WIB

Produsen Mobil Listrik China Mulai Getol Bangun Pabrik EV

Aion juga sedang membangun pabrik mobil listrik dengan menggandeng Indomobil Group di Cikampek, Jawa Barat berkapasitas 50.000 unit per tahun.

Program B40 Topang Kenaikan Harga CPO Tahun Ini
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:00 WIB

Program B40 Topang Kenaikan Harga CPO Tahun Ini

Program B40 akan mengerek  permintaan CPO di pasar domestik sehingga berpengaruh pada kenaikan harga.

BRICS Tidak Jamin Proyek Kilang Tuban Bakal Tuntas
| Rabu, 15 Januari 2025 | 05:00 WIB

BRICS Tidak Jamin Proyek Kilang Tuban Bakal Tuntas

Kendala utama proyek adalah sanksi ekonomi yang diterapkan negara-negara Barat terhadap Rusia sebagai respons atas invasi ke Ukraina.

INDEKS BERITA

Terpopuler