Gulirkan Agenda Transformasi Industri hingga 2026, Jerman Anggarkan 200 Miliar Euro

Senin, 07 Maret 2022 | 09:04 WIB
Gulirkan Agenda Transformasi Industri hingga 2026, Jerman Anggarkan 200 Miliar Euro
[ILUSTRASI. Pabrik Porsche di Leipzig, yang memproduksi mobil listrik di tahun 2023.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Jerman mengalokasikan dana hingga 200 miliar euro, atau setara Rp 2.877 triliun lebih untuk mendanai transformasi industri hingga 2026. Termasuk dalam agenda transformasi industri itu adalah perlindungan iklim, teknologi hidrogen, dan perluasan jaringan pengisian kendaraan listrik.

"Pendanaan 200 miliar euro untuk transformasi ekonomi, masyarakat dan negara," kata Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner kepada penyiar publik ARD pada hari Minggu. Anggaran sebesar itu mencakup biaya atas penghapusan pungutan energi terbarukan.

Komentar Lindner muncul saat Jerman mengintensifkan upaya untuk mengurangi ketergantungan negerinya terhadap pasokan gas dari Rusia. Jerman kini meningkatkan infrastruktur untuk mengimpor gas alam cair (LNG) dan mungkin lebih mengandalkan pembangkit listrik tenaga batu bara.

 Baca Juga: Investor Makin Serakah, Platform Efek Privat Singapura Ini Incar Lonjakan Transaksi

Pada saat yang sama, Jerman berencana untuk meningkatkan investasi dalam energi terbarukan untuk produksi energi.

Dalam komentarnya kepada Reuters, menteri ekonomi Robert Habeck mengatakan bahwa menyepakati dana untuk mendorong transisi ekonomi terbesar Eropa itu sukses besar.

"Lebih mendesak dari sebelumnya, kita perlu berinvestasi dalam kedaulatan energi kita. Dan saya senang kita sebagai anggota koalisi bergerak ke arah yang sama. Sekarang kita harus melakukan segala upaya untuk menjadi lebih mandiri dan netral terhadap iklim."

Bagikan

Berita Terbaru

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025
| Senin, 24 November 2025 | 09:45 WIB

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025

Penjualan ITIC berasal dari pasar lokal Rp 233,23 miliar dan ekspor Rp 898,86 juta, yang kemudian dikurangi retur dan diskon Rp 4,23 miliar.

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan
| Senin, 24 November 2025 | 09:07 WIB

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan

Emiten-emiten rumah sakit besar tetap menarik untuk dicermati karena cenderung defensif dari tantangan BPJS. 

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI
| Senin, 24 November 2025 | 08:32 WIB

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI

Transisi energi yang dilakoni Korea Selatan memicu penurunan permintaan batubara, termasuk dari Indonesia.

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR

Laba bersih PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan naik berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penyesuaian tarif tol.

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun

Hasil survei BI menunjukkan perbankan memperkirakan penyaluran kredit baru di kuartal IV akan meningkat ditandai dengan nilai SBT mencapai 96,40%

Pertambangan Topang Permintaan Kredit
| Senin, 24 November 2025 | 07:46 WIB

Pertambangan Topang Permintaan Kredit

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit ke sektor pertambangan dan penggalian melesat 17,03% secara tahunan​ hingga Oktober

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah
| Senin, 24 November 2025 | 07:45 WIB

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah

Sejumlah emiten melepas sebagian bisnis batubara untuk lebih fokus di bisnis hijau. Tapi, ini membuat kinerja keuangan m

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar
| Senin, 24 November 2025 | 07:42 WIB

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar

Meningkatnya kasus gagal bayar pindar kembali mendorong OJK  mengingatkan perbankan agar lebih waspada menyalurkan kredit channeling 

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar
| Senin, 24 November 2025 | 06:37 WIB

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan penerbitan Sukuk Wakalah Jangka Panjang dengan dana modal investasi sebesar Rp 448,50 miliar. ​

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api
| Senin, 24 November 2025 | 06:32 WIB

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api

Tahun 2026 akan jadi momentum yang relatif kondusif bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan dari pasar modal lewat skema IPO.

INDEKS BERITA

Terpopuler