Harga Batubara Acuan Terus Melemah, Simak Rekomendasi Analis

Senin, 08 Juli 2019 | 05:15 WIB
Harga Batubara Acuan Terus Melemah, Simak Rekomendasi Analis
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga batubara terus terjadi. Hal ini turut memengaruhi operasional bisnis emiten di sektor tersebut.

Seperti diketahui, harga batubara acuan (HBA) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sebesar US$ 71,92 juta ton. Harga tersebut turun 11,73% dibanding harga bulan lalu. Penurunan sudah terjadi sejak September 2018 lalu.

Dileep Srivastava, Direktur & Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), menyebut, penurunan harga batubara turut memberikan dampak. Imbas yang paling terlihat adalah penundaan pengiriman ke beberapa pelanggan.

Ini terjadi karena harga yang pelanggan gunakan berdasarkan pada indeks bulan sebelumnya. "Efek tambahan dari hal ini adalah beberapa pengiriman yang direncanakan untuk Juni akan didorong kembali ke Juli," jelas Dileep pada KONTAN, Sabtu (6/7).

Maka dari itu, penjualan pada periode Juni akan lebih rendah bila dibandingkan periode Mei. Asal tahu saja, penjualan anak usaha BUMI, PT Kaltim Prima Coal (KPC), per Mei sebesar 5,1 juta ton dengan rata-rata harga US$ 59,8 per ton. Sementara, penjualan Arutmin meningkat menjadi 2,1 juta ton dengan harga US$ 42,80 per ton pada Mei.

Dileep berharap, tren penurunan harga batubara hanya berlangsung dalam jangka pendek. Sehingga, penurunannya tak sampai mengganggu target kinerja tahun ini. Terlebih, saat ini tensi perang dagang mereda. Sebelumnya, perang dagang cukup memengaruhi pergerakan harga batubara.

Ambil contoh, di pekan pertama Juni, harga batubara turun menjadi US$ 73 per ton setelah ada komentar dari AS dan China tentang sengketa perdagangan. Kondisi ini mendorong volume batubara tambahan ke pasar Asia.

Sejauh ini, BUMI masih mempertahankan target produksi tahun ini mencapai 88 juta ton-90 juta ton. Perinciannya, produksi dari KPC sebesar 60 juta ton dan Arutmin sebesar 28 juta ton hingga 30 juta ton.

Manajemen PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menilai, volatilitas harga batubara sulit diprediksi. Karena itu, emiten ini memastikan operasional solid agar bisa mengantisipasi volatilitas harga.

Hingga saat ini, ADRO masih optimistis target panduan tahun ini bisa tercapai, yakni produksi ditargetkan sekitar 54 juta ton-56 juta ton, dengan nisbah kupas 4,56 kali. Sementara pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) ditargetkan mencapai US$ 1 miliar-US$ 1,2 miliar.

ADRO mematok belanja modal US$ 450 juta-US$ 600 juta. Sebagian besar belanja modal digunakan untuk pengembangan Adaro Metcoal. "Kami optimistis bisa mencapai panduan yang ditetapkan," ujar Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira.

Dari sekian banyak emiten batubara, Hariyanto Wijaya, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menjagokan PT United Tractors Tbk (UNTR). Alasannya, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut melakukan diversifikasi bisnis yang positif.

UNTR bukan hanya menambang batubara. Emiten ini juga menambang emas melalui PT Danusa Tambang Nusantara. Perusahaan ini mengakuisisi 95% kepemilikan PT Agincourt Resources yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.

"UNTR akan diuntungkan oleh naiknya harga emas dunia, mengingat 40% penjualan emas berdasarkan harga spot," jelas Hariyanto dalam riset 26 Juni.

Dia mempertahankan rekomendasi buy saham UNTR dengan target harga Rp 34.800 per saham. Akhir pekan lalu, saham ini naik 325 poin ke level Rp 28.025 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler