ILUSTRASI. Sejumlah truk mengangkut batubara di area stockpile in pit RL 35, kawasan IUP Tambang Air Laya PT Bukit Asam Tbk. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga batubara yang terjadi belakangan ini, mungkin tak terlalu bertahan lama. Di semester kedua, harga batubara global berpeluang bergerak lebih melandai dan stabil. Alhasil, kinerja emiten tambang batubara seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih bisa kembali tertekan.
Per Senin (26/5), harga batubara bertengger di level US$ 143,3 per ton. Harganya telah mendaki 5,56% dalam sebulan terakhir. Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan, kenaikan harga batubara belakangan ini didorong oleh kekhawatiran terhadap kondisi cuaca yang kurang baik. Terutama gelombang panas yang saat ini melanda Asia Tenggara. Gelombang panas membuat permintaan batubara untuk kebutuhan listrik lebih tinggi.
Baca Juga: Meski Laba Melandai, SGRO Tetap Menebar Dividen Tunai
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.