Harga CPO Rebound Terseret Kenaikan Harga Minyak Mentah

Jumat, 07 Oktober 2022 | 04:15 WIB
Harga CPO Rebound Terseret Kenaikan Harga Minyak Mentah
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) stagnan. Meski begitu, dalam enam hari terakhir, harga CPO menguat. 

Kemarin (6/10), harga CPO kontrak pengiriman Desember 2022 menguat 1,59% menjadi RM 3.700 per ton. Sementara dalam sepekan, harga CPO di Malaysia Derivatif Exchange menguat 10,72%. 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menyoroti, penguatan harga CPO ini dipengaruhi kenaikan harga minyak mentah yang mendekati US$ 90 per barel. Ini dampak hasil rapat OPEC+ yang akan memangkas produksi 2 juta barel per hari dan jadi pemangkasan terbesar sejak tahun 2022. 

Baca Juga: Pembebasan Pungutan Ekspor CPO hingga Desember Bisa Jaga Harga TBS Sawit

"Apalagi permintaan dari India menjelang festival Diwali bulan ini cukup besar. Saat ini kasus Covid-19 juga mulai berkurang dan membuat ekspor produk CPO diestimasikan naik 8% menjadi 1,41 juta ton," jelas Nanang. Dia memperkirakan, permintaan CPO terus naik seiring pelonggaran kebijakan Covid-19 di China. 

Kemudian, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan pembebasan pungutan ekspor CPO hingga akhir tahun. Dengan demikian harga CPO dari Indonesia akan lebih terjangkau. Selain itu, ada rencana Pertamina mengekspor bahan baku biodiesel ke Eropa serta pemberlakuan program B40. Ini semua positif bagi harga CPO.

Sementara dari sisi pasokan, Nanang menyebut, produksi dari Malaysia sebagai produsen CPO terbesar kedua dunia naik 2% menjadi 1,76 juta ton. Ini akan menahan harga CPO tidak naik tinggi dalam jangka pendek.

Baca Juga: Harga CPO Naik 12% Sepekan, Begini Prospeknya

Analis DCFX Futures Lukman Leong menyebut, penguatan kurs dollar AS juga mempengaruhi harga CPO. Namun, indeks dollar AS terlihat mulai menurun dalam seminggu terakhir. Jadi tidak mengherankan jika harga CPO ikut terkerek kembali. 

Dengan dollar AS yang tak lagi tinggi dan inflasi terjaga, ada potensi kenaikan harga CPO berlanjut. Nanang memperkirakan, harga CPO bisa menuju ke RM 3.830 per ton. Apabila breakout dan tutup di atas area tersebut, maka zona baru akan membawa CPO kembali ke RM 4.300 per ton. 

Sedangkan support terkuat berada pada RM 3.140 per ton, penutupan di bawah area tersebut akan menekan harga ke RM 2.710. "Secara bulanan CPO telah turun 5 bulan beruntun dan awal bulan ini tercatat rebound. Tidak menutup kemungkinan kembali ke atas RM 5.000," ujar Nanang.

Lukman memperkirakan, sepanjang Oktober ini harga CPO akan cenderung bertahan di RM 3.700-RM 3.900. Tapi, peluang kenaikan harga CPO terbuka jika harga minyak mentah kembali menuju US$ 100 per barel. Lukman memperkirakan hingga akhir tahun harga CPO bergerak antara RM 3.600-RM 3.800. 

Baca Juga: Pembebasan Pungutan CPO Diperpanjang Hingga Desember, Dana BPDPKS Aman

 

Bagikan

Berita Terbaru

PLN Nusantara Power Membuka Kerjasama PLTS Apung
| Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB

PLN Nusantara Power Membuka Kerjasama PLTS Apung

Sejauh ini, PLN Nusantara Power sudah menggarap sejumlah PLTS apung yang tersebar di beberapa wilayah.

Danantara Mulai Rambah Hospitality di Tanah Suci
| Jumat, 19 Desember 2025 | 05:25 WIB

Danantara Mulai Rambah Hospitality di Tanah Suci

Danantara sudah mengakuisisi aset properti dan lahan yang diperuntukkan bagi jamaah haji dan umrah asal Indonesia. 

Harga Menyusut Dibarengi Tren Penurunan Produksi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 05:15 WIB

Harga Menyusut Dibarengi Tren Penurunan Produksi

Normalisasi kebutuhan batubara di pasar global langsung menekan harga dari batubara di sepanjang 2025.

Berjibaku Menentukan Upah Minimum 2026
| Jumat, 19 Desember 2025 | 05:15 WIB

Berjibaku Menentukan Upah Minimum 2026

Pemerintah daerah mulai membahas penentuan upah minimum untuk tahun 2026 setelah kisi-kisinya terbit.

Ikhtiar Leasing Mengejar Cuan Saat Pasar Masih Terjepit
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:55 WIB

Ikhtiar Leasing Mengejar Cuan Saat Pasar Masih Terjepit

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perusahaan leasing membukukan laba Rp 16,14 triliun hingga kuartal III-2025. 

Lender Tuntut DSI Lebih Terbuka Terkait Penyelesaian Gagal Bayar
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:55 WIB

Lender Tuntut DSI Lebih Terbuka Terkait Penyelesaian Gagal Bayar

Para pemberi pinjaman DSI menuntut keterbukaan platform fintech lending tersebut lebih terbuka dalam memberikan informasi.

Korupsi dan Ancaman Agenda Keberlanjutan Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:46 WIB

Korupsi dan Ancaman Agenda Keberlanjutan Indonesia

Kepemimpinan yang lahir dari sistem oligarki yang koruptif dan kolutif akan menciptakan siklus yang sama.

IHSG Turun Meski Asing Net Buy, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (19/12)
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:45 WIB

IHSG Turun Meski Asing Net Buy, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (19/12)

IHSG mengakumulasi pelemahan 0,03% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 21,73%.​

Industri Penjaminan Antisipasi Efek Jangka Menengah Kebijakan Relaksasi KUR
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:15 WIB

Industri Penjaminan Antisipasi Efek Jangka Menengah Kebijakan Relaksasi KUR

Pelaku industri penjaminan kini tengah bersiap untuk mengantisipasi efek dari kebijakan relaksasi KUR bencana Sumatra

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:30 WIB

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan transaksi pemberian pinjaman ke anak usaha terkendali yakni PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).​

INDEKS BERITA