Harga Emas Hari Ini Turun Lagi, Siap Masuk Zona Bahaya?

Rabu, 27 November 2019 | 22:30 WIB
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi, Siap Masuk Zona Bahaya?
[ILUSTRASI. Emas batangan dan koin dipajang di Hatton Garden Metals, London, Inggris, 21 Juli 2015.]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini kembali mendekati level terendah dalam dua minggu terakhir, seiring peningkatan tanda-tanda kesepakatan perdagangan sementara Amerika Serikat (AS)-China segera tercapai.

Mengacu Bloomberg pukul 22.18 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,47% jadi US$ 1.454,55 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,48% ke level $ 1.462,80 per ons troi.

Setelah turun menyentuh level terendah dalam dua pekan belakangan di posisi US$ 1.450,30 kemarin, harga emas hari ini sempat bangkit untuk mengakhiri penurunan beruntun empat sesi.

Baca Juga: AS-China Melunak, Harga Emas Hari Ini Enggan Menembus US$ 1.460

Tapi, "Penurunan harga emas hari ini relatif kecil dan bisa dilihat sebagai konsolidasi setelah pemulihan kemarin," kata Carlo Alberto De Casa, Kepala Analis di ActivTrades, kepada Reuters.

Menurut dia, kenaikan harga saham dan pemulihan dolar relatif bearish untuk emas. "Yang penting adalah, harga emas bertahan di atas US$ 1.450," tegas De Casa.

"Jika harga emas jatuh di bawah US$ 1.445, maka akan ada sinyal yang jelas bahwa kita memasuki zona bahaya," imbuh De Casa yang menambahkan, pasar sedang menunggu perincian lebih lanjut tentang pembicaraan perdagangan AS-China.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini naik tipis ke Rp 745.000

Presiden AS Donald Trump pada Selasa (26/11) mengatakan, Washington berada dalam "pergolakan akhir" dari sebuah kesepakatan yang akan meredakan sengketa tarif selama 16 bulan dengan Beijing.

Ekspektasi terhadap berakhirnya sengketa perdagangan mendorong bursa saham dunia mencetak rekor tertinggi pada Rabu (27/11), dan mendukung dolar AS terhadap rival utamanya.

Setiap peningkatan selera untuk aset berisiko cenderung membebani safe havens, seperti emas dan yen. Sementara mata uang AS yang kuat membuat emas batangan berdenominasi greenback lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Baca Juga: Harga emas stagnan menunggu kejelasan kesepakatan dagang AS-China

Tetapi, para pelaku pasar masih khawatir akan langkah AS mengesahkan undang-undang yang mendukung para pemrotes anti-pemerintah di Hong Kong bisa mempersulit negosiasi dengan China.

"Secara keseluruhan, harga emas tetap berada dalam kelesuan, sepenuhnya karena belas kasihan pergerakan di pasar lain," sebut Jeffrey Halley, Analis Pasar Senior Asia Pasifik OANDA, dalam sebuah catatan.

Bagikan

Berita Terbaru

Total Kekayaan Pribadi Global Naik 4,6%, Peningkatan Tertinggi di Amerika Utara
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 15:44 WIB

Total Kekayaan Pribadi Global Naik 4,6%, Peningkatan Tertinggi di Amerika Utara

Menurut UBS Global Wealth Report 2025, total kekayaan pribadi dunia naik 4,6% menjadi US$ 471 triliun pada 2024. Simak detailnya di sini.

Melihat Pergerakan Investor dan Aksi Korporasi PANI Pasca Penghapusan dari Daftar PSN
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 13:30 WIB

Melihat Pergerakan Investor dan Aksi Korporasi PANI Pasca Penghapusan dari Daftar PSN

Pasar kemungkinan sudah lebih dulu memperhitungkan (priced in) sentimen terkait pencoretan PIK 2 dari daftar PSN

Lonjakan Harga Emas Mendorong Pamor Tren Tokenisasi di Dunia Aset Kripto
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 09:09 WIB

Lonjakan Harga Emas Mendorong Pamor Tren Tokenisasi di Dunia Aset Kripto

Emas digital jadi alternatif menarik bagi investor yang ingin mendapatkan eksposur terhadap komoditas berbasis aset riil.

Harga Saham ENRG Terus Terbang Saat IHSG Merah, Hati-Hati ada Potensi Koreksi
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Harga Saham ENRG Terus Terbang Saat IHSG Merah, Hati-Hati ada Potensi Koreksi

Harga pelaksanaan private placement di bawah pasar berpotensi memunculkan tekanan jual jangka pendek 

Proyek Tol Baru Menopang Fundamental JSMR, tapi Risiko Utang Masih Membayangi
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:24 WIB

Proyek Tol Baru Menopang Fundamental JSMR, tapi Risiko Utang Masih Membayangi

Dalam jangka pendek potensi kenaikan harga saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tetap terbuka seiring momentum Nataru.

Samator (AGII) Optimistis, Pencapaian Penjualan dan Laba Bisa Pulih di Tahun 2026
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:10 WIB

Samator (AGII) Optimistis, Pencapaian Penjualan dan Laba Bisa Pulih di Tahun 2026

Posisi AGII sebagai pemimpin pasar gas industri di Indonesia dengan porsi pangsa pasar 40% berdasarkan data Gas World pada 2024. 

Samuel Internasional Menyerap Private Placement ENRG
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:58 WIB

Samuel Internasional Menyerap Private Placement ENRG

Seluruh saham baru akan diambil bagian oleh PT Samuel International yang bukan merupakan pihak terafiliasi dari ENRG.

Berpacu Menetralkan Sebaran Radioaktif Cs-137
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:26 WIB

Berpacu Menetralkan Sebaran Radioaktif Cs-137

Pemerintah menargetkan proses dekontaminasi cemaran radioaktif di Cikande selesai pada Desember 2025,

HGII Memperkuat Investasi di Sektor Energi Bersih
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:22 WIB

HGII Memperkuat Investasi di Sektor Energi Bersih

HGII  menegaskan komitmennya untuk mendukung transisi energi Indonesia menuju target Net Zero Emission 2060

Tol Kataraja Seksi 1 Mulai Beroperasi Fungsional
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:19 WIB

Tol Kataraja Seksi 1 Mulai Beroperasi Fungsional

Tol Kataraja atau dibuka untuk mendukung penyelenggaraan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025

INDEKS BERITA

Terpopuler