Harga Komoditas Turun, Penjualan Motor Diprediksi Stagnan

Selasa, 15 Januari 2019 | 07:05 WIB
Harga Komoditas Turun, Penjualan Motor Diprediksi Stagnan
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, penjualan sepeda motor nasional di pasar domestik mencapai 6,38 juta unit atau tumbuh 8,32% year on year (yoy). Namun pada tahun ini kemungkinan penjualan sepeda motor stagnan.

Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengatakan, ada sejumlah tantangan bagi penjualan sepeda motor pada tahun 2019. Dua di antaranya adalah harga komoditas yang mulai menurun dan suku bunga kredit yang mendaki.

Sementara pada tahun lalu, tren kenaikan harga komoditas menjadi daya ungkit penjualan sepeda motor nasional. Terutama, untuk pasar di luar Jawa.

Mengintip data Bloomberg, harga komoditas seperti batubara memang mulai menurun. Harga kontrak batubara di pasar Newcastle untuk pengiriman April 2019, bertengger di harga US$ 96,45 per metrik ton pada Jumat (11/1). Padahal sepanjang semester kedua tahun lalu harga komoditas energi tersebut hampir selalu menyentuh angka US$ 100 per metrik ton.

PT Astra Honda Motor (AHM) juga memberikan proyeksi serupa AISI. Mereka menargetkan penjualan sepeda motor Honda sepanjang tahun 2019 kurang lebih akan sama dengan tahun lalu. Sepanjang 2018, volume penjualan sepeda motor Honda di pasar domestik mencapai 4,76 juta unit.

Asal tahu, dominasi Honda di pasar sepeda motor Tanah Air belum terpatahkan. Dalam dua tahun terakhir saja, merek sepeda motor asal Jepang tersebut menguasai lebih dari 70% pangsa pasar kendaraan roda dua di dalam negeri (lihat tabel).

Selain pasar domestik, Astra Honda menggarap pasar ekspor. Tahun lalu mereka mengekspor 574.555 unit sepeda motor atau tumbuh 46,40% yoy. Mayoritas produk ekspor mereka meliputi Sonic 150R, Revo X, Beat ESP dan CBR 150 R.

Namun di tengah proyeksi penjualan stagnan pada tahun ini, Astra Honda Motor masih berharap ada sedikit stimulus positif. Agen pemegang merek (APM) itu berharap implementasi aturan down payment (DP) alias uang muka 0% untuk kendaraan bermotor bisa melecut penjualan.

Aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut bisa menjadi peluang bagi konsumen yang tidak mampu membeli kendaraan secara tunai. "Ini bisa menjadi awal yang positif bagi konsumen kami yang ingin memiliki alat berkendara praktis namun baru mampu membelinya secara kredit," ujar Ignatius Didi Kwok, General Manager Sales PT Astra Honda Motor (AHM) saat dihubungi KONTAN, Minggu (13/1).

Demi memanfaatkan beleid anyar tadi, Astra Honda Motor bakal berkoordinasi dengan pelaku bisnis pembiayaan. APM tersebut berharap penerapan aturan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian demi menjaga rasio kredit yang sehat.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler