Harga Minyak Memanas, Prospek Elnusa Bernas

Selasa, 18 Juni 2019 | 07:30 WIB
Harga Minyak Memanas, Prospek Elnusa Bernas
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis PT Elnusa Tbk bakal cerah tahun ini. Selain diuntungkan oleh fluktuasi harga minyak dunia, emiten yang memiliki kode saham ELSA ini juga dapat meraih manfaat dari ekspansi bisnisnya.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, ELSA sudah mendapat angin segar dari kenaikan harga minyak dunia. Tahun ini, harga minyak memang cenderung naik.

Bila dihitung sejak awal tahun hingga kemarin, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2019 di New York Mercantile Exchange sudah naik 15,01% ke level US$ 52,23 per barel. "Praktis, risiko kinerja ELSA saat ini lebih terkait dengan tercapai atau tidaknya target penyelesaian kontrak," ujar Nafan, Senin (17/6).

Berbicara soal kontrak, modal ELSA tak hanya berasal dari pergerakan harga minyak. Perusahaan ini juga memiliki prospek positif berkat gencarnya perburuan kontrak jasa pertambangan minyak.

Analis OCBC Sekuritas Inav Haria Chandra mengungkapkan, salah satu upaya ELSA mendongkrak kinerja adalah dengan mengikuti berbagai tender jasa eksplorasi migas. Ambil contoh, akhir tahun lalu ELSA dipercaya menjadi kontraktor jasa peningkatan produksi minyak dari sumur yang kurang produktif atawa enhanced oil recovery (EOR) pertama di Pertamina.

Menurut Inav, kegiatan EOR kian penting untuk mengatasi penurunan produksi. Maklum, produksi sebagian besar sumur minyak di Indonesia telah mencapai level puncak. Keberhasilan ELSA memenangi tender jasa kontraktor EOR akan mendatangkan keuntungan.

Inav menyebut, segmen bisnis perdagangan kimia akan memperoleh manfaat besar seiring kegiatan EOR yang dilakukan ELSA. "Kontribusi pendapatan dari perdagangan bahan kimia ELSA masih rendah, tapi potensi pertumbuhannya sangat tinggi," ungkap dia melalui riset.

Memang, pendapatan dari bisnis EOR belum akan mendongkrak pendapatan ELSA secara signifikan dalam jangka pendek. Tapi, perusahaan ini dinilai akan meraih peningkatan kinerja yang besar dari kegiatan EOR setelah Blok Rokan resmi dikuasai oleh Pertamina tahun 2021.

Inav merekomendasikan beli saham ELSA dengan target Rp 700 per saham. Ia memprediksi pendapatan ELSA di akhir tahun nanti mencapai Rp 7,58 triliun. Sedangkan laba bersih bisa mencapai Rp 394 miliar.

Nafan juga menyarankan melakukan akumulasi beli ELSA dengan target harga Rp 454 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi
| Jumat, 21 November 2025 | 08:52 WIB

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi

Anak usaha SGRO, BSM, menargetkan pasar benih sawit dengan DxP Sriwijaya. Antisipasi kenaikan permintaan, jaga kualitas & pasokan. 

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:35 WIB

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan

PT Timah Tbk (TINS) optimistis dapat memperbaiki kinerja operasional dan keuangannya sampai akhir 2025. 

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa
| Jumat, 21 November 2025 | 08:30 WIB

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa

Langkah Grup Sampoerna melepas PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), meninggalkan catatan sejarah dalam dunia pasar modal di dalam negeri. ​

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI
| Jumat, 21 November 2025 | 08:29 WIB

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI

NPI kuartal III-2025 mengalami defisit US$ 6,4 miliar, sedikit di bawah kuartal sebelumnya yang defisit sebesar US$ 6,7 miliar

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:23 WIB

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan

Kemkeu telah menerima surat dari Menteri PANRB terkait pertimbangan kenaikan gaji ASN di 2026       

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit
| Jumat, 21 November 2025 | 08:09 WIB

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit

Tambahan penempatan dana ini lanjutan dari penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun akhir Oktober lalu​

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah
| Jumat, 21 November 2025 | 07:56 WIB

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini rawan koreksi dengan support 8.399 dan resistance 8.442. 

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:54 WIB

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun

Dalam dua bulan, pemerintah harus mengumpulkan penerimaan pajak Rp 730,27 triliun lagi untuk mencapai target dalam APBN

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:47 WIB

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun

Grup Sampoerna melepas seluruh kepemilikannya di PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) 1,19 juta saham atau setara 65,72% kepada Posco International.​

Mengelola Bencana
| Jumat, 21 November 2025 | 07:45 WIB

Mengelola Bencana

Bencana alam kerap mengintai. Setidaknya tiga bencana alam terjadi dalam sepekan terakhir, salah satunya erupsi Gunung Semeru..

INDEKS BERITA

Terpopuler