Berita Market

Harga Minyak Mentah Dunia Memanas Kembali

Senin, 21 Maret 2022 | 06:00 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Memanas Kembali

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah kembali meroket akhir pekan lalu. Jumat (18/3), harga minyak jenis WTI berada di level US$ 103,09 per barel, setelah di awal pekan, Selasa (15/3) sempat turun ke kisaran US$ 92,20 per barel.

Artinya pada rentang waktu tersebut, harga minyak naik hingga 11,81%. Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya menjelaskan, adanya harapan pembahasan gencatan senjata antara Rusia-Ukraina jadi penyebab turunnya harga minyak di awal pekan.

Pelaku pasar juga melakukan aksi ambil untung setelah harga sempat mencapai level $130. "Laporan cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang meningkat yang dilaporkan Rabu lalu juga menekan harga minyak dunia," kata Andian, Jumat (18/3).

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menambahkan rencana Uni Emirat Arab mendorong negara Arab menambah pasokan ke pasar mempercepat koreksi.

Namun, di akhir pekan lalu, investor melihat kesepakatan Ukraina dan Rusia memudar ketika serangan militer Rusia di kota-kota utama berlanjut. "Ketegangan Rusia-Ukraina telah memicu kembali kekhawatiran terganggunya pasokan minyak. Alhasil, harga minyak kembali menguat," kata Alwi, Sabtu (19/3).

Alwi melihat, jika ketegangan terus berlanjut, harga minyak akan melanjutkan tren bullish. Faktor lainnya, kesepakatan OPEC+ dalam memompa minyaknya ke pasar. Selain itu, sejumlah negara konsumen minyak berpotensi melepas minyak dari strategic petroleum reserve (SPR). Jika ini dilakukan, kenaikan harga minyak akan tertahan.

Faktor lain yang juga bisa menekan harga adalah kenaikan suku bunga The Fed lebih agresif. Kebijakan ini dapat mengangkat dollar Amerika Serikat (AS), sehingga menekan harga komoditas.

Namun, Alwi meyakini Rusia dan Ukraina akan mengakhiri konflik mereka. Di saat yang bersamaan, OPEC+ akan berusaha menyeimbangkan pasokan. Dia optimistis harga minyak dunia pada akhir tahun nanti akan turun menjadi US$ 80 per barel.

Tapi Andian menilai perang Rusia-Ukraina belum akan tuntas dalam waktu dekat.  Dus, harga minyak masih bisa naik. Apalagi, sanksi dan embargo ekonomi untuk produk Rusia dari AS dan negara-negara Eropa tetap berjalan. Namun, jika perang dan embargo Rusia berakhir, ditambah ada aliran minyak dari Iran, Andian melihat minyak dapat berbalik turun ke kisaran US$ 80 per barel.

 

 

Terbaru