Harga Minyak Rebound, Bisnis Perusahaan Jasa Minyak di AS Kembali Semarak

Kamis, 17 Juni 2021 | 20:23 WIB
Harga Minyak Rebound, Bisnis Perusahaan Jasa Minyak di AS Kembali Semarak
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Pompa minyak di Permian Basin di Loving County, Texas, AS, 22 November 2019. REUTERS/Angus Mordant/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - DENVER. Ketika harga minyak naik di atas US$70 per barel untuk pertama kalinya selama tiga tahun terakhir, perusahaan ladang minyak menyatakan harga untuk layanan dan peralatan mereka telah mencapai titik terendah. Banyak di antara perusahaan minyak kini menawarkan pekerjaan.

Produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS), yang sempat anjlok selama pandemi virus corona, kini mulai merambat naik. Meski secara umum, produsen minyak dan gas tidak mengerek naik pengeluarannya. Produksi serpih AS diperkirakan akan naik 38.000 barel per hari bulan depan, menghentikan penurunan sebelumnya.

Perusahaan melaporkan aktivitas dan harga pengeboran serta penyelesaian sumur semakin tinggi. Terutama bagi mereka yang memiliki layanan khusus atau peralatan yang lebih produktif. Pekerja kasar juga mengatakan mereka melihat peningkatan tawaran pekerjaan, dengan perusahaan bersaing untuk pekerja terampil.

Baca Juga: Harga batubara dinilai masih berpotensi naik

"Kami sudah mulai melihat peningkatan positif dalam aktivitas dan kenaikan harga layanan diharapkan akan tercermin dalam beberapa bulan mendatang," kata Stuart Wilson, kepala eksekutif perusahaan layanan Packers Plus Energy Services.

Namun, perusahaan minyak masih harus melalui jalan yang panjang. Pandemi yang menghantam industri tahun lalu, menyebabkan beberapa perusahaan baru saja mendapatkan kembali kekuatan harga mereka, kata Wilson. Perusahaannya melihat permintaan yang kuat untuk peralatan penyelesaian premium untuk sumur minyak dan gas.

"Operator tampaknya jauh lebih optimistis dan mempertimbangkan proyek-proyek yang telah terbengkalai tahun sebelumnya," katanya. "Kami melihat lebih banyak pesanan dikonfirmasi pada tingkat harga yang lebih sebanding dengan tingkat pra-pandemi," tambahnya.

Penyedia rig pengeboran canggih, barang berbentuk tabung dan bahan kimia dengan hati-hati mendorong tagihan, menurut analis dan pelaku pasar.

"Ceruk seperti rig pengeboran darat dengan spesifikasi tinggi mulai mendapatkan kembali kekuatan harga," kata Josh Young, kepala investasi investor energi Bison Interests. Kenaikan tarif rig semacam itu yang telah mencapai US$1.000 per hari, sangat mungkin berlanjut, imbuh Young.

Ensign Energy Services memperkirakan kenaikan US$2.000 hingga US$3.000 per hari dalam tarif harian rig di Kanada hingga musim gugur karena pasokan dan permintaan mengetat, kata perusahaan itu pada konferensi RBC Capital Markets bulan ini. Di AS, kuartal kedua akan menjadi titik terendah untuk margin tunai, kata perusahaan itu.

Pergeseran ini terbukti dalam lapangan kerja, dengan perusahaan mulai merekrut lagi.  Pekerja ladang minyak melaporkan tawaran pekerjaan dari majikan termasuk Schlumberger dan Halliburton.

Baca Juga: Punya potensi untuk biodiesel, minyak jelantah justru kerap dioplos di dalam negeri

Liberty Oilfield Services bulan ini mengadakan job fair di Henderson, Colorado. Perusahaan itu juga merekrut operator kabel di Texas, Louisiana, Oklahoma, Wyoming dan West Virginia, menurut LinkedIn.

Pekerjaan di ladang minyak AS meningkat pada Mei sebesar 1,6%, atau sekitar 9.700 posisi, menurut Energy Workforce & Technology Council (Council). Sekitar 27.000 pekerjaan di ladang minyak yang menghilang sejak Februari, telah kembali.

Untuk keluar dari penurunan, perusahaan jasa membutuhkan harga yang lebih tinggi untuk membantu memenuhi tujuan lingkungan dan keberlanjutan, menurut Leslie Shockley Beyer, dari Dewan. "Margin mereka harus cukup sehat untuk diinvestasikan kembali," kata Beyer.

Selanjutnya: Penerbit Indeks Investasi Kelas Dunia Berniat Menerbitkan Indeks Uang Kripto

 

Bagikan

Berita Terbaru

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto
| Sabtu, 15 November 2025 | 08:16 WIB

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto

Pengelola bursa kripto di Indonesia, PT Central Finansial X (CFX), bakal kedatangan pesaing tangguh.

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:26 WIB

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

BI mewaspadai pergerakan inflasi kelompok pangan alias volatile food yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:15 WIB

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing

Mengupas strategi berinvestasi Natanael Yuyun Suryadi, Direktur PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SPID) 

 Membentuk Ulang Industri Lelang
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:06 WIB

Membentuk Ulang Industri Lelang

Menyusuri perjalanan karier Deny Gunawan hingga menjabat Chief Operating Officer (COO) PT JBA Indonesia

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG

Mengupas profil dan strategi bisnis baru PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) di sektor susu sapi perah dan turunannya

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara

Industri baja dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan berkeahlian tinggi.

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:56 WIB

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas

Total nilai impor pakai bekas itu sebesar Rp 112,35 miliar atau setara 19.391 balpres yang dimusnahkan.

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:54 WIB

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak

Mahkamah Konstitusi menolak permohonan uji materiil pajak atas pesangon pensiun                     

INDEKS BERITA

Terpopuler