Harga Saham Melejit 1.261,29%, TOPS Kini Agendakan Stock Split

Rabu, 02 Mei 2018 | 21:03 WIB
Harga Saham Melejit 1.261,29%, TOPS Kini Agendakan Stock Split
[ILUSTRASI. PT Totalindo Eka Persada Tbk]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) mengagendakan tiga aksi korporasi untuk dibahas pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar 24 Mei mendatang. Rencana itu tertuang dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Novita Frestiani Head of Corporate Secretary Division PT Totalindo Eka Persada Tbk, Rabu (2/5).

Pada agenda pertama, manajemen Totalindo berniat meminta restu atas rencana penjaminan aset sebanyak lebih dari separuh kekayaan bersih perusahaan ini. Agenda ini terkait rencana Totalindo menerbitkan obligasi/sukuk/medium term note (MTN) maupun fasilitas pinjaman yang akan diperoleh perusahaan ini dari bank atau lembaga keuangan lainnya.

Agenda RUPSLB Totalindo kedua adalah rencana penambahan kegiatan usaha utama perusahaan. Terkait hal ini, pada 17 April 2018 manajemen Totalindo telah mengumumkan akan menambah kegiatan usaha berupa pengembangan properti baik secara langsung maupun melalui penyertaan saham. Manajemen Totalindo menyatakan akan mengikat kerjasama operasi (KSO) dengan PD Pembangunan Sarana Jaya (PSJ) guna pembangunan bangunan komersial dan hunian beserta fasilitas pendukungnya (transit oriented development) di atas tanah seluas 18.854 m² di jalan H. Ilyas Lebak Bulus dengan porsi kepemilikan saham 49%.

Adapun agenda ketiga yakni rencana pemecahan nilai nominal saham alias stock split. "Persetujuan atas pemecahan nilai nominal saham perseroan dan perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar perseroan sehubungan dengan pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham," terang Novita menjelaskan agenda ketiga, perusahaannya, lewat keterbukaan informasi.

Belum ada gambaran detail mengenai rencana stock split Totalindo. Namun aksi ini menarik disimak, mengingat fenomena lonjakan harga saham Totalindo pasca penawaran umum perdana atawa initial public offering (IPO) beberapa waktu lalu.

Sekadar mengingatkan, saat melantai di bursa saham pada 16 Juni 2017, harga saham IPO Totalindo dipatok sebesar Rp 310 per saham. Adapun kini, hingga penutupan perdagangan Rabu (2/5), harga saham Totalindo sudah bertengger di level Rp 4.220. Artinya, kurang dari setahun harga saham Totalindo melonjak hingga 1.261,29%.

Fenomena lonjakan harga saham Totalindo sempat masuk radar Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada 21 Juli 2017, BEI merilis pengumuman ihwal peningkatan harga saham Totalindo yang di luar kebiasaan dan masuk katagori unusual market activity (UMA). Tak berselang lama, manajemen Totalindo merilis pengumuman bahwa pihaknya pada akhir Juli 2017 telah menjadi kontraktor utama dari proyek Agung Sedayu Group senilai Rp 440 miliar. Proyek tersebut mencakup pembangunan Sedayu City tahap 1 sebanyak 3 tower dari total 20 tower di Kepala Gading, yang merupakan apartemen kelas menengah.

Kontrak dari Agung Sedayu, menyebabkan harga saham Totalindo kian menjulang. Lonjakan harga saham Totalindo pun tidak terpengaruh saat perusahaan ini merilis laporan keuangan paruh pertama 2017 yang membukukan penurunan periode laba berjalan sebanyak 35,62%. Laba berjalan Totalindo semester I 2017 turun menjadi Rp 112,19 miliar, dari periode yang sama tahun 2016 yang sebesar Rp 174,26 miliar.

Adapun pada laporan keuangan Totalindo kuartal pertama 2018, laba perusahaan ini anjlok 64,66% menjadi Rp 20,58 miliar dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 58,24 miliar.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pendapatan dan Laba Bersih Turun Tipis, Ini Strategi Manajemen SOCI Mendorong Kinerja
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:45 WIB

Pendapatan dan Laba Bersih Turun Tipis, Ini Strategi Manajemen SOCI Mendorong Kinerja

Sepanjang 2025 berjalan PT Soechi Lines Tbk (SOCI) telah mendirikan tiga anak usaha baru dan menambah armada.

Menakar Prospek Bukalapak (BUKA) Seiring Buyback Saham dan Rilis Kinerja Keuangan
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:09 WIB

Menakar Prospek Bukalapak (BUKA) Seiring Buyback Saham dan Rilis Kinerja Keuangan

Laba bersih yang dicatat Bukalapak (BUKA) ditopang oleh kenaikan harga saham BBHI yang mencapai 112,86%.​

Pebisnis Cat Intip Pasar Ekspor Eropa
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:20 WIB

Pebisnis Cat Intip Pasar Ekspor Eropa

Pelaku usaha cat dan pelapis dalam negeri tengah menyiapkan diri untuk memanfaatkan kesepakatan perdagangan bebas RI dan Uni Eropa..

Hatten Bali (WINE) Bidik Peluang Ekspansi di Luar Bali
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Hatten Bali (WINE) Bidik Peluang Ekspansi di Luar Bali

WINE menyiapkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 26 miliar pada 2025 untuk memperkuat kapasitas produksi dan mendukung efisiensi operasional

Biayai Akuisisi SPBU Esso, Chandra Asri (TPIA) Dikabarkan Cari Pendanaan US$ 1 Miliar
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Biayai Akuisisi SPBU Esso, Chandra Asri (TPIA) Dikabarkan Cari Pendanaan US$ 1 Miliar

Ekspansi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ke Singapura sejauh ini berkontribusi positif ke kinerja keuangannya.

The Fed Pangkas Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (30/10)
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:50 WIB

The Fed Pangkas Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (30/10)

Pasar juga menanti hasil pertemuan Bank of Japan. Pada  Kamis (30/10) dini hari  The Fed memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 3,75%-4%,

Tak Hanya Penyaluran Kredit, Penjualan Aset di Bank Juga Menantang
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:42 WIB

Tak Hanya Penyaluran Kredit, Penjualan Aset di Bank Juga Menantang

Perbankan tampaknya tak hanya menghadapi tantangan dalam menggenjot penyaluran kredit tahun ini, tapi juga dalam menjual agunan aset bermasalah​

Menakar Efek Gulir Dana Khusus Pariwisata
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:40 WIB

Menakar Efek Gulir Dana Khusus Pariwisata

Prgram IQTF bakal diperluas untuk mendukung pembiayaan bagi proyek pengembangan destinasi wisata hingga penguatan layanan dan fasilitas wisata

Prospek Saham Bank Usai Tersingkir dari Indeks
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:37 WIB

Prospek Saham Bank Usai Tersingkir dari Indeks

Sejumlah emiten  perbankan harus rela tersingkir dari indeks unggulan seperti LQ45 dan IDX80 seiring penurunan tajam harga sahamnya. ​

Dana SAL di Himbara Akan Mendongkrak NIM
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:33 WIB

Dana SAL di Himbara Akan Mendongkrak NIM

Margin keuntungan perbankan diperkirakan akan membaik di akhir tahun ini, sejalan dengan kondisi likuditas yang diprediksi semakin longgar. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler