Harga Saham Metro Healthcare (CARE) Terus Melejit, Sayang Valuasinya Kurang Menarik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) untuk tetap melangsungkan initial public offering (IPO) di saat pandemi virus corona sejauh ini cukup sukses.
Indikasinya paling tidak terlihat dari kenaikan harga saham emiten jaringan rumahsakit (RS) Metro Hospital tersebut.
CARE listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Maret 2020 dengan harga perdana Rp 103 per saham.
Hingga penutupan perdagangan sesi I Senin (30/3) harga sahamnya sudah menguat 169,9% ke Rp 278 per saham.
Meski demikian, kenaikan harga saham tersebut bukanlah sinyal valuasi CARE memang menarik.
Emiten yang sudah mengelola tujuh RS tersebut sejatinya masih dirundung rugi.
Merujuk pemberitaan KONTAN sebelumnya, Henry Kembaren, Direktur Utama PT Metro Healthcare Indonesia Tbk menyebut, tahun lalu perusahaannya masih merugi Rp 33 miliar.
Sementara untuk 2020, manajemen CARE menargetkan bisa meraup laba bersih Rp 15 miliar.
Baca Juga: Metro Healthcare Indonesia menargetkan pertumbuhan pendapatan 31,22%
Berpatokan pada proyeksi tersebut, price to earning ratio (PER) 2019 CARE di harga Rp 278 ada di -280,81 kali.
Sementara PER 2020 CARE dengan asumsi laba bersih Rp 15 miliar ada di sekitar level 617,78 kali.
Sebagai perbandingan, PER 2019 PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) jika disetahunkan ada di 137,41 kali.
Sedangkan PER 2019 PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) jika disetahunkan ada di 35,95 kali.
Saham emiten pengelola RS yang valuasinya paling murah adalah PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), lantaran PER 2019 nya ada di 21,85 kali.
Baca Juga: Tak Ikutan Panik Gegara Corona, Dua Direktur RS Hermina Rajin Borong Saham HEAL