Hari Tanpa Televisi

Sabtu, 23 Juli 2022 | 08:00 WIB
Hari Tanpa Televisi
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mungkin Anda sudah tahu kalau tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional setiap tahunnya. Tapi tahukah Anda, tanggal 23 Juli juga merupakan Hari Tanpa Televisi. 

Hari Tanpa TV pertama kali digagas oleh Koalisi Nasional bersama Yayasan Pendidikan Media Anak pada tahun 2008 silam. Gerakan ini berawal dari kekhawatiran terhadap banyaknya siaran televisi yang dianggap tidak mendidik bagi anak. 

Dalam gerakan ini, masyarakat diajak untuk tidak menyaksikan televisi selama satu hari, setiap tanggal 23 Juli tersebut. Harapannya, hal ini bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap acara-acara yang dianggap kurang atau tidak berkualitas.

Kritik, bahkan protes, terhadap siaran televisi yang dianggap tidak mendidik memang masih kerap terdengar sampai saat ini. Beberapa waktu yang lalu, variety show berjudul The Story of Thoriq Fuji yang ditayangkan di salah satu televisi swasta mendapat protes warganet.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga mengamini masih banyak acara yang ditayangkan televisi di dalam negeri masih di bawah standar. Ini terlihat dari Indeks Kualitas Program Siaran TV yang disusun oleh KPI bersama 12 perguruan tinggi di dalam negeri.

KPI masih menyusun indeks untuk periode 2022 ini. Namun, berkaca dari indeks yang dirilis sebelumnya, nilai indeks sejumlah kategori program siaran masih berada di bawah standar, yaitu level 3. 

Berdasarkan Indeks Kualitas Program Siaran TV periode II 2021 yang dirilis KPI Desember 2021 lalu, indeks untuk kategori siaran berita, talkshow, religi, budaya dan anak sudah berada di atas level tiga.

Sementara kategori siaran variety show, infotainment dan sinetron masih berada di bawah 3. Kategori sinetron mencatatkan level indeks paling rendah, yaitu 2,59. 

Meski begitu, indeks kualitas program televisi ini membaik di periode kedua 2022. Di periode tersebut, indeks mencapai 3,13. Angka ini naik dibanding indeks di periode pertama 2022, yaitu di 3,09.

Tentu, pengelola televisi memiliki tanggungjawab menyajikan program yang memiliki kualitas baik bagi masyarakat. Tapi jangan lupa juga, para penonton memiliki tanggungjawab untuk memilih tontonan yang sesuai dengan usianya.

Banyak juga kejadian di mana orangtua tidak memperhatikan tontonan anak. Alhasil, anak tetap bisa menonton acara yang sudah dipasangi label untuk dewasa oleh pengelola televisi. 

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler