Hasil Audit DSSA Dirilis, Pendapatan Melejit 29,06% dan Laba Bersih Terbang 129,86%

Jumat, 31 Desember 2021 | 09:11 WIB
Hasil Audit DSSA Dirilis, Pendapatan Melejit 29,06% dan Laba Bersih Terbang 129,86%
[ILUSTRASI. Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dibangun PT Dian Swastika Sentosa Power Kendari di wilayah Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Jumat (10/9/2021). ANTARA FOTO/Jojon/wsj.]
Reporter: Muhammad Julian, Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akhirnya merilis laporan keuangan per 30 September 2021 yang telah diaudit pada 31 Desember 2021.
 
Hasil penelaahan terbatas yang dilakukan auditor independen, emiten milik Sinarmas itu sukses membukukan kinerja keuangan yang ciamik. Baik di sisi penjualan dan pendapatan usaha maupun pendapatan.

Penjualan dan pendapatan usaha DSSA melambung 29,06 persen year on year (yoy) menjadi US$ 1,44 miliar.

Kenaikan harga batubara membuat kontribusi dari bisnis pertambangan dan perdagangan batubara kian dominan dalam struktur pendapatan DSSA. Pertumbuhannya mencapai 52,15 persen (yoy) menjadi US$ 1,27 miliar.

Baca Juga: Insentif Pajak Rumah Bawa Berkah Bagi CTRA

Sementara dari MyRepublic, unit bisnis DSSA yang menjalankan bisnis tv kabel dan internet, pertumbuhannya sebesar 28,82 persen (yoy) menjadi sekitar US$ 41,93 juta.

 

 

Walhasil, laba bersih DSSA mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, terbang 129,86 persen (yoy) menjadi 61,22 juta. 

Laba bersih per saham (earning per share/EPS) DSSA pun naik dari US$ 0,03 menjadi US$ 0,08.

Baca Juga: Modern Internasional (MDRN) Merambah Bisnis Susu Kemasan

DSSA menggadang dua agenda penting >>>

DSSA saat ini tengah menggadang setidaknya dua agenda penting. Hajatan pertama, penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Untuk memuluskan agenda private placement, manajemen DSSA telah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Rabu, 22 Desember 2021.

Hasilnya, kata Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra, pemegang saham DSSA memberikan persetujuan untuk menerbitkan saham baru dalam rangka PMTHMETD sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor pada DSSA. 

Dana yang diperoleh dari private placement bakal digunakan untuk mendukung pengembangan usaha, membiayai proyek-proyek baru yang dilakukan DSSA dan/atau anak usaha, dan/atau memperkuat struktur modal, termasuk melunasi sebagian pinjaman perusahaan.

DSSA belum merinci berapa jumlah dana yang ingin dihimpun oleh perusahaan. Pasalnya, Sinarmas masih menjajaki kemungkinan untuk mengundang investor strategis untuk berinvestasi dalam penambahan modal di DSSA. 

Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) Ingin Kesepakatan Restrukturisasi Utang Rampung Semester I-2022

Agenda kedua, DSSA juga berencana melakukan pemecahan nilai saham alias stock split dengan rasio 1:10. Dus, jumlah saham beredar DSSA kelak akan menggelembung dari 770.552.320 saham menjadi 7.705.523.200 saham.

Dengan demikian, mestinya likuiditas saham DSSA juga lebih banyak sehingga perdagangan saham DSSA di pasar bisa lebih ramai. 

Dengan menggunakan asumsi harga saham DSSA per 30 Desember 2021 di Rp 49.000 per saham, maka setelah stock split harga saham DSSA akan menjadi Rp 4.900 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Anak Usaha TPIA di Singapura Gaet Fasilitas Kredit Sindikasi US$ 1 Miliar
| Selasa, 16 September 2025 | 11:00 WIB

Anak Usaha TPIA di Singapura Gaet Fasilitas Kredit Sindikasi US$ 1 Miliar

Partisipasi bank-bank internasional ini diklaim mencerminkan kepercayaan terhadap kualitas kredit, strategi pertumbuhan Aster.

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas
| Selasa, 16 September 2025 | 08:37 WIB

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas

Misalnya uang kita hanya cukup membeli sebatang emas lebih sedikit. Setelah membeli batang emas pertama kita bisa menggadaikan

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok
| Selasa, 16 September 2025 | 08:25 WIB

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok

Pemerintah belum mengambil keputusan terkait tarif cukai hasil tembakau dan akan melakukan kajian lapangan menyeluruh sebelum bergerak

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
| Selasa, 16 September 2025 | 07:43 WIB

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed cuma salah satu faktor yang memengaruhi harga komoditas.

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR
| Selasa, 16 September 2025 | 07:32 WIB

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR

ASII berencana mempertimbangkan aspek kinerja saham agar menghasilkan return yang optimal bagi pemegang saham.

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025
| Selasa, 16 September 2025 | 06:30 WIB

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025

BPN  tercantum dalam Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025                              

Kemampuan Membayar Utang Menurun
| Selasa, 16 September 2025 | 06:26 WIB

Kemampuan Membayar Utang Menurun

Jika DSR semakin besar maka beban utang yang ditanggung pun semakin besar. Kenaikan DSR justru menandakan bahwa kemampuan membayar utang menurun.​

Kredit Menganggur Tinggi Tanda Likuiditas Aman
| Selasa, 16 September 2025 | 06:20 WIB

Kredit Menganggur Tinggi Tanda Likuiditas Aman

Kebijakan Kemenkeu mengalihkan dana negara Rp 200 triliun yang sebelumnya tersimpan di BI ke bank-bank milik Danantara menuai pro kontra

Rupiah Pada Selasa (16/9) Akan Dipengaruhi Data Ekonomi
| Selasa, 16 September 2025 | 06:20 WIB

Rupiah Pada Selasa (16/9) Akan Dipengaruhi Data Ekonomi

Berdasarkan Bloomberg, rupiah melemah 0,25% secara harian ke posisi Rp 16.416 per dolar AS pada Senin (15/9)

Bergizi dan Transparan
| Selasa, 16 September 2025 | 06:16 WIB

Bergizi dan Transparan

Jangan lupa, bahwa program makan bergizi gratis (MBG) ini sebenarnya tidak gratis, karena dibiayai oleh duit masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler