Hasil Investasi BPJS Ketenagakerjaan Kuartal I Tumbuh Tipis

Senin, 05 Mei 2025 | 04:27 WIB
Hasil Investasi BPJS Ketenagakerjaan Kuartal I Tumbuh Tipis
[ILUSTRASI. Aktivitas pekerja konstruksi di Jakarta, Minggu (4/5/2025). Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengungkapkan, pekerja Indonesia sulit untuk menguasai kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Hal itu disebabkan oleh proporsi angkatan kerja Indonesia yang mayoritas belum menjalani pendidikan hingga perguruan tinggi. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)]
Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan naik tipis. Padahal dana kelolaan lembaga pengelola dana ini tumbuh dua digit. 

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun memaparkan, dana kelolaan investasi BPJS Ketenagakerjaan hingga Maret 2025 mencapai Rp 801,32 triliun. Total dana kelolaan tersebut naik 10% dibanding periode sama tahun lalu, sebesar Rp 728,39 triliun per Maret 2024. 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Kepercayaan
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 04:22 WIB

Bisnis Kepercayaan

PPATK harus membuktikan jutaan rekening nganggur itu benar-benar ada tindakan pidananya agar publik tidak panik.

Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) Menadah Cuan di Bisnis Logistik
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 04:22 WIB

Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) Menadah Cuan di Bisnis Logistik

Menilik prospek dan strategi bisnis PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) setelah menjadi perusahaan publik di BEI

Reksadana Berisiko Rendah Masih Diminati
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 04:22 WIB

Reksadana Berisiko Rendah Masih Diminati

Hingga separuh tahun 2025, kinerja reksadana masih diwarnai oleh dinamika siklus pasar dan kekuatan fundamental jangka panjang

Rupiah Selama Sepekan Tertekan Otot Dolar AS
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 04:22 WIB

Rupiah Selama Sepekan Tertekan Otot Dolar AS

Melansir data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 16.513 per dolar AS, melemah 0,35% pada Jumat (1/8), dibanding penutupan hari sebelumnya. 

Pameran Jadi Ladang Pengharapan Leasing
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 04:21 WIB

Pameran Jadi Ladang Pengharapan Leasing

Multifinance menggantungkan harapan pada gelaran pameran otomotif untuk mengucurkan pembiayaan saat pasar melambat.

Pendanaan Fintech dari Lender Asing Belum Optimal
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 04:21 WIB

Pendanaan Fintech dari Lender Asing Belum Optimal

Meski masih mengalami tren positif, kemampuan industri fintech lending menggaet pendanaan dari luar negeri dinilai belum maksimal

Beban Tantiem Dipangkas, Laba BUMN Keuangan Bisa Lebih Ngegas
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 04:05 WIB

Beban Tantiem Dipangkas, Laba BUMN Keuangan Bisa Lebih Ngegas

Dengan aturan yang lebih ketat soal tantiem dan bonus, laba perusahaan pelat merah bisa lebih merekah.

Mobil Listrik Murah Bersaing Ketat
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 04:00 WIB

Mobil Listrik Murah Bersaing Ketat

Peningkatan permintaan kendaraan ramah lingkungan yang terjangkau jadi pendorong utama, seiring jumlah produsen yang bertambah ke segmen ini.

Kasus Beras Oplosan, Dirut Food Station Jadi tersangka Kena Ancaman Hukuman 20 Tahun
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 19:45 WIB

Kasus Beras Oplosan, Dirut Food Station Jadi tersangka Kena Ancaman Hukuman 20 Tahun

Para tersangka diduga dengan sengaja menurunkan kualitas mutu beras, meski tetap menyebut kualitas premium.

Kinerja Ekspor Batubara Lesu di Semester I-2025, Begini Prospek di Paruh Kedua
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 18:26 WIB

Kinerja Ekspor Batubara Lesu di Semester I-2025, Begini Prospek di Paruh Kedua

Tekanan muncul karena harga jual batubara global masih melemah, sementara permintaan ekspor dari negara utama seperti Tiongkok mulai melambat.

INDEKS BERITA

Terpopuler