Hasil Tender PLTG dan Infrastruktur LNG Bahodopi Diluar Harapan INCO

Sabtu, 30 Oktober 2021 | 06:00 WIB
Hasil Tender PLTG dan Infrastruktur LNG Bahodopi Diluar Harapan INCO
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Proses lelang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Bahodopi, Sulawesi Tengah  masih terus bergulir. Sampai saat ini belum ada keputusan siapa yang memenangkan tender proyek PLTG berkapasitas 500 megawatt (MW) itu.

Selain PLTG, lelang proyek itu juga meliputi  pembangunan infrastruktur LNG dan LNG yang dibutuhkan untuk mendukung hilirisasi mineral yang  dilakukan Vale Indonesia. 

Sebelumnya INCO sudah membuka tender dengan peserta konsorsium PT Pertamina Power Indonesia (PPI)-Medco-Kansai. Lalu konsorsium Golar-Equinox dan konsorsium Tripatra-BP. 

Namun, informasi yang sampai ke KONTAN, harga yang ditawarkan ketiga konsorsium itu tidak sesuai yang diinginkan INCO. Sehingga, belum ada pemenang dari lelang proyek tersebut. 

Lantaran belum ada pemenang, maka hadirlah opsi partner INCO di smelter yang akan menggarap proyek PLTG, infrastruktur LNG, dan pasokan LNG. Adapun partner INCO di proyek smelter adalah Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai).

Direktur Vale Indonesia, Bernardus Irmanto mengatakan, saat ini pembangunan pembangkit listrik sedang dievaluasi dan bisa saja partner China yang akan membangun pembangkitnya. 

"Namun, sampai saat ini belum ada keputusan terkait pembangunan pembangkit listrik dan supply LNG. Mengenai kebutuhan LNG, kami sudah mengajukan permohonan ke SKK migas," jelasnya ke KONTAN, Jumat (29/10). 

Ia menyatakan, kemungkinan pihak China yang menggarap PLTG karena mempertimbangkan beberapa faktor, yakni dari segi teknis dan ekonomi. Jika kajian pihak China bisa lebih kompetitif dalam membangun pembangkit listrik, sehingga dapat menekan biaya dan meningkatkan keekonomian proyek, tentu Vale akan mempertimbangkannya.

"Kemungkinan besar atau kecil tidak bisa saya sebutkan. Semua sangat tergantung dari feasibility study yang China buat dibandingkan dengan penawaran yang sudah kita terima," tegasnya. 

Ihwal mengejar target Final Investment Decision (FID) di bulan Desember 2021 atau awal 2022, Bernardus mengklaim, semuanya masih berjalan dengan baik, mulai dari teknis, finansial, dan perizinan. Vale Indonesia akan membangun PLTG sebesar 500 MW yang akan mengaliri listrik ke smelter feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah yang berkapasitas 72.000 ton.  

PLN ingin pasok INCO

Sementara itu, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Syahril mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengajukan proposal ke PT Vale Indonesia Tbk untuk memasok listrik ke smelter INCO di Bahodopi. 

"Saat ini kami tetap melakukan pendekatan. Kami menawarkan solusi layanan listrik yang andal, berkualitas, dan tentu saja harganya sangat kompetitif," ujarnya kepada KONTAN, kemarin.

Sayangnya, Eka Satria Direktur Utama Medco Power yang juga ikut lelang di PLTG Vale belum menjawab pertanyaan KONTAN soal kejelasan pemenang lelang di PLTG tersebut. 

Pengamat ekonomi energi Universitas Padjadjaran, Yayan Satyaki mengatakan, pertimbangan untuk memilih investor dari luar negeri sangat dimungkinkan karena beberapa faktor. Antara lain proyek yang perlu segera dieksekusi karena biaya operasional atau maintenance semakin bertambah, sementara demand untuk industri ini menunggu. 

"Jadi, pihak yang akan menggarap proyek itu tidak ingin kehilangan momentum untuk pemulihan operasional perusahaan.," ungkap dia ke KONTAN, kemarin.

Yayan melihat, potensi investasi energi bersih, terutama yang berhubungan dengan produk nikel, akan semakin besar peluangnya. Adapun Tiongkok menjadi salah satu pihak yang berambisi besar untuk menggarap nikel karena lebih siap dari sisi teknologi dan industri pendukung.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (22 Mei 2025) 1 gram Rp 1.923.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,14% jika menjual hari ini.

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025

Pada Mei 2025 berjalan, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) setidaknya sudah lima kali memborong saham ADMR.

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:28 WIB

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja

Sepanjang 2025 ACES berencana membuka 25 toko - 30 toko baru dengan alokasi belanja modal sebesar Rp 250 miliar - Rp 300 miliar.

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:20 WIB

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun

Usai berganti pengendali, emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengantongi fasilitas kredit jumbo dari perbankan. 

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:17 WIB

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham

Saham keuangan, properti hingga otomotif diuntungkan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (Bi rate) 

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:14 WIB

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas

Upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) demi swasembada energi membawa angin segar bagi emiten migas

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:00 WIB

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO

Suspensi saham COCO juga sebagai bagian dari mekanisme cooling down yang bertujuan melindungi investor.

Koin Alternatif Terangkat Sentimen Pemangkasan Bunga
| Kamis, 22 Mei 2025 | 07:33 WIB

Koin Alternatif Terangkat Sentimen Pemangkasan Bunga

Kinerja aset kripto terangkat seiring ketidakpastian ekonomi global yang mereda dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Bisnis Astra International Tbk (ASII) Masih Terkendala Permintaan Lesu
| Kamis, 22 Mei 2025 | 07:10 WIB

Bisnis Astra International Tbk (ASII) Masih Terkendala Permintaan Lesu

Diversifikasi bisnis PT Astra International Tbk (ASII) yang cukup tangguh menjadi penahan penurunan kinerja

Penerima Program MBG Baru Sekitar 4 Juta Orang
| Kamis, 22 Mei 2025 | 06:15 WIB

Penerima Program MBG Baru Sekitar 4 Juta Orang

Target penerima program makan bergizi gratis atau MBG untuk tahun ini adalah mencapai 82,9 juta penerima.

INDEKS BERITA

Terpopuler