Hingga Juni, Pembiayaan PNM Mencapai Rp 9,37 Triliun

Senin, 08 Juli 2019 | 07:14 WIB
Hingga Juni, Pembiayaan PNM Mencapai Rp 9,37 Triliun
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun PT Permodalan Nasional Madani (PNM) masih terus mencatatkan kinerja cemerlang. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sukses menyalurkan pembiayaan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, perseroan ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 9,37 triliun per Juni 2019. Meningkat 89,8% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya, yaitu Rp 4,93 triliun.

Dari jumlah itu, PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) masih mendominasi total pembiayaan yaitu 79,82%. Sementara sisanya dari PNM Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).

Peningkatan didapat karena bertambahnya jumlah nasabah. Pada Desember 2018, jumlah nasabah Mekaar baru sebanyak 4,05 juta orang, sedang Juni 2019 sudah lebih dari 4,7 juta orang, kata Arief kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Selain itu, jumlah rata-rata plafon pinjaman dan outstanding per nasabah juga meningkat dibandingkan Juni tahun lalu karena sejalan dengan peningkatan usaha dan kebutuhan modal kerja mereka.

Pencapaian jumlah nasabah tersebut sudah melebihi target PNM Mekaar di awal tahun. Maka itu perseroan akan meningkatkan target nasabah Mekkar dari 4,5 juta nasabah menjadi 6 juta orang di tahun ini. Sudah pasti akan kami revisi karena telah jauh melampaui target RKAP 2018 yang semula disetujui RUPS, tambah Arief.

Menurutnya, penambahan target nasabah Mekaar bertujuan untuk mengakomodasi aspirasi dari para stakeholder. Di sisi lain perubahan tersebut juga merombak kebutuhan pendanaan perseroan. Saat ini perseroan tengah mendikusikan perubahan target nasabah dan kebutuhan dana dengan pemegang saham perusahaan, yaitu Kementerian BUMN.

Pada periode yang sama, outstanding pembiayaan naik 68,1% menjadi Rp 14,43 triliun. Dari jumlah itu pembiayaan PNM ULaMM naik 36,4% menjadi 6,48 triliun, sedangkan PNM Mekaar meningkat 107,4%, mencapai 7,95 triliun.

Sementara total nasabah PNM tembus 4,80 juta orang per Juni 2019. Sementara tingkat non-performing loan sukses ditekan ke level 1,67%. Padahal Juni tahun lalu, tingkat NPL masih di level 2,26%.

Di tahun ini juga PNM tengah mempersiapkan pembentukan unit usaha syariah (UUS). Rencana ini berkaitan dengan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 16/2019 tentang Pengawasan PNM. Beleid ini menyebutkan PNM wajib memiliki UUS.

Pembentukan UUS ini masih dalam proses, termasuk penetapan Dewan Pengawas Syariah PNM oleh Kementerian BUM). Rencana pembentukan unit usaha syariah harus disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat sebulan sejak beleid ini diundangkan pada bulan Juni 2019.

Arief menargetkan pembentukan unit syariah ini bisa rampung Juli 2019 demi memenuhi ketentuan regulator. "Insya Allah bulan ini. Kami segera mengajukan pengesahan ke OJK sekitar pekan ini. Pengesahannya harus dilengkapi agar sesuai dengan aturan OJK," kata Arief.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA

Terpopuler